27 April 2009

The Heritage by Seti Yadi ex Biologi

The Heritage

Tahu nggak kawan? Di SMA DePotter ada satu benda yang sering luput dari perhatian.Benda keramat ini adalah satu satunya benda yang setia menunggu dan menemani kita dari pagi sampai siang.Dengan suaranya yang maha dahsyat dan terdengar dari 8 penjuru angin,mampu menghipnotis siapa saja yang mendengarnya.Ratusan siswa bahkan para gurupun akan masuk kekelas tanpa protes jikalau sang penentu waktu ini berbicara.Kadang kita membencinya karena dia sanggup untuk mengusir kita dari warung pak Dirjo,menyeret keluar dari kantin bu Radi bahkan lari tunggang langgang meninggalkan warung Panjang. Tetapi kadang kita begitu menyayanginya,merindukan nya,karena suaranya yang membius itu mampu melontarkan pikiran dan segenap khayalan keluar areal sekolah.Membayangkan asyiknya nongkrong di Remaja Photo sembari menunggu angkutan dan ngecengin siswa sekolah lain.Membayangan enaknya makan bakso di pasar Gombong atau mengkhayalkan betapa degdegannya bertemu Paramitha Rusady di gedung bioskop Lestari.Dia yang telah bertahta disinggasananya selama belasan bahkan mungkin puluhan tahun tidak pernah diketahui asal usulnya dan berapa usianya.Walaupun begitu wibawanya terlalu besar untuk kita abaikan . Siapa gerangan dia?Benda keramat yang tak pernah lekang dimakan zaman,tak lapuk dimakan usia,tak tergerus oleh kemajuan teknologi .Penampilanya memang tidak segagah dulu tetapi ketenangan dan kharismanya tetap melegenda.Dirindukan sekaligus dibenci,walaupun begitu sampai saat ini dia masih tetap setia untuk mengharu birukan sekolah kita.Siapa dia?..

..dia adalah..LONCENG KERAMAT SMA GOMBONG..

23 April 2009

Introvert or Ekstrovert oleh MichieRaikkonen Anggota KafeGaul Junior

oleh MichieRaikkonen Anggota KafeGaul Juniorhttp://forum.kafegaul.com/showthread.php?t=166696

Slama ini org berpersepsi bahwa org yg aktif , periang, suka bersosialisasi adalah org yg ekstrovert,
sebaliknya org yg pendiam, menarik diri dari pergaulan , pemurung, adalah org yg introvert.
Padahal pengertian introvert dan ekstrovert tidaklah seperti itu.
Introvert dan ekstrovert sebenarnya adalah perbedaan dalam hal sumber energi mental.
Org yg naturally introvert : sumber semangatnya/ nerginya berasal dari dalam diri sendiri
sedangkan org yg naturally ekstrovert : mendapatkan energinya dari interaksi sosial, dari sumber eksternal, semakin baik semakin banyak interaksi sosial yg dialaminya, energinya juga semakin bertambah, org yg ekstrovert tidak dapat hidup sendiri, they always need somebody else.

Disinilah sering salah pengertian:
org yg introvert bisa saja orang yang aktif, periang dan suka bersosialisasi,
namun biasanya setelah sekian waktu bersosialisasi, org introvert perlu privacy, butuh ketenangan untuk recharge batterynya lagi.
sedangkan org yg ekstrovert bisa saja menjadi org yang pendiam kalo dia tidak mendapatkan lingkungan yg mendukungnya dan memberikan apa yg dia butuhkan.

Tapi secara umum memang org ekstovert akan lebih aktif,
cause they need to n they enjoy it.

Introvert bukan berarti negatif, ato org2 yg murung dan selalu berpikiran negatif,
walopun begitulah anggapan sebagian besar orang yang umumnya ekstrovert.
Karena menurut cara berpikir ekstrovert,
mereka akan menjadi/ berprilaku seperti org introvert bila mereka dalam kondisi down,
ato mendapat masalah baik masalah pribadi atau sosial,
sedangkan org introvert berprilaku yg sama ,
sama2 diam , tetapi bukan dengan alasan seperti sedang murung/ sedih, dsb,
tapi memang mrk naturally spt itu, dan mrk fine2 aja spt itu.
Kalo menurut g,
jarang sekali ada org yg bener2 introvert naturally spt g,
lebih banyak org yg sbnrnya naturally ekstrovert, tapi berubah spt introvert karena satu dan lain hal, padahal mereka membutuhkan interaksi sosial u/ membuat mrk lebih hidup, dan keadaan spt itu sangat menderita bagi org ekstrovert.

Org introvert adalah org yang senang kesendiriani,
solving their own problems in their heads.
they will interacts if the interactions fun / enjoyable,
dan ga bertentangan dgn prinsip hidup mereka.

G org yg introvert, extremely naturally introvert,
yang kalo dibiarkan hidup sendirian di pulau terpencil,
i'll survive it without any significant problems, kecuali kalo g ga punya makanan.
Karena interaksi sosial just some fun experiences for me, if that is fun,
kalo situasinya ga fun, g akan menarik diri,
i don't like to involve myself in unfriendly/ unsatisfying conditions,
and i've got no problems with that.
Pada intinya g ga membutuhkan interaksi sosial u/ mencharge battery / semangat hidup g.
I have my own internal sources.

I have a question for all of u,
which one r u naturally? Introvert or Ekstrovert ?

14 April 2009

Kembali Ke UUD 1945 Yang Murni: Suatu Kemunduran Gagasan (oleh Rudi Aji ex Fisika2)

Saat proklamsi kemerdekaan dibacakan oleh dwitunggal Soekarno-Hatta pada 17 Agustus 1945, Negara Indonesia yg baru lahir dalam suasana kevakuman pemerintahan setelah Jepang kalah perang dengan sekutu, belum memiliki perangkat elementary yg sangat mendasar yaitu Presiden/Wakil presiden dan Konstitusi. Yang ada hanya sebuah panitia yang kala itu dinamakan PPKI (Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia). Baru keesokan harinya, melalui sidang PPKI, ditetapkanlah Pres/Wapres dan UUD 1945 sebagai konstitusi. Kerja kilat setelah sebelumnya dipersiapkan, dengan capaian hasil/output yg melampaui pemikiran pada masanya bahkan dua generasi sekalipun. Founding father kita kala itu mendapat limpahan rahmat dari Allah SWT, untuk perkara segenting dan sepenting ini, menyangkut negara dan rakyat di dalamnya. Dinamika yg melingkupi seperti suasana revolusi, penderitaan rakyat, menegakkan harga diri dan jati diri, main petak umpet dengan sekutu, menjadi latar belakang yg integral dan tidak bisa dipisahkan dengan pembentukan konstitusi itu sendiri. Setidaknya produk UUD 1945, menjadi modal dan fondasi yg sangat kuat dalam mendirikan rumah bangsa yang bernama negara

Akhir-akhir ini santer terdengar dari berbagai kalangan yang dipelopori para pensiunan jenderal, suatu gagasan dan pendapat bahwa seharusnya kita semua kembali ke UUD 1945 yang murni. Tentunya gagasan ini bukannya tanpa alasan. Ada yg beralasan alasan historis, penghargaan kepada founding father, tata negara, kesejahteraan, keadilan, dsb. Mereka mengatakan bahwa tujuan negara akan labih baik dan lebih terjamin apabila kita menggunakan konstitusi 1945 yg asli. Tentunya pendapat demikian tidak salah di alam demokrasi sekarang ini, dan sah-sah saja.

Kalau penulis berpendapat, bukankah pemikiran seperti bertentangan danga fakta, realita, serta hukum proses. Bukankah tidak serta merta orang mengenal ilmu pengetahuan lantas begitu saja datangnya serta tidak mutlak kebenarannya?? Pada masanya, teori geosentris begitu terkenal dan tidak terbantahkan.. namun apa yg terjadi kemudian? Teori itu runtuh setelah ilmu pengetahuan membuktikan bahwa Teori Heliosentris Copernicus-lah yang benar. Zaman dulu, orang bepergian naik kuda, sudah merasa paling cepat, tapi sekarang ini kita semua saksikan orang bepergian, sangat jarang menggunakan kuda tetapi menggunakan kendaraan bermotor, bahkan pesawat yg lebih cepat lagi. Pemecahan problematika bangsa dan pencapaian-nya, tentu selaras, sejalan, serta seiring dengan ruang dan waktu zaman yg melingkupinya beserta teknologi serta pemikiran saat itu. Awal kemerdekaan, mungkin belum perlu ada lembaga Mahkamah Konstitusi, mengingat suasana kemerdekaan yg masih harus dipertahankan. Demikian juga pemilihan presiden dan wapres secara langsung oleh rakyat pada awal kemerdekaan dulu, mengingat masa revolusi dan keterbatasan biaya. Juga masa jabatan pres/Wapres, yg tidak dibatasi sepanjang terpilih kembali, terbukti kemudian hari kurang tepat dan melahirkan keotoriteran kepemimpinan. Ini hanyalah beberapa contoh saja, masih banyak contoh yg dapat digali sesuai perbedaan zaman yg melingkupi antara Indonesia awal kemerdekaan dengan Indonesia modern saat ini, baik politik, ekonomi, hankam, sosial dsb. Dengan kondisi seperti itulah, UUD 1945 disempurnakan (diamandemen) mengikuti cara Amerika. Sedangkan kalo mengikuti cara Perancis, Maka konstitusi akan diganti total.

Kalau penulis boleh berpendapat, kiranya kurang tepat kita SET BACK ke 1945 dengan ber-memori dan mengenang serta napak tilas masa perjuangan dulu, sambil membayangkan hidup di zaman itu, juga bercita-cita pula mempunyai tatanan kenegaraan yg kalau boleh penulis katakan sudah kuno, padahal problematika yg kita hadapi adalah tahun 2009 ke atas, lengkap dengan kasus lokal dan global.
Naif melihatnya memelihara mindset (paradigma) seperti itu. Sulit rasanya mempercayai mereka berpendapat dan berpikir demikian demi kebaikan bangsa dan negara, tanpa kepentingan tertentu apalagi bagi yg pernah merasakan kekuasaan dan cenderung mempertahankan/berkeinginan status quo (Pro Status Quo). Janganlah NKRI yang umurnya masih muda, kepengin seperti Amerika Serikat yang sudah 3 abad yg lalu merdeka, atau negara-negara maju lainnya, tanpa mempertimbangkan historis dan situasi yg ada, serta budaya, etos kerja penghuni negara. Hendaknya kita semua berjuang, bekerja keras, ikhlas, seta sabar akan takdir dan ketentuan Tuhan. Sekiranya sekarang belum seperti Amerika Serikat, berarti kita harus bekerja dan berjuang lebih keras lagi, seraya senantiasa berdoa kepada Tuhan agar Tuhan ridho kepada kita dan mengabulkan permohonan kita. Tidak lantas menghujat, memfitnah, saling menyalahkan, dan bentuk serta perilaku tidak dewasa lainnya, yang kalo kita selami adalah cermin dari ketidakcerdasan itu sendiri, apalagi yg berbuat seperti itu tidak pernah memberikan solusi. Tidak semudah membalik telapak tangan menuju ke sana. Diperlukan daya dan upaya serta ikhtiar tiada henti dengan senantiasa memohon pertolongan Tuhan oleh segenap anak bangsa

Teruslah maju para pemikir dan pengelola negaraku dimanapun berada. Janganlah kalian ragu, berikan sumbangan pemikiran dan tenaga yang terbaik untuk negeri ini. Lengkapi dan sempurnakan segala sesuatu yg telah diberikan founding father kita dengan tulus dan ikhlas dan niat beribadah, supaya pertolongan Tuhan menjadi dekat.
Tidak pas membawa generasi muda set back ke zaman sebelumnya. Tantangan bangsa dan negara, sangat berbeda setiap zaman.

Damailah negeriku
Jayalah bangsaku

Aji/Fisika-2
.

12 April 2009

Foto kumpul pembahasan kegiatan DePotter

Foto ki-ka & atas - bawah: Susilo, Lomba perut Miko n Misman,
Ika baca 'puisi' dan Lis sebagai penilai; Tomo dan keluarga

Foto Bersama

Yang narsis di foto

Rudi dan Tri Wahyudi

Hasil rencana kegiatan DePotter90 4 tahun kedepan di posting menyusul ..

11 April 2009

Nostalgia Nonton Pelem di Lestari part II oleh Yadi Setiyadi ex Biologi (Nonton film part II)

Lebaran? Siapa yang nggak suka? Apalagi buat anak kampung kayak saya. Lebaran berarti baju baru, makan enak, ang pauw dan …..nonton film. Lho apa hubungannya? Ya, lebaran adalah saat dimana anak anak kampung seperti saya bersenang senang. Salah satunya ya nonton film. Nonton film adalah kemewahan yang jarang didapat, maka begitu lebaran tiba, berduyun duyun tua, muda, anak anak bercampur para pemudik menyerbu gedung film.

Kalau di Gombong tentu saja Lestari dan Rahayu. Tidak peduli hari itu filmnya apa,…9 janda genit kah, 4 cewek jagoan beraksi kembali kah, 17 tahun keatas kah. sing penting nonton film, sudah kepalang basah turun gunung. Beli tiket adalah suatu perjuangan yang maha dahsyat. Waktu itu budaya antri belum begitu dikenal. Cepat dapat, lambat ketinggalan. Bersiap siaplah untuk mpet mpetan, mandi keringat, darah, air mata, bibir pecah pecah, mata berkunang kunang (kalau yang belakangan kayaknya panas dalem ya heheheheh). Plus aroma parfum murahan. Pokokoke campur campur semua deh ada disini. Cuma buat selembar karcis.

Tetapi perjuangan sebenarnya ada didalam gedung. Dengan durasi film sekitar 2 jam kita musti bertahan dari hawa panas keringat yang tak mampu diredam oleh beberapa gelintir kipas angin yang menempel didinding gedung. Bercampur kepulan asap rokok yang polusinya melebihi ambang batas. Bak balon udara rasanya gedung ini mau terbang.

Di gedung Lestari ketika pertunjukan akan dimulai, seingat saya ketika mati lampu layar akan berwarna ungu dan tertulis “Selamat datang di lestari theater”. Dan yang menarik adalah backsoundnya. Musik pengiring yang masih terngiang ngiang sampai sekarang. Ada yang masih inget???.. dimulai dengan suara tembakan pestol khas koboi. Saya baru ngeh ternyata back soundnya diambil salah satu trilogy western movie karya Sergio Leone. Trilogy The Man With No Name yang dibintangi Clint Eastwood. A Fistful of Dollars, The God The Bad and The Ugly dan for a Few Dollars More (film yang terakhir inilah yang soundtracknya paling mirip dengan backsound Lestari). Jadi putar dvdnya dan anda akan terbang ke masa lalu. Kalau Rahayu saya ndak inget sama sekali. Ada yang inget?

Keunikan lainnya adalah suasana riuh rendah didalam gedung.. Ketika sang jagoan disiksa suasana berubah mellow. Ketika sang cewek tampil dengan baju minim, suitan dan teriakan nakal terdengar dari berbagai sudut. Tetapi tepukan dan teriakan bergemuruh ketika di menit menit akhir sang jagoan muncul dan dengan heroic membasmi dan menghajar musuh musuhnya.. Inget kan jargon yang sering kita dengar disekeliling kita.. ”Lakonne Menange Keri”. Susana seperti inilah yang tidak akan anda dapatkan dimasa sekarang. Di Cineplex atau Gedung Gedung laennya. Suasana khas nonton saat Lebaran.

Kapokkah saya nonton saat lebaran.?.. Ya.. saya pilih naek ombak banyu atau drummollen atau undar undaran (..carrousell ala Tempo doeloe yang diputar pake tenaga manusia diiringi lagu lagu perjuangan) di belakang pasar gombong. Naek kuda kayu mumet sethithik tapi seneng. Tapi kalau nonton film dilain hari saya tetap suka.

Bagaimana dengan rekan Deppoterr90, Pernah punya pengalaman yang sama?

Jadi,…..tariiiiiiik manggggg teretet tereteeet

08 April 2009

Refleksi Kemerdekaan; Mensyukuri Nikmat Tuhan (Menyambut Pemilu Esok) oleh Aji ex Fisika Loro

PENGOEMOEMAN !!!
DAG INLANDER,... ..HAJOO URANG MELAJOE,...KOWE MAHU KERDJA???GOVERNEMENT NEDERLANDSCH INDIE PERLU KOWE OENTOEK DJADI BOEDAKATAOE TJENTENK DI PERKEBOENAN- PERKEBOENAN ONDERNEMING KEPOENJAAN GOVERNEMENT NEDERLANDSCH INDIE DJIKA KOWE POENYA SJARAT DAN NJALIBERIKOET:
1. Kowe poenja tangan koeat dan beroerat;
2. Kowe poenja njali gede;
3. Kowe poenja moeka kasar;
4. Kowe poenja tinggal di wilajah Nederlandsch Indie;
5. Kowe boekan kerabat dekat pemberontak- pemberontak ataoepoen maling ataoepoen mereka jang soedah diberantas liwat actie politioneel;
6. Kowe beloem djadi boedak nederlander ataoepoen ondernemer ataoe toean tanah ataoe baron eropah;
7. Kowe maoe bekerdja radjin dan netjes.
KOWE INLANDER PERLOE DATANG KE RAWA SENAJAN DISANA KOWE HAROES DIPILIH LIWAT DJOERI-DJOERI JANG BERTOEGAS :
1. Keliling rawa Senajan 3 kali;
2. Angkat badan liwat 30 kali;
3. Angkat peroet liwat 30 kali

Kowe mesti ketemoe Mevrouw Shanti, Meneer Tomo en Meneer AtmadjajaKowe nanti akan didjadikan tjentenk oentoek di Toba, Buleleng, Borneo, Tanamera, Batam, Soerabaja, Batavia en Riaoeeiland.Governement Nederlandsch Indie memberi oepah :
1. Makan 3 kali perhari dengan beras poetih dari Bangil;
2. Istirahat siang 1 uur;
3.Oepah dipotong padjak Governement 40 percent oentoek wang djago. Haastig kalaoe kowe mahoe..

Pertanggal 31 Maart 1889 Niet Laat te Zijn Hoor..
Batavia 1889 Onder denaam van Nederlandsch Indie Governor Generaal H.M.S Van den Bergh S.J.J de Gooij

Pengumuman ini terpampang di depan hidung anak bangsa yg mendiami tanah air dan memang diciptakan serta diwariskan Tuhan kepada mereka. Para tamu yg belakangan alih profesi menjadi penjajah, dengan muka sombong serta pandangan menghina, menganggap pendahulu kita sebagai anak bangsa seperti budak dan sama sekali tidak menghargai martabat pemilik tanah air sebagai pewaris sah serta pemiliknya. Itulah kenapa, tanpa pamrih demi bangsa dan negara, para pahlawan kita sebelum kemerdekaan, berjuang dengan keringat, tangis air mata, darah, dan nyawa, menegakkan jati diri, harga diri, dan martabatnya sebagai anak bangsa.

Takdir dan ketentuan Tuhan tiba saatnya, manakala 17-08-1945, pintu gerbang kemerdekaan itu terbuka setelah sekian abad kita dijajah, berjuang dengan ribuan nyawa para syuhada dan pahlawan kita. Para Bapak Pendiri Negara, tentunya tahu persis, rasanya dijajah, dihinakan, direndahkan martabatnya sebagai manusia dan anak bangsa. Tidak boleh terulang kembali sejarah bangsa ini mengalami penjajahan yg pahit dan getir. Founding father kita dengan mata hati yg bersih dan ikhlas telah membrikan yg terbaik buat bangsa dan negara ini. Allah SWT, Tuhan Yg Mahakuasa telah memberikan kemudahan berupa nikmat kemerdekaan. Diaturnya segala sesuatunya perihal pendirian suatu negara serta dipikirkan pula kelangsungan hidupnya, tentunya dengan suasana batin zaman itu dan belum modern seperti sekarang ini.

Hingga tibalah masa sekarang ini, kita semua depotter-90, dilahirkan dan diberi kesempatan berkarya di alam kemerdekaan yg penuh kenikmatan dan Tuhan telah berikan itu. Tidak ada yg merendahkan kita. Kita sejajar dan bersanding jarak dengan bangsa lain di dunia, dan hidup bermartabat. Orang asing/WNA siapapun dia yang memasuki negara ini, akan diperiksa barangnya oleh Bea dan Cukai RI, akan diperiksa identitas orangnya oleh Imigrasi RI. Suatu simbol negara berdaulat penuh. Siapapun juga yg mengganggu kedaulatan NKRI, akan berhadapan dengan pembela setia Ibu Pertiwi yaitu TNI, demikian pula instansi pemerintah lain sesuai tugas pokok dan fungsinya. Lengkap sudah kita hidup berbangsa dan bernegara.

Adapun dalam perjalanan bangsa, terdapat aral melintang, onak dan duri, adalah hal yg lumrah dalam mengarungi hidup. Kadangkala ada di atas, kadangkala ada di bawah. Adapun dalam perjalanan suatu bangsa, belum mencapai tujuan sesuai cita-citanya, tidak lantas kita sebagai elemen intelektual/terpelajar, setidaknya lulusan SMA-90, lantas pesimis dan saling menyalahkan serta bersikap apatis, masa bodoh, terhadap kemaslahatan bangsa dan negaranya. Yang ada adalah berjuang dan berjuang serta berjihad (sungguh-sungguh) ber-amar makruf nahi mungkar, mengisi alam kemerdekaan ini, semampu kita sebagai anak bangsa yg bertanggung jawab terhadap kelangsungan hidup bangsa dan negaranya.

Besok, kita akan melakukan tugas sebagai warga negara. Kenapa melakukan tugas?.. Sebab penulis memandang itu sebenarnya adalah bukan hak, tetapi kewajiban kita mengisi dan berpartisipasi di alam kemerdekaan. Kita semua tidak perlu berurai air mata, berkubang darah, dan meregang nyawa, seperti pendahulu kita dalam merebut kemerdekaan. Jangan kalian kecewakan para pendiri bangsa dan negara ini. Ribuan calon wakil kita telah tersedia untuk dipilih sebagai wakil kita dalam menentukan arah bangsa dan negara ini lima tahun ke depan. Tidak semuanya buruk serta berbuat maksiat kepada Tuhannya, pilihlah sesuai hati nurani dengan senantiasa berpedoman dengan kriteria seorang pemimpin yaitu Amanah, Jujur, Cerdas, dan menyampaikan kebenaran (Amanah, Siddiq, Fathonah, Tabligh). Bela dan jaga kelangsungan negara ini sebaik-baiknya. Kawal dan awasi negara ini, juga dengan sebaik-baiknya. Jadilah kita yg terbaik untuk negara ini.

Aku sangat mencintai negeri ini seperti kalian semua.
Lahir, hidup, berkarya, dan kelak kalau ajalku tiba-pun ingin tetap di berada haribaan Ibu Pertiwi.

Damailah Bangsaku
Jayalah Negeriku

Tulisan ini aku sumbangkan dan aku dedikasikan dengan maksud menggugah peran, tugas, dan kewajiban kita sebagai warga negara yg bertanggung jawab atas kelangsungan hidup bangsa dan negara ini.

Aji/Fisika-2
.

06 April 2009

Pancasila, Suatu Pencapaian Luar Biasa Milik Kita Semua (oleh: Aji ex Fisika 2)

Seandainya ditanyakan kepadaku, kenapa Negara Kesatuan Republik Indonesia ada, masih ada, dan akan terus ada selama-lamanya? Maka akan kukatakan dengan penuh kebanggaan dan percaya diri, bahwa itu semua karena kita memiliki PANCASILA. Yes, of course, because we have Pancasila. Tanpa Pancasila, tidak NKRI. Tanpa Pancasila, kita tidak bakalan mempunyai negara. Pancasila adalah ruh dalam konteks kehidupan berbangsa dan bernegara. Sebagai ruh, dia akan mengatur segala sesuatu mekanisme-nya melalui perangkat sistem yg ada, untuk suatu tujuan berbangsa dan bernegara.
Sebelumnya dunia gelap gulita, yg kemudian akhirnya Tuhan menciptakan Issac Newton sebagai ilmuwan yg membuat benderangnya dunia. Sebelumnya Indonesia tertindas, terhina, terjajah, sampai akhirnya Tuhan menciptakan Soekarno sebagai Pemimpin yang dapat membawa menuju kemerdekaan. Sebuah era baru yg di dalamnya anak bangsa dapat hidup bermartabat dan beradab di tanah yg memang diwariskan Tuhan untuk anak bangsa ini.

Terpikirlah oleh Founding father kita saat itu, dasar/fondasi seperti apa yg mampu dan kuat membangun rumah megah dg wilayah luas dan kaya, untuk bisa tegak selama-lamanya. Apakah Al-Quran-Hadist, ataukah Injil, ataukah Weda/Tripitaka ataukah Darmo Gandul, serat centani, Zend Avesta.Ataukah berdasarkan ras (apartheid), artinya hanya penduduk kulit sawo matang saja yg berhak atau mendapat previllage hidup di Indonesia. Ataukah Golongan Jawa saja yg relatif maju, modern, penduduknya banyak, dsb. Tidak mungkin suatu bangunan akan tegak dan selamanya berdiri di bawah terpaan pasang surutnya cuaca zaman yg silih berganti,tanpa fondasi yg kokoh dan kuat.

Dari renungan, ide, pemikiran, gagasan, dan cita-cita, para pemimpin kita/founding father, merumuskan dasar negara yg bagi penulis adalah the best on the world, yaitu PANCASILA, asli buatan Indonesia, dan tiada duanya di dunia manapun. Isinya tidak panjang dan sangat mudah dihapal oleh anaku yg masih play group, tetapi maknanya dapat menampung seluruh identitas dan pandangan hidup bangsa. Falsafahnya... sangat fantastis dan mukjizat bagi Indonesia, yg di dalamnya mengatur Ketuhanan, Kemanusiaan, Nasionalisme, Musyawarah/kedaulatan rakyat, dan keadilan. Tidak ada satupun isinya bertentangan dengan kitab suci. Saya sbg orang islam, sampai sekarang belum menemukan pertentangannya sedikitpun dengan quran-hadis. Aku pikir dengan agama lain juga demikian, karena isinya begitu membumi dan membawa kabaikan serta kemaslahatan.

Bagiku, aneh rasanya orang mempertentangkan, meragukan, atau bahkan berkeinginan mau mengganti dengan yg lain. Bahkan lebih tidak habis pikir lagi, mengatakan Pancasila sbg agama, juga sebagai biang kerusakan dan kesemarawutan aqidah dengan paham toleransinya dan segala macemnya. Sebagai generasi penerus negeri ini, sedih rasanya kita masih memiliki Saudara yg mempunyai pola pikir seperti itu. Dan itu akan menjadi tugas kita semua memberikan pencerahan supaya Saudara kita bisa menjadi tambah dan lebih cerdas.

ADAKAH SESUATU YANG SALAH PADA PANCASILA?
Silakan dikomentari.

Cinta negeri - Damailah Bangsaku

Aji/Fisika-2
.

Nostalgia Nonton Pelem di Lestari oleh Yadi Setiyadi (ex Biologi)

Kalau ditanya hoby waktu kecil kamu apa? jawabannya bisa macem- macem. Ada hoby yang bikin Bapak Ibu ayem tentrem seperti menjahit, menyulam, mencuci, mengepel. Ada sporty hoby yang bikin badan sehat seperti maen congklak, maen gundu, atawa maen bola bekel. Bahkan ada extreme hoby yang bikin calon mertua jantungan. Koyoto…naik gunung, naik pohon kelapa, naik pohon jambu…apalagi jambu tetangga..wah gawat tuh. Kalau saya yang ditanya, jawabannya pasti mantaab(gak pake P)…”Nonton Film”. Hoby mahal untuk anak kampung sekelas saya. Jadi walaupun hoby, ya belum tentu nonton 2 bulan sekali. Malah bisa berbulan bulan nggak nonton sama sekali. Tergantung uang dikantong maupun handai taulan ataupun tetangga yang berbaik hati.

Bermacam genre film sudah pernah saya tonton. Dari komedi, drama, action, horor, percintaan sampai film yang bikin jakun naik turun dan clegax clegux pun pernah. Dari Gundala Putra Petir sampai Cinderela Sepatu Kaca. Dari Gepeng Untung Ada Saya sampai Warkop DKI Setan Kredit. Dari Suzana Ratu Buaya Putih sampai Beranak Dalam Kubur. Dari Jaka sembung Bergola Ijo sampai si Buta dari Goa Hantu. Dan tak lupa pula drama percintaan yang mengharu biru Galih dan Ratna Puspa Indah Taman Hati sampai Lupus kejarlah Daku Kau Kujitak.


Pengalaman pertama nonton film di bioskop ketika masih SD adalah ketika abang saya berbaik hati mengajak nonton.Waktu itu film yang sedang diputar adalah film Jackie Chen, Drunken Master. Wuuihhh senengnya menta ampyuun. Nonton bioskop di Lestari Theathre.. Ya waktu itu di Gombong ada 2 gedung film yang menjadi Kebanggaan warga…. Lestari dan Rahayu. Dua buah gedung yang menjadi sarana pelepas penat dan rekreasi warga gombong.


Di kala itu sekitar tahun 80 an dan 90 an sempat menjadi primadona hiburan. sebelum kemudian tergerus kemajuan zaman. Dan berhubung si abang duitnya cekak.kita terpaksa deh nonton kelas depan dekat layar. Ini adalah sebuah kelas yang sering rame daripada nggaknya. Maklum aja harga tiket lebih murah. Makanya terkenal dengan kelas embek…(duh masa sih disamain kambing). Dan di zaman itu sudah lazim kalau kita beli tiket satu bisa dipakai berdua asal pasangannya anak anak. Saat itu kondisi gedung full house. Film kungfu emang banyak pengemarnya. Walhasil abang dan saya gak dapet tempat duduk alias berdiri, tapi daku tetep semangat 45. Sing penting nonton film. Selama pertunjukan biasanya ada jeda karena proyektor panas dan dilayar tertulis “Istirahat”. Karena keseringan nonton ketoprak dengan lugu saya bertanya kepada si abang, ”Mas,..pemaine ngaso, lagi pada madhang apa ya.?”..Busyeeet, norak banget ya. Kirain Jackie chen lagi ngopi di belakang layar.


Kejadian unik lagi juga pernah terjadi ketika nonton bioskop. Ketika kecil saya emang jarang dan malas pake sandal.Senengane nyeker,..khas ndeso. Tentu saja si abang tidak merelakan saya bernyeker ria ketika nonton bioskop lagi. Saya ndak keberatan, sing penting nonton film. Maka berangkatlan kita ke Lestari theathre berboncengan ria. Film selesai maka pulanglah dengan hati riang gembira. Sesampai dirumah si abang melihat saya, dengan mata mendelik dia berteriak.. ”Sandalmu endiii!!!!”. Alaaamak sandalku rupanya ketinggalan di gedung Lestari. Sayang ya,..Lestari dan Rahayu tinggal kenangan.


Namun begitu gedung itu tetap terpatri di hati bala kurawa DePotter 90. Karena disanalah mereka pernah bertemu Onky Alexander, Ryan Hidayat, paramitha rusady, Desy Ratnasari dan lainnnya. Disana pula mereka pernah mengajak kencan teman sekelas.adik kelas, bahkan kakak kelas…Duhh asyik ya hehehehe

03 April 2009

Pengalaman Bathin Rasa Syukur tentang Anugerah Fisik dari Illahi (oleh Widi Hastina ex Biologi)


Tulisan ini diambil dari Milist DePotter90

Suatu hari saya mendatangi suatu sekolah luar biasa (SLB) untuk mencari data sebagai bahan buat makalah tugas kuliah makul Psikologi Anak & Remaja Khusus... Jadi kami disuruh nyusun makalah tentang anak-anak or remaja yg punya kekhususan (maaf...kami TIDAK dibiasakan menyebut mereka sebagai anak atau orang cacat...

Oleh gurunya saya diperkenalkan sama seluruh siswa dan masuk ke kelas2, ada kelas A untuk tuna netra, kelas B untuk bisu yg biasanya juga tuli, kelas C untuk tuna grahita, kls D untuk tuna daksa, dan kls E untuk tuna ganda. Tugas saya adalah mengobservasi kegiatan para siswa tsb. Pada jam istirahat kami ngumpul2 dan kongkow2 sebagaimana layaknya para siswa di sekolah kita dulu. Saat itulah saya berkesempatan mengenal anak2 & para remaja tsb.
Saya sempat tertegun ketika 2 remaja putri dari kls A mengajak berkenalan, mereka tidak hanya menyalami saya tetapi juga meminta ijin untuk mengusap wajah saya.... Wajah saya pun diusap oleh tangan2 mungil mereka.

Mereka mengakui menderita tuna netra sejak lahir jadi mereka tidak pernah menyaksikan indahnya warna warni dunia... Tahu tidak, mereka berdua tidak punya bola mata, jadi kedua mata mereka hanya berupa garis dengan bulu2 halus mirip bulu mata. Yang buat saya takjub adalah kekuatan kulit tangan mereka dalam meraba bahkan mereka seolah bisa "melihat" warna dg telapak tangan mereka... Mereka bisa menentukan warna tertentu dengan meraba... termasuk bisa melukis dengan cat air dengan warna2 yang mempesona.... Subhanallah...Allahu Akbar...

Nah pengalaman batin yg lebih menyentuh kalbuku adalah ketika pada waktu masuk sholat Dhuhur, mereka sebagian dg bahasa isyarat menanyakan apakah saya sholat atau tidak, lalu mereka mengajak sy sholat berjamaah di mushola sekolah... Sy pun dipinjami mukena dari bu gurunya. Salah seorang remaja putra dari kls D menjadi imamnya. Setelah mengucap salam dan berdoa bersama, barulah saya menyadari bahwa dari sekitar 12 orang yg sholat berjamaah ketika itu.... saya lah seorang diri yg merupakan manusia normal dalam arti utuh dan mampu menggunakan seluruh anggota badan saya....
Sesaat mata saya terasa basah...tetapi saya tidak boleh memperlihatkan hal itu pada mereka (sesuai pesan bp & ibu gurunya) karena bisa menyinggung perasaan mereka, saya harus tetap tabah dan tidak boleh memperlihatkan keprihatinan di hadapan mereka melihat mereka dg segala keadaan mereka.

Apa pun perkataan dan penilaian terutama yg menyangkut "phisicly" tidak akan mengurangi rasa syukur saya kepada ALLAH SWT. Apa pun, saya sangat bersyukur karena saya bisa merasakan hangatnya sinar mentari menerpa kulit saya serta bisa menikmati semilir angin meniup tubuh saya memberikan kehangatan dan kesegaran Illahi....

    Alumni Fisika 1

    Agus Wuryantoro * Aminurohman * Atmaji Sukoco * Daniel Sadono * Djoko Triwidayanto * Djumono * Dwi "Sendrum" * Dwi Endri Setyowati * Eko Budi Prasetyo * Eko Sujatmiko * Eling Tumiarsih * Endang Mugiastuti * Endar Prastono * Fifi * Avanti Sulistyo Dewi * Halomon Purnomo Sitanggang * Haris Kurniawan * Hartoyo * Hikmah Nur Anggraeni * Imbuh Sulistyorini * Jarot Haryo Wibowo * Joko Sulistyo Tetuko * Joko Sutarno * Judi Elviana * Kasino * Kiswanto * Komariyah * Luthfi Bahyu Aji * Manisman * Mardiyono * Meini Arwati * Miko Hananto * Mukhamad Hasim Iswanto * Paiman * Pudjianto Eko Seno * Putut Wijonarko * Riyadi * Rudi Hartono (Alm) * Sigit Tri Wuryanto * Siti Rokhimah * Slamet Riyadi * Sugiri * Sugiyono * Susilo Wardoyo * Wihartoyo * Yohanes Sukmono

    Alumni Fisika 2

    Agung Budiyono * Agung Prabowo * Ambar Setyorini * Anwar * Mustajabul Mufid * Bambang Ari Prastono * Christina Melyana Rosita * Edi Kurniawan * Hartiningsih * Ie Ay Tjen * Imam Sudibyo * Marsidi * Munirudin * Puji Sri Diananingsih * Purwidiyanto * Ros Mariani * Rudi Aji Hermawan * Rudy Widyantara * Rusdi Pujianto * Sigit Pramudyana * Slamet * Slamet Rahardjo * Slamet Yudho Kusworo * Soenarso * Sri Setiyanti * Sugeng Riyadi * Sugiyanto * Suherman * Supriyanto * Supriyono Subegjo * Sutrisno * Tato Sri Hartono * Teguh Supriyanto * Tori Subiyanto * Tri Adi Wibowo * Tri Wahyudi * Tri Widiyarto Triyono * Umar Sahid * Uud Dharma Aji * Wahyu Indarto * Wasingah (Alm) * Wisnu Subiyanto * Wiwit Kurnanto * Yan Yan Garuyana * Yusda Indria Ambarwati * Yusuf Wibandoko

    Alumni Biologi 1

    Ana Satrianingsih * Antonius Rudi Sasongko * Arin Kurniawati * Arwiyani * Asti Hari Mulianingsih * Bagjowati Lestariningsih * Banu Hestiono * Budi Setyorini * Defrita Elijanti * Dian Saraswati * Djeni Edhi Wibowo * Dwiyanto Indrawan * Dyah Sri Sulistyani * Ekowati Puspitasari * Elisa Setiyawati * Endang Parjiatmi * Estiningtyas Dharmawasih * Hartono * Hedy Soeswandono * Hendrikus Awan Sudewo * Humaedi * Ibnu Wibowo * Indah Warni * Indaryati * Indrawati * Irianto * Isnaeni Widyawati * Karni Widiastuti * Khamid Rifai * Lina Septianingrum * Mohammad Fajar * Nurchayati Salamah * Pujianingsih * Purwanto * R.r. Nur Pawekas Widiastuti * Reni Nursanti * Rudi Sunarko * Sairin * Samirah * Saptono Susilo * Sri Hariyatiningsih * Sugiarti * Rinawati * Susi Harjanti * Tri Widiono

    Alumni Biologi 2

    Abu Darin * Ani Salamah * Bambang Edi Sumarno * Bambang * Setijawan * Dwi Haryanto (Karanganyar) * Edi Musriyanto * Edi Sutarto * Endang Dwi Astuti * Eri Nur Widiastuti * Hartiwi Indaryanti * Komarudin * Kusriyani * Liliek Hikam Himawan * Lilis Kurniawati *Martono (Tangerang) * Mastuti Kustianadjanti * Misman * Mujiono * Munirah * Novi Ratnawati Rahayu (Semarang) * Nur Chayati * Nurhayati Salamah * Prarianto * Respatiningsih * Setijono (Lampung) * Setiyadi (Bali) * Sri Haryani * Sri Purwanti Dewi * Sri Susmiyati * Sugito * Sulasmi * Sumartini * Supiarti * Supraptiningsih * Supriyadi * Suratmi * Suratmin * (Makasar) * Suratni * Sutji Nurhayati (Cilegon) * Tangguh Priatmoko Aji * Tanti Estiningsih * Teguh Setiawan * Tri Endar Suswatiningsih * Tuti Winarni * Wahyu Dwi Nugroho * Widi Hastina * Wing Wiharo (Solo) * Yunita Puspita Dewi

    Alumni Bahasa

    Ambar Pujiyatno * Anando Haryanto * Arief Prasetyo * Arlisman * Beti Rosmawati * Cahyo Pramono * Darwati * Dasuki Suprapto * "Didot" * Dwi Astuti * Edi Suprapto * Ellya * Nila Kusuma * Eni Kusrini * Ety Yuliastuti * Fajar Iva * Ganang Sutopo * Jusiphie Swasti Putra Utami * Kodriyanto * Kristanti Nurwidiyani * M. Romadi * Maria Theresia Ita * Wahyu Yuda Wasti * Muji Sumarti * Muridan * Ninik Ariyani * Nugro Ratnasari * Reny Citasary * Sakimun * Safyudin * Sri Subiyanti * Sulis Tiyowati * Supriyati * Swari Panca Utami * Teguh * Setiyono * Titi Purnawati * Triyanto * Tuti Sugiarti * Urip Danang Nugroho * Walgiyati * Warih Prabowo * Waris * Ronggowarsito * Wiwik Widiasih * Wury Udaningsih * Yatiningsih

    Alumni IPS 1

    Bambang Purwanto * Catherima Neni Suryandari * Christina * Indah Haryanti * Darsimin * Dedi Noerwahyudi * Djatining * Palupi * Djoko Tri Hantoro * Dumpyuk Eti Nurani * Edhi Sasono * Eko Heri Kiswanto * Eko Wahyudiono * Eli Susmieni * Erma Sulistianingsih * Fifti Miniasih * Fitri Rokhmah * Ignatius Edi Saptomo * Ignatius Sigit Kuncoro * Indra Lasmonowati * Kartika Rusmartini * Kasman * Margaretha Indarti Sukmawati * Maryati Is Purwanti * Moh. Basyarudin * Neni Budi Pratiwi * Nugroho Ediharjo * Nuniek Indriani * Purwanti * Risbudiyono * Sigit Priyadi * Slamet Widodo * Sri Kurniati Khofifah * Sri Suprapti * Sudjud Pambudi * Suharyati * Suharyatun * Susianto * Sutadi * Sutarto * Sutomo * Tien Herawati * Toto Tri Baryanto

    Alumni IPS 2

    Abdul Chodik Mukti * Aminah Zuhriyah * Amrih Wibowo * Ananto Handoyo * Anytri Juliawati * Arum Hapsariningtyas * Bambang Mulyono * Barkah Widiyati * Bibit Murti Rahayu * Catur Prasetyo * Dany Wibowo * Densy Fianti * Djuli Setijadi * Dwi Safarini * Dwi Suprihatiningsih * Joko Waluyo * Jony * Wijonarto * Maria Sri Sulastri * M Guntur Prahoro * Minarti * Mugi Rahayu * Muslimah * Restu Ariyani * Retno Wardani * Rina Susanti * Romelani * Roni Andarwantoro * Roslitasari * Rr. Tunjung Bayuwati * Rusmono * Santoso Ari * Nurhadi * Setiyowati * Slamet Riyadi * Sri Indah Wahjuni * Sri Sulastri * Stepanus Setyo Widiyanto * Siti Murfingah * Sugiarto * Supadmi * Suripto * Syaifulludin * Tresnani * Tri Budi Susetyo * Umi Fatimah Warisno * Widiyanti * Widodo

    Sekretariat

    * PondokJaya, Sektor 3A, BintaroJaya, Tangerang
    * Jl. Parkit Sektor2, BintaroJaya, Jakarta Selatan

    Email : DePOTTER90@Ymail.com

    Followers