Setelah serangan bom 11 September 2001, kini Amrik dapat serangan baru. Tidak langsung mematikan memang tapi cukup membuat repot petinggi negara adidaya tsb. Ribuan dokumen rahasia bocor dan di sebarluaskan.
Ketika bom WTC mempermalukan Negara Paman Sam terkait keamanannya. Wikilieak mempermalukan Amrik dari Kebijakan Luar Negerinya, Teknologi Informasi dan Intelejen.
Kabarnya, dari Kedutaan AS dan Konsulatnya di Indonesia saja lebih dari 3.500 dukumen. Wikileak juga punya 40.000 dokumen terkait Irak saja. Belum lagi dari seluruh kedutaannya yang sebanyak 274 kedutaan besar Amerika Serikat di berbagai belahan dunia, termasuk dari Departemen Luar Negeri AS. Jumlah dokumennya ada 251,287 buah. Dan hingga kini, yang dirilis belum sampai 300 dokumen.
Selain merilis dokumen rahasia menyangkut LN, Kabar yang paling baru bahwa oleh organisasi yang didirikan Julian Assange ini akan merilis dokumen rahasia , ‘perselingkuhan’ / kebijakan kotor lembaga keuangan dan perbankan Amrik.
Apasih yang rahasia?
Misalnya yang menyangkut Indonesia:
Dikutip dari salah satu forum: “Dalam dokumen berkode CRS Report RS20332 dengan judul East Timor Crisis: US Policy and Options tertanggal 5 November 1999 itu disebutkan bahwa Pemerintahan Bill Clinton menekan RI agar menerima kehadiran pasukan perdamai an internasional di Timor Timur usai jajak pendapat 1999”.
Kemudian dalam dokumen Tentang Pemilu 2004: CRS Report RS21874 Analyst in Southeast and South Asian Affairs 20 Mei 2005 disebutkan bahwa *SBY disebut the thinking general”, *Bila Wiranto jadi presiden, hubungan RI dan AS akan sangat rumit karena Kongres AS menaruh perhatian besar pada isu pelanggaran HAM di Timor Timur” , *Suksesnya Pemilu 2004 meneguhkan dominasi partai sekuler, yaitu Golkar, PDIP, dan Partai Demokrat.
Siapa korbannya?
Seperti biasa Amrik tidak mau jadi korban sendiri. Akan banyak konflik (tidak mesti perang ya..) antar pejabat dalam Negara maupun Antar Negara karena bocornya dokumen rahasia ini.
Sementara nada kecurigaan tentang skenario dibalik wikileak, juga disuarakan oleh musuh utama Amrik saat ini. Presiden Iran, Mahmoud Ahmadinejad menyebutkan bahwa ini merupakan ‘kenakalan’ Amerika.
Lalu bagaimana dengan kebebasan berpendapat, apakah AS dan konco-konconya juga akan paranoid terhadap kebebasan ini. Sama ketika mereka ketakutan dengan segala ancaman AlQaeda?
Kita tunggu saja!