10 Desember 2010

Tulisan pinggiran: Wikileak, Siapa kebakaran jenggot?


Setelah serangan bom 11 September 2001, kini Amrik dapat serangan baru. Tidak langsung mematikan memang tapi cukup membuat repot petinggi negara adidaya tsb. Ribuan dokumen rahasia bocor dan di sebarluaskan.

Ketika bom WTC mempermalukan Negara Paman Sam terkait keamanannya. Wikilieak mempermalukan Amrik dari Kebijakan Luar Negerinya, Teknologi Informasi dan Intelejen.

Kabarnya, dari Kedutaan AS dan Konsulatnya di Indonesia saja lebih dari 3.500 dukumen. Wikileak juga punya 40.000 dokumen terkait Irak saja. Belum lagi dari seluruh kedutaannya yang sebanyak 274 kedutaan besar Amerika Serikat di berbagai belahan dunia, termasuk dari Departemen Luar Negeri AS. Jumlah dokumennya ada 251,287 buah. Dan hingga kini, yang dirilis belum sampai 300 dokumen.

Selain merilis dokumen rahasia menyangkut LN, Kabar yang paling baru bahwa oleh organisasi yang didirikan Julian Assange ini akan merilis dokumen rahasia , ‘perselingkuhan’ / kebijakan kotor lembaga keuangan dan perbankan Amrik.

Apasih yang rahasia?

Misalnya yang menyangkut Indonesia:

Dikutip dari salah satu forum: “Dalam dokumen berkode CRS Report RS20332 dengan judul East Timor Crisis: US Policy and Options tertanggal 5 November 1999 itu disebutkan bahwa Pemerintahan Bill Clinton menekan RI agar menerima kehadiran pasukan perdamai an internasional di Timor Timur usai jajak pendapat 1999”.

Kemudian dalam dokumen Tentang Pemilu 2004: CRS Report RS21874 Analyst in Southeast and South Asian Affairs 20 Mei 2005 disebutkan bahwa *SBY disebut the thinking general”, *Bila Wiranto jadi presiden, hubungan RI dan AS akan sangat rumit karena Kongres AS menaruh perhatian besar pada isu pelanggaran HAM di Timor Timur” , *Suksesnya Pemilu 2004 meneguhkan dominasi partai sekuler, yaitu Golkar, PDIP, dan Partai Demokrat.

Siapa korbannya?

Seperti biasa Amrik tidak mau jadi korban sendiri. Akan banyak konflik (tidak mesti perang ya..) antar pejabat dalam Negara maupun Antar Negara karena bocornya dokumen rahasia ini.

Sementara nada kecurigaan tentang skenario dibalik wikileak, juga disuarakan oleh musuh utama Amrik saat ini. Presiden Iran, Mahmoud Ahmadinejad menyebutkan bahwa ini merupakan ‘kenakalan’ Amerika.

Lalu bagaimana dengan kebebasan berpendapat, apakah AS dan konco-konconya juga akan paranoid terhadap kebebasan ini. Sama ketika mereka ketakutan dengan segala ancaman AlQaeda?

Kita tunggu saja!

04 November 2010

S.M.A.R.T policy dan procedure

Jika kita terbiasa dalam pembentukan kebijakan terkait pengamanan informasi itu harus mengikuti pola S.M.A.R.T yang boleh di panjangin jadi Specifics untuk S, Measureable untuk M, Achievable untuk A, Realistic untuk R, dan Time Based untuk T.

Namun sebelum tahu banyak tentang SMART ada baiknya mengenal 5Ws.
  1. What, apa, prosedurnya sendiri itu prosedur apa?
  2. Who, siapa, siapa yang menjalankan prosedur?
  3. When, kapan, kapan suatu prosedure harus dijalankan?
  4. Where, dimana, dimana suatu prosedure harus dijalankan?
  5. Why, mengapa, mengapa suatu prosedure harus dijalankan?
Ya, 5Ws yang selalu diawali dengan 'Wh' sama dengan 5Ws dari dunia jurnalistik.  Lalu, kenapa kita menggunakan ini untuk membangun suatu prosedure? Karena dengan mejawab pertanyaan-pertanyaan di atas maka kita akan bisa mendapat gambaran secara utuh tentang suatu prosedur, baik tentang prosedur apa yang akan dijalankan, siapa yang harus menjalankannya, kapan harus dijalankan, dimana harus dijalankan, dan yang pasti adalah mengapa suatu prosedur harus dijalankan. Yang pasti dalam menilai SMART atau membentuk kebijakan secara SMART maka kira harus menggunakan kaidah jurnalistik di atas.

Kembali ke SMART.
S, Specifics. Sespesifik apakah kebijakan tentang pengamanan informasi yang akan kita buat? Pada dasarnya suatu kebijakan pengamanan  bisa dibuat sangat spesifik atau sangat umum bergantung pada kemampuan organisasi itu mengadaptasi perubahan dan tentunya bergantung pula pada kebijakan dari organisasi itu sendiri untuk melakukan review terhadap seluruh kebijakan yang berlaku di dalam organisasi itu sendiri.
Pada suatu organisasi, oleh karena sifatnya yang sangat fleksible untuk mengantisipasi ancaman-ancaman, sangat mungkin untuk membuat suatu policy sedetail mungkin. Dalam organisasi seperti ini, mungkin perubahan policy hanya membutuhkan waktu dalam hitungan hari.  Bisa 3 hari, bisa 4 hari atau mungkin kurang dari itu.  Namun, pada organisasi lain, yang karena ukurannya dan jenjang birokrasi, atau karena kebutuhan akan kepastian kebijakan; perubahan suatu kebijakan bisa membutuhkan waktu lebih lama dan siklus perubahannya bisa mencapai 1 tahun ata bergantung pada kebijakan dari oragnisasi itu sendiri. Pada organisasi ini, mungkin kebijakan pengamanan informasi  tidak dibuat dengan sangat detail karena luasnya cakupan yang memang tidak bisa dihindari oleh karena sifat dan ukuran organisasi. Namun, kenyataan bahwa tidak pernah ada satu jawaban untuk menjawab semua pertanyaan, maka penting bagi organisasi untuk melakukan review untuk melakukan perubahan-perubahan yang dirasa perlu.

M, Measurable. Pernyataan-pernyataan di dalam membentuk suatu kebijakan pengamanan informasi harus bisa terukur dalam arti jelas dan tidak bersayap. Sebagai contoh point-point pengamanan informasi mengenai password berikut
  • Tidak diperkenankan menggunakan singkatan-singkatan yang umum sebagai bagian dari password
  • Tidak diperkenankan menggunakan kata-kata umum atau kebalikan dari kata-kata umum sebagai bagian dari password
  • Tidak diperkenankan menggunakan nama orang atau nama tempat sebagai bagian dari password
  • Tidak diperkenankan menggunakan seluruh atau sebagian dari login name (user name) sebagai bagian dari password
  • Tidak diperkenankan menggunakan angka-angka yang mudah ditebak seperti tanggal lahir, nomor telepon, nomor NPWP dan nomor-nomor sejenis lainnya sebagai bagian dari password.
Perhatikan penggunaan kata-kata "tidak diperkenankan".  Penggunaan kata-kata ini bisa masuk dalam katagori measurable.  Di sini, user atau object dari kebijakan bisa menerima dengan jelas maksud dari kebijakan.

Bandingkan dengan contoh berikut:
  • Pada kondisi dimana password dibutuhkan, setiap user harus mempunyai passwordnya sendiri yang hanya diketahui oleh yang bersangkutan.  Masing-masing user bertanggung-jawab terhadap kerahasiaan dari passwordnya masing-masing dan untuk setiap penyalahgunaan passwordnya oleh pihak lain.
Pada contoh kedua ini, kebijakan tidak menyebutkan dengan jelas tentang bagaimana password yang rahasia dan tidak mudah ditebak tetapi menyerahkan tanggung-jawab kerahasiannya kepada user.

A, Achievable. Suatu kebijakan seharusnya bisa dijalankan. Sebagai contoh bisa dilihat pada frasa kebijakan berikut;

"Apabila suatu data dan sistem baru telah terpasang, maka personel dari application security bisa melakukan evaluasi dan menentukan metode, proses, kelengkapan, dan prosedur untuk meminimalkan resiko."

Frasa di atas kelihatan sangat ideal, sangat mudah bagi seorang Application Security untuk menuliskan frasa seperti itu. Akan tetapi, pada kondisi yang sebenarnya, akan sangat sulit bagi seorang Application Security untuk menentukan point-point kebijakan yang akan dituliskan agar memenuhi persayaratan spesifik dan measurable.  Bila seorang Application Security bisa dengan mudah menuliskan point kebijakannya, sangat boleh jadi itu akan menjadi tidak achievable.  Contoh di atas adalah point kebijakan yang tidak spesifik, measurable, dan acievable. Contoh di atas terlalu mengambang dan tidak spesifik, tidak secara jelas menyebutkan tindakan yang harus dilakukan oleh seorang Application Security dan tentunya tidak akan achievable karena tolok ukurnya yang tidak jelas.

R, Realistic.  Suatu kebijakan seharusnya mempunyai pandangan yang realistik terhadap setiap point yang diuraikan. Contoh berikut adalah contoh point yang kurang realistik.

"Seluruh karyawan yang memperoleh sambungan internet hanya boleh menggunakannya hanya untuk kepentingan bisnis perusahaan."

Frasa di atas kelihatannya memang indah, namun kurang realistik. Kenapa tidak realistik? Karena user akan berpikir, bagaimana dengan karyawan yang bepergian dengan laptop perusahaan? Bisa jadi mereka mempunyai account facebook, dan menggunakan laptop perusahaan plus sambungan internetnya untuk ber-facebook-ria.

T, Time Based.  Harus jelas waktunya, dan karena harus memperhatikan faktor achievable maka untuk mendukung kebijakan terkait Time Based harus juga dilengkapi dengan prosedur. Perhatikan contoh berikut:

"Terminasi Account: Setiap supervisor dari karyawan yang mengundurkan diri harus melaporkan pengunduran diri karyawan bersangkutan kepada Security Admin sebelum atau pada hari pengunduran diri karyawan yang bersangkutan, sehingga semua account milik karyawan bisa di-inaktifkan dengan baik"

Paragraf kebijakan di atas bagus namun frasa "sebelum atau pada hari" atau "secepatnya" hanya akan bisa berjalan bila dilengkapi dengan prosedure yang bisa menjelaskan dengan pasti mengenai apa yang harus dilakukan oleh seorang supervisor terkait pengunduran diri staff-nya.

01 November 2010

Oracle v.s. Google berantem di Android karena Java

Siapa yang gak kenal Google? Saya bisa menuduh bahwa semua internet surfer pasti kenal Google. Bahkan untuk troubleshooting sesuatu orang udah bisa bilang, 'tar... aku googling dulu ya...'. Kemudian, siapa yang gak kenal Android? Sebuah operating system baru yang lagi naik daun dan dikenal secara umum di ponsel.Hampir semua orang tahu bahwa Android itu bikinan Google.
Siapa yang gak kenal Oracle? Ah yang ini mungkin cuma sedikit orang yang kenal karena dia memang gak seperti Google apalagi Android. Cuma orang yang sebagian hidupnya di IT dan apalagi berususan dengan database lah yang rata-rata kenal sama Oracle.
Siapa yang gak kenal dengan Java? Ah, hampir seluruh orang Indonesia pasti kenal java. Apalagi salah seorang tokohnya baru meninggal kemaren. Mbah Maridjan! Upppss! Salah! Bukan! Bukan java yang ini. Ha ha ha... tapi java yang memang sejarahnya gak lepas dari java coffee alias kopi jawa. Bahasa pemrograman komputer yang paling populer saat ini.
Siapa yang gak kenal Sun? Bukan Sun bubur susu yang suka dibeli beberapa ibu yang emang merasa cocok dengan produk ini. Tapi Sun Microsystem yang pertama kali bikin Java.
Terus apa urusannya sama Google, Android, Oracle, Java, Sun?
Jadi gini.... Google bikin basa pemrograman yang namanya Dalvix. Bahasa dalvix ini mirip java. Sangat mirip java J2ME (Java 2 Micro Edition yang memang buat embedded platform). Awalnya si, kayaknya anteng-anteng aja. Apalagi waktu Sun masih sendiri, belum dicaplok sama Oracle. Yap, mungkin masih dianggep enteng kali. Google yang cuma mesin pencari bikin basa pemrograman. Nah gejolak mulai berasa ketika Android mulai tampil ngganteng di dunia Gadget. Bahkan ada yang bilang mulai mengancam kedigjayaan blackberry. Nah lo....
Oleh karena itu, saat ini Oracle tengah melancarkan serangan-serangannya ke Google terkait Android melalui Dalvix. Tengok saja link-link berikut:
"Oracle says Google directly copied Java code: Here's the line-by-line comparison"
Why Oracle, not Sun, sued Google over Java
Oracle vs. Google over Java
Dan masih banyak lagi.....

21 September 2010

Silaturahmi Lebaran Alumni90 SMAN, Sabtu 25-Sep-2010, jam 10.30 - 13.30

Rekan-rekan DePotter90 tercinta,

Suasana Idul Fitri masih terasa hangat.. Dan kita perlu mempererat tali Silaturahmi menjaga persaudaraan dan saling bermaaf-maafan di bulan baik ini..

Kita mengundang rekan2 Alumni90 SMAN Gb di Jabodetabek atau yg bisa hadir, utk Kumpul Silaturahmi Lebaran pada:

Hari. : Sabtu, 29-Sep-2010
Jam. : 10.30 - 13.30
Agenda : Silaturahmi/Kumpul Lebaran Alumni90 SMAN Gb
Tempat : Rumah Tien,
Menteng Metropolitan, JL. Menteng Kencana IV Blok L2 No. 12 A. Ujung Menteng Cakung Jakarta Timur
Telp: +622146830378 atau +628129957194

Kami sangat senang dan menhargai kehadiran rekan-rekan Alumni90 SMAN GB.

Salam kompak

Sendrum
BlackBerry®powered by INDOSAT

02 Agustus 2010

Dinihari di Stasiun Gombong dan Ziarah Kubur

Dinihari di Stasiun Gombong, menunggu kereta Lodaya dari Bandung ke Yogyakarta.
Waktu yang ketat berkeputusan berangkat ke Jogja dinihari dengan naik kereta, agar bisa sampai di Jogja pagi hari. Dan bisa menjalankan aktifitasnya dengan baik dan bisa selesai semuanya sebelum jam 3 sore. Karena jadwal Pesawat Garuda perjalanan balik dari Adi Sucipto ke Jakarta pada jam 16.00.

Menyambut bulan Ramadhan kita tidak melewatkan salah satu ibadah dengan ziarah atau sering kita sebut "Nyekar" ke makam leluhur atau almarhum/ah orang tua kita.
Jika memang tempat ziarah jauh dari tempat tinggal kita. Maka perjalanan keluar kota kadang kita lewati.
Sempat tidak sempat kita perlu memutuskan untuk melakukan acara "Nyekar" ini.
Walau leluhur kita berbeda kota, kita mencoba melakukan yang terbaik untuk hal-hal yang baik.

Semua kita mulai dengan niat ibadah dan Ridha Allah SWT. Jika kita ada waktu, mampu, kondisi memungkinkan dan sehat. Alangkah baiknya ritual ini dapat dilaksanakan.

Dibawah salah satu cuplikan tentang anjuran berziarah kubur oleh Ahmad Sarwat, Lc.
(http://masmaman1.blogdetik.com/2008/09/24/ziarah-kubur-sebelum-puasa-ramadhan/)

Ini hanyalah anjuran untuk berziarah kubur, karena mengingatkan kita kepada kematian. Tapi waktunya tidak pernah ditentukan. Jadi boleh kapan saja, tidak harus menjelang masuknya bulan Ramadhan.

Adapun kebiasaan yang sering kita saksikan di tengah masyarakat untuk berziarah kubur menjelang datangnya Ramadhan, kami yakin bahwa mereka melakukannya tanpa punya dalil yang eksplisit dari nabi SAW. Dalil yang mereka gunakan hanyalah dalil umum tentang anjuran berziarah kubur. Sedangkan dalil yang mengkhususkan ziarah kubur menjelang Ramadhan, paling tinggi hanya sekedar ijtihad. Itu pun masih sangat mungkin disanggah.Beliau SAW tidak pernah menganjurkan secara tegas bahwa bila Ramadhan menjelang, silahkan kalian berziarah ke kuburan-kuburan. Atau kalau ke kuburan jangan lupa pakai pakaian hitam-hitam, dan juga jangan lupa bawa kembang buat ditaburkan. Sama sekali tidak ada nashnya, baik di Al-Quran maupun di Sunnah nabi-Nya.Dan memang semua fenomena itu terjadi begitu saja, tanpa ada ulama yang memberian arahan dan penjelasan. Padahal masyarakat kita ini terkenal sangat agamis dan punya semangat besar untuk menjalankan agama. Sayangnya, mereka tidak punya akses untuk bertanya kepada para ulama syariah yang ahli di bidangnya.Yang tersedia hanya para penceramah, da'i, atau ahli pidato yang digelembungkan namanya lewat media massa, sehingga sangat tenar bahkan masuk ke wilayah selebriti, tetapi sayangnya mereka kurang punya perhatian dalam masalah hukum Islam, apalagi sampai kepada kritik sanad hadits-hadits nabawi.Ini perlu dipikirkan agar jangan sampai kejahilan di tengah umat ini terus-menerus terjadi, bahkan menjadi tradisi. Sudah waktunya bila umat ini punya akses kuat kepada para ulama ahli syariat, untuk meluruskan kembali kehidupan mereka sesuai dengan syariat Islam yang lurus. Jauh dari pola ikut-ikutan tanpa manhaj yang benar.Namun sekedar mencaci dan mengumpat atau menuduh bahwa mereka itu ahli bid'ah, atau jahiliyah, atau tidak sejalan dengan manhaj ahli sunnah, tentu tidak akan menyelesaikan masalah. Bahkan dalam banyak kasus, malah akan menimbulkan masalah.Kita berharap proses pencerahan umat untuk mengenal syariah ini tidak terkotori dengan adab yang buruk, atau dengan sikap arogan, yang hanya akan membuat objek dakwah kita semakin menjauh. Yang dibutuhkan adalah pemberian pemahaman secara simpatik, cerdas, dan tetap menghargai serta tidak mempermalukan.
,(Ahmad Sarwat, Lc.)

BlackBerry®powered by INDOSAT

01 Agustus 2010

Bike to Waduk Sempor

Sekilas laporan Nggowes to waduk sempor..

Bike to Sempor.. Suasana cukup tenang..
Udara sejuk tidak terlalu panas walau sdh agak siang..
Pepohonan dan udara bersih mengiringi putaran roda dan kayuhan kaki menuju puncak bendungan..

Nafas sedikit termehek-mehek..
maklum tanpa kita sadari usia sudah kepala tiga..menjelang kepala empat..
Sangat beda kalau saat masih SMA..
Usia tidak bohong..

Dgn sedikit perjuangan kelelahan sedikit sirna begitu sampai ditempat favorite pengunjung waduk
Air waduk cukup melimpah kontras dengan kemarau tahun lalu yg kering
sehingga saat itu beberapa pulau nampak di tengah waduk..
Seolah-olah ada pulau ditengahnya

Tapi Saat ini pemandangan jauh berbeda
Pulau ditengah waduk sdh tidak tampak lagi

saat ini dgn air melimpah..
Air bendungan terjun dan mengalir menuju jalur sungai dan terus kepersawahan
Menghidupi sebagian besar masyarakat sempor gombong dan sekitarnya

Angin gunung sepoi sepoi..
Dikanan kiri banyak pengunjung menikmati suasana indah waduk.
Dan juga pasangan remaja tidak kalah menikmatinya
Mengingatkanku suasana kesejukan saat waktu remaja disana..

Dan seterusnya..
Bla... Bla... Blan..


BlackBerry®powered by INDOSAT

07 Juli 2010

Video Porno Mirip Ariel - Luna - Cut Tari

Berita media terkait dengan Video Porno Mirip Ariel - Luna - Cut Tari, beberapa media menyebut dengan istilah 'CULUN' - CUt tari LUNa Maya...

Apa komentar dan tanggapan Anda, tentang Video Porno tersebut...?


19 Maret 2010

Pandangan Pribadi tentang Kedatangan Obama

Bang Obama (biar akrab nih..) sekalian reuni.. dan nostalgia makan nasi goreng & bakso...

Memang ada berbagai sisi yg berbeda dalam penerimaan tamu bang obama:

1. Sebagai pemimpin negara yg diskrimatif. Sekelompok orang yg menolak kedatangan Obama, krn menganggap bank obama sebagai Kepala Negara Amerika, yg nota bene sering sedikit diskriminasi terhadap dunia muslim/islam serta masalah palestine / timur tengah, serta arogansi sbg negara adi kuasa (katanya)

2. Hubungan Emosional. Sebagian lain adalah yg menerima baik Obama sebgai figur yg secara histori menjadi bagian anak indonesia diwaktu lalu, pernah mengisi masa kecil di tanah air dan sekarang menjadi pemimpin besar suatu bangsa. Ada rasa sedikit bangga bahwa figur tersebut pernah tinggal dan besar di negara ini dan mempunyai keluarga seorang Indonesian. Dan merasa ada semacam hubungan emosional dengan figur tersebut.

3. Memikirkan dampak positif bagi bangsa atau opportunitis. Sekelompok lain adalah yang menerima dengan pola pikir positif demi kemajuan bangsa dan rakyat indonesia secara luas. Selain obama pernah besar diindonesia, kedatangan obama akan membawa dampak baik bagi bangsa. Efek positif /image dari kedatangan obama merupakan salah satu kepercayaan terhadap politik dan perkembangan bangsa, yg bisa menarik investor dgn adanya kepercayaan ini. Krn tidak semua negara mendapat kunjungan Obama dan tidak banyak negara mempunyai histori bahwa seorang kepala negara pernah besar dan tinggal di negara tsb. Think Positif

4. Dont care atau bagian komentator. Mau dateng kek dan mau gak dateng gak ada dampak langsung, krn hari ini mesti kerja buat makan.

Krn Indonesia adalah demokrasi, menurut Saya wajar bila kedatangan Obama disambut dgn demontrasi, krn figur obama bagi bangsa indonesia memang dua sisi menjadi kepala negara adi kuasa yg diskriminasi tentang dunia islam dan satu sisi adalah kepala negara bangsa besar yg pernah tinggal dan besar di Indonesia.

Saya berharap jika ada demonstrasi tidak menjadi anarkis dan gangguan keamanan. Saya pribadi sangat tidak setuju dan mengutuk keras jika ada garis keras yg melakukan gangguan keamanan / atau kekerasan di negara ini, tapi mencari nafkah dan makan dinegri ini. (gak tahu diri...!!!!)
Krn negara ini adalah negara semua rakyat indonesia, bagaimanapun kedatangan obama akan banyak manfaatnya bagi kita semua.

pandangan / komentar pribadi
sendrum

02 Maret 2010

Apa itu Alzheimer oleh Widi Hastina (ex Biologi)


Kancas aku punya sedikit pengetahuan tentang alzheimer, moga bisa menjadi bahan sharing kita bersama. 

Alzheimer atau dalam istilah Psikologi disebut Demensia adalah kemunduran fungsi-fungsi seseorang terutama mengenai kemampuan kognisinya.  Dalam hal ini mencakup kemampuan berpikir (dalam arti luas berkaitan dengan kemampuan mengenal angka (berhitung), mengenal huruf (membaca)), kemampuan mengingat baik stm (short term memory/memori jangka pendek) maupun ltm (long term memory/ingatan jangka panjang), kemampuan pandang ruang, kemampuan penalaran, mengenal stimulus (mengenali benda-benda dari bentuk, warna, tekstur, dsb), termasuk kemampuan mengintegrasikan kelima indrawinya. 
Alzheimer atau Demensia bisa disebabkan oleh beberapa faktor antara lain faktor usia biasa menyerang orang yang sudah masuk klasifikasi usia dewasa akhir (kira-kira 65 tahun ke atas), faktor kapasitas seseorang, adanya penyakit-penyakit tertentu yang menyerang otak, adanya trauma kepala atau tulang belakang yang mengenai syaraf, maupun karena adanya kelemahan daya kerja otak karena kekurangan asupan gizi dan kurang latihan untuk otak.

Alzheimer atau Demensia dalam bahasa awamnya sering disebut dengan istilah "pikun" yaitu si penderita akan mengalami kesulitan untuk mengintegrasikan kemampuan kognisi (daya pikir) dengan konasi (perilaku/behaviour) serta dengan afeksi atau emosinya.  Contohnya banyak penderita sakit ini kadang sulit mengingat suatu ingatan jangka pendek (baru saja terjadi/di masa kini) namun yang diingat hanya memori jangka panjangnya. Ada penderita alzheimer yang setelah jalan-jalan ternyata terlalu jauh dari rumah dan tidak bisa menemukan jalan pulang kembali ke rumahnya karena lupa. Yang terkenal adalah kasus alzheimer pada mantan presiden AS yaitu Ronald Reagen, padahal dia orang yang dari segi gizi ga mungkin lah kekurangan, juga orang yang aktif berorganisasi dan berkegiatan, tapi kok ya tetap kena alzheimer ya?  Nah dari beberapa tulisan yang saya baca, dimungkinkan karena beliau sejak masa mudanya kurang menjalani pola hidup yang teratur, yaitu sering tidak tidur atau istirahat secara teratur, sering makan tidak teratur waktunya, dan kemungkinan sering mengalami suatu kondisi yang saling bertentangan antara hati nurani dengan kenyataan pengambilan keputusan yang harus diambilnya.  Maklum namanya presiden, pasti dia sering  mengalami konflik internal (konflik batin dalam dirinya sendiri) kan?  Hayooo.. siapa yang tidak setuju dengan hal ini??? Bagi teman-teman yang punya pengalaman sebagai presiden  bisa sharing...

Untuk mengatasi penyakit ini biasanya dengan memberikan suasana lingkungan sosial/keluarga yang mendukung yang kondusif sehingga si alzheim tidak merasa terasing.  Lebih baik apabila piyantun sepuh ini tetap diberi kesempatan untuk beraktifitas sesuai kemauannya /kesenangannya tetapi tentu tetap memperhatikan kemampuannya (diingatkan dengan halus dan baik) dan tetap di bawah pengawasan /supervisi si orang muda tentu dengan tetap sabar.  Misalnya diberi kesempatan untuk jalan-jalan di halaman atau di jalanan sekitar rumah pada waktu pagi dengan ditemani.  Lalu diberi kesempatan memelihara bunga-bunga dan tanaman di sekitar rumah, mencabuti rumput dan membuang sampah daun-daun yang berguguran di halaman, mengikuti kegiatan semacam pengajian atau ibadah kebaktian bagi para lansia, dsb.

Nah yang terbaik adalah kita semua berusaha untuk mencegah atau meminimalisir jangan sampai terserang penyakit ini.  Karena bukankah mencegah lebih baik daripada mengobati.
1.  Perhatikan asupan nutrisi kita.  Sebaiknya kita makan makanan bukan karena kita suka atau kita mau tetapi karena kita butuh.  Misalnya kita makan dengan kandungan zat gizi lengkap ada karbohidrat, protein, lemak (secukupnya), vitamin, mineral, air.  Tentunya semuanya disesuaikan dengan usia dan kebutuhan energi kita setiap hari.  Walaupun sedang diet misalnya (bagi para ibu nih), tetap membutuhkan karbohidrat dan lemak, jangan sampai diet dengan menghindari kedua zat gizi ini sama sekali.  Ingat ya ibu-ibu (termasuk bapak-bapaknya dan tolong ingatkan juga bagi nyonya-nyonyanya) kita bersmartdiet bukan berharddiet...hehehe... Hal ini saya sampaikan di sini berdasarkan pengalaman para klien yang berkonsultasi pribadi pada saya maupun yang sekedar sharing dan group discusion kecil-kecilan.  Ternyata banyak yang salah dalam berdiet.  Akhirnya bukan langsing yang didapat tetapi langsung... Iya, maunya langsing tapi jadi lemes, lesu dan sakit-sakitan atau juga berat bodynya naik turun tidak karuan, inikan mengganggu kesehatan namanya.  Nah kalau sudah begini semua jadi refot deh, suami refot, anak-anak terlantar karena ibunya sakit berkepanjangan.  Lebih parah lagi diikuti emosi yang tidak stabil, mudah curiga, self image yang negatif, sering uring-uringan dan marah-marah tak jelas sebab musababnya.
2. Do exercise pliss... Silakan lakukan olahraga sesuai hobi masing-masing, seperti catur  atau bridge itu juga bagus lho untuk asah otak. Sesudah main catur atau bridge terus jalan-jalan deh (bener-bener muter-muter jalan kaki lho bukan jalan-jalan muter-muter naik mobil ke tempat wisata atau ke mall). Oya bagi ibu-ibu ternyata kegel exercise (senam panggul) itu juga bagus lho untuk mencegah gangguan yang dialami sebagai persiapan menjelang menopause yang biasa dialami para ibu secara normal pada usia 48-54 tahun.  jadi walau masih sepuluh tahun lebih lagi, tapi kita perlu persiapan lho.  Ini selain mencegah alzheimer juga mengurangi gangguan akibat menopause.  Asyik kan? ini saya baca di majalah kesehatan prevention.  Bagus lho... (hihihi promosi gratis nih wong aku bukan pear mereka kok...)  Mengenai hasilnya, tanya aja misua ku (hahaha) dia kan pelangganku yang suka make aku, jadi ya otomatis dia tahu saitefek senam panggul yang kulakukan antara 2-3 x seminggu sesempatnya.
3.  Lakukan aktifitas yang menyenangkan yang mengaktifkan semua ranah kapasitas kita biar ga tumpul.
4.  Bagi para orang tua kita, kita bisa memberi mereka kesempatan untuk mengikuti kegiatan-kegiatan yang mereka senangi sesuai hobi, misalnya ikut perkumpulan senam sehat Indonesia bagi para lansia seperti ibu saya, atau perkumpulan tenis lapangan bagi para pensiunan seperti bapak saya yang memang sudah hobi tenis sejak masih mudah dulu, juga bapak saya ikut persatuan pensiunan pegawai BRI, serta bapak dan ibu saya ikut arisan dan pengajian kelompok haji yang dulu sama-sama satu kelompok waktu naik haji tahun 2003 dulu. Bahkan ibu saya masih sering menerima pesanan kue-kue kering bagi para tetangga maupun teman-teman di komunitasnya, ibu saya yang bikin kuenya lalu bapak saya yang menimbang dan membungkus sesuai pesanan. Kami para anak-anaknya tidak pernah merasa malu atau melarang ibu saya menerima pesanan kue itu, yang penting kami sering berpesan agar beliau tetap ingat pada kesehatannya dan menolak pesanan bila merasa capek.  Syukurlah, kedua orang tua saya bukan orang tua yang "ngeyel", mereka sangat demokratis sejak dulu, sehingga sampai sekarang pun mereka bersedia menerima saran dan kritik dari kami anak-anaknya.

nah kancas, sekian dulu sharing dari saya semoga bermanfaat...baik bagi saya pribadi maupun kancas semua...

I love u all... Salam paling manies...Hestin.

Sumber: Hestin ex Biologi

26 Februari 2010

Kelip Kunang-kunang

Suatu saat Sy bercerita kepada anak-anak bahwa tentang indahnya kelap-kelip kunang-kunang diwaktu malam..

Yg pada waktu itu, kita sebagai anak-anak kecil sengaja bermain keluar rumah mendekati areal persawahan dan memandang kelap-kelip kunang-kunang diatas persawahan yg bertebaran diatas batang padi.

Disaat bersamaan juga terdengar irama jangkrik bersautan memainkan iramanya.. Utk menunjukan dan menambah indahnya kelap-kelip kunang di malam hari..

Kadang kita masa kecil, mencoba menangkap binatang sumber cahaya itu, hanya untuk mengamati bagaimana binatang itu bisa memancarkan cahaya.. bahkan kita sampai tega mengamati hingga kunang-kunang tersebut (mati) tdk mengeluarkan cahaya lagi.... (Sadis ya waktu itu.. Kasihan sikunang-kunang).

Kita kecil juga mencoba menangkap sang kunang sebanyak-banyaknya.. Kemdian kita kumpulkan kedalam plastik seolah-olah sebagai lampu kita bawa selama diperjalanan pulan hingga dirumah. kita gantung seplastik kunang-kunang dirumah dgn mematikan lampu dirumah..
Sambil dgn girang mengamati lampu kelap-kelip kunang dirumah... (Dgn tanpa sadar, sbg anak2 sdh membuat punah si kunang2 tsb)..

Cerita tentang kunang2 terhenti sementara oleh pertanyaan anak-anak Sy "Memang spt apa kunang2 itu.. Bisa bawa lampu?"...
Ok krn anak2 sdh ngantuk... Jd ceritanya berlanjut nanti kemudian..

Intisari:
- kadang perlu mempertimbangkan tentang anak turunan kita.. Dalam mengeksploisasi dan menjaga alam.. Jgn sampai Mahkluk Allah SWT punah hanya karena kepentingan kesenangan kita saat ini.

Bintaro, 26Feb2010

BlackBerry®powered by INDOSAT

20 Februari 2010

Tulisan pingiran: Pilih MeNabung atau MengHUtang?

Konon dunia perbankan Indonesia prihatin karena menabung belum menjadi budaya bangsa. Bahkan sampai orang nomor satu di negeri ini Presiden SBY mencanangkan program 'Ayo Menabung'.

Tulisan ini seperti tulisan saya sebelumnya memang tidak ilmiah wong saya tidak pernah belajar ekonomi apalagi perbankan. Ini hanya tulisan pinggir jalan. Tapi bisa jadi tulisan ini mewakili sebagian diantara kita.

Kembali ke tema awal seperti tertulis pada judul diatas. Kalau pertanyaan pada judul tulisan ditanyakan pada teman-teman pilih nabung atau pilih hutang jawabannya tidak terlalu sulit. Tergantung pada konteknya.

Bagi orang-orang pinggiran atau terpinggirkan. Tentu tidak akan memilih menabung. "Emangnya kalau nabung bisa beli rumah Tipe 21 atau RSS?" Seandainya sekarang harga rumah tipe seperti itu tiga puluh juta rupiah, lima belas tahun lagi saat uang kita sudah tigapuluh juta, harganya sudah berubah jadi selangit. Lah, padahal sekarang tetap harus bayar kontrakan.

Lebih lebay lagi kalau ada yang mengatakan "Apanya yang mau ditabung mas, wong buat biaya sehari-hari saja masih bagus kalau nggak 'ngebon' ke warung sana-sini".

Sekarang meningkat dikit untuk orang-orang 'kelas menengah' atau yang merasa sudah 'kelas menengah'. Mau beli mobil atau motor. Pilih mana? Nabung dulu baru beli kendaraan atau beli tapi ngutang (baca: kredit, biar agak keren). Jawabannya bisa macam-macam. Pembaca tulisan ini mungkin bisa bantu menjawab. Hehe... sori ya namanya juga tulisan pinggiran. Boleh dong minta pendapat pembaca.

Disisi lain biaya administrasi untuk tabungan kelewat mahal. Bayangkan saja untuk biaya administrasi sebuah tabungan angkanya bisa lebih dari seratus ribu rupiah per tahun. Jadi kalau tabungan cuma puluhan ribu saja, misalnya buat mengajari anak-anak menabung. wah bakal tekor itu tabungan. Bukan punya saldo malah habis buat membiayai perbankan yang sudah kaya.

Lain halnya kalau ditanyakan kepada orang yang kelebihan duit. Pertanyaannya bukan lagi 'menabung atau menghutang?' Tapi Menabung (baca: Investasi) dimana?

Alasan lain kenapa kita harus menghutang, karena perbankan juga yang mengajari kita 'pintar berhutang' dengan memberikan banyak produk. Seperti Kredit Pemilikan Rumah, Kredit Renovasi Rumah, Kredit Kendaraan dan sebagainya. Bahkan konon ada Kredit buat biaya pernikahan. (Gak tau nih untuk Pernikahan Siri ada apa tidak). Tak kalah populer yakni kredit 'kecil-kecil' seperti Kartu Kredit dengan persyaratan yang sangat mudah. Bahkan ada Bank yang menawarkan dengan persyaratan administrasi diisi oleh Bank sendiri, entah dimanipulasi atau tidak yang jelas calon Kreditur cukup isi formulir dan tidak perlu biaya Administrasi (Iuran) Tahunan.

Jadi perilaku masyarakat, dalam hal ini tak pernah lepas dari kebijakan dari atas sono (hehe.. gak tau atas itu yang mana). Wong sekarang katanya rakyat yang berkuasa/diatas juga kok.... dengan 'demo-kresi dan demo-n-trasi'.

17 Februari 2010

Lyric/lagu jadul

Catatan Si Boy (Ost. Catatan Si Boy 1) lyrics

Artist: Ikang Fawzy
Album: Ost. Catatan Si Boy 1 (1987)
Source: Anime Lyrics Music - myLyric
(http://mylyric.6te.net/lyrics.php?artistlyrics=Ikang_Fawzy--Catatan_Si_Boy_Ost_Catatan_Si_Boy_1)


Siapa tak kenal dia
Boy anak orang kaya
Punya teman segudang
Karena pergaulannya
Baik budi dan tidak sombong
Jagoan lagipula pintar
Oh Boy, cermin anak muda

Seperti ku remaja
Impian kawula muda
Maka tak heran kita
Dia playboy di zamannya
Baik budi dan tidak brutal
Jagoan lagipula pintar
Oh Boy, semua dekat padanya

Kehidupannya tak kenal frustasi
Tiada rumus gengsi
Hatinyapun bersih
Boy Boy Si Boy
Suatu imajinasi anak muda masa kini
Pemuda yang seksi

03 Februari 2010

Pancaran Semangat Setara Jihad ole Aji

Suatu sore di tahun 2009, sambil duduk di depan rumah menikmati weekend setelah merapikan toko, datanglah lelaki baya sederhana sekitar 50-an, pakai sepeda mini butut 20', tidak beralas kaki, dan terdapat bercak lumpur sawah di tubuhnya. Setelah unjuk salam dia bertanya ke saya, "Apakah Bapak menjual ban luar BEKAS untuk sepedea ukuran 20?". Lantas saya jawab kalo sy tidak menjual ban luar sepeda bekas. Dia terlihat kecewa, dan terdiam. Suasana di luar mendung dan sejuk, dan sambil santai saya tawarkan dia duduk di samping sy sambil menawarkan rokok yg sy hisap. Duduklah Bapak tadi, menerima rokok dan menghisapnya, lantas terjadi dialog diantara kami. Dia adalah seorang buruh tani miskin, yang rumahnya cukup jauh sekitar 30-an KM, dan rupanya ban sepedanya sobek. Untuk bisa pulang, ban itu hrs diganti.

"Kenapa tidak dibelikan yg baru saja Pak", tanya sy. Dia menjawab kalo uangnya untuk itu tidak cukup. Dia bekerja sebagai buruh cangkul di sawah dengan upah 23 rb dari pg sampai siang hari. Hari itu dia dpt upah 35 rb, karena sampai sore hari. Ban luar harganya 25 rb, sdgkan kalo dibelikan maka tinggal 10 rb sisa yg dibw ke rumah. Lantas di mengatakan, dia tidak tega memberikan 10 rb kpd isteri dan 2 anaknya yg msh jd tanggungannya, karena kebutuhan pokok mahal, dan hanya itulah uang yg ada hari ini, dan besok mesti cari lagi untuk memberi nafkah kepada keluarganya esok hari. Sedikitpun dia tidak menampakkan kecemasan, apakah besok dia dapat uang untuk menafkahi keluarganya atau tidak, yg ada adalah pancaran semangat berusaha memenuhi kewajibannya sebagai seorang laki-laki untuk bertanggung jawab atas nafkah keluarganya. Sy terpesona dan kagum atas semangat, kemauan, tekad dan usahanya yang di usia senja, sebenarnya pekerjaan itu sudah tidak layak lagi karena berat secara fisik, dan itu diungkapkan oleh laki-laki yg tidak tamat SD di masa lalu.

Sy tahu Bapak itu sudah ditunggu keluarganya sembari mengharap rezeki yg Allah berikan melalui tangannya. Allah berkenan untuk sore itu menakdirkan sy berbuat baik untuk sekedar memastikan Bapak itu pulang menjumpai anak isterinya yg sudah menunggu. Roda sepeda butut itu berputar kembali dikayuh oleh seorang pejuang tangguh, bahkan teramat tangguh bagi keluarganya guna kepentingan mencari nafkah untuk besok, lusa, dan seterusnya hingga tuhan menakdirkan yg lain untuk dirinya.

Itulah mengapa dengan rahmat dan kemahamurahan-Nya, terang-terangan Allah yg maha segalanya, bertransaksi jual beli dengan manusia dalam bentuk amalan dan satu-satunya amalan, yaitu Jihad Fi Sabibilah yg akan dibeli oleh Allah langsung dg harga SORGA.
Allah juga menggariskan bahwa kewajiban kaum laki-laki dalam mencari nafkah yang dilakukan dengan niat ibadah sebagai kewajiban karena perintah-Nya, maka pahalanya setara Jihad Fi Sabilillah, yang apabila dia mati karenanya, maka SORGA balasannya. Wallahu a'lam bisshawab.

Aji/

28 Januari 2010

Tentang Kurikulum Sumber: Buku Ayah Edy Judul: I love you Ayah

Tentang Kurikulum

Di tengah-tengah hutan belantara Sumatera berdirilah sebuah sekolah untuk para binatang dengan status “disamakan dengan manusia”, sekolah ini dikepalai oleh seorang manusia. Karena sekolah tersebut berstatus “disamakan”, maka tentu saja kurikulumnya juga harus mengikuti kurikulum yang sudah standar dan telah ditetapkan untuk manusia.

Kurikulum tersebut mewajibkan bahwa untuk bisa lulus dan mendapatkan ijazah ; setiap siswa harus berhasil pada lima mata pelajaran pokok dengan nilai minimal 8 pada masing-masing mata pelajaran.Adapun kelima mata pelajaran pokok tersebut adalah; Terbang, Berenang, Memanjat, Berlari dan Menyelam
Mengingat bahwa sekolah ini berstatus “Disamakan dengan manusia”, maka para binatang berharap kelak mereka dapat hidup lebih baik dari binatang lainya, sehingga berbondong-bondongl ah berbagai jenis binatang mendaftarkan diri untuk bersekolah disana; mulai dari; Elang, Tupai, Bebek, Rusa dan Katak
Proses belajar mengajarpun akhirnya dimulai, terlihat bahwa beberapa jenis binatang sangat unggul dalam mata pelajaran tertentu; Elang sangat unggul dalam pelajaran terbang; dia memiliki kemampuan yang berada diatas binatang-binatang lainnya dalam hal melayang di udara, menukik, meliuk-liuk, menyambar hingga bertengger didahan sebuah pohon yang tertinggi.

Tupai sangat unggul dalam pelajaran memanjat; dia sangat pandai, lincah dan cekatan sekali dalam memanjat pohon, berpindah dari satu dahan ke dahan lainnya. Hingga mencapai puncak tertinggi pohon yang ada di hutan itu.
Sementara bebek terlihat sangat unggul dan piawai dalam pelajaran berenang, dengan gayanya yang khas ia berhasil menyebrangi dan mengitari kolam yang ada didalam hutan tersebut.

Rusa adalah murid yang luar biasa dalam pelajaran berlari; kecepatan larinya tak tertandingi oleh binatang lain yang bersekolah di sana. Larinya tidak hanya cepat melainkan sangat indah untuk dilihat.
Lain lagi dengan Katak, ia sangat unggul dalam pelajaran menyelam; dengan gaya berenangnya yang khas, katak dengan cepatnya masuk kedalam air dan kembali muncul diseberang kolam.
Begitulah pada mulanya mereka adalah murid-murid yang sangat unggul dan luar biasa dimata pelajaran tertentu. Namun ternyata kurikulum telah mewajibkan bahwa mereka harus meraih angka minimal 8 di semua mata pelajaran untuk bisa lulus dan mengantongi ijazah.

Inilah awal dari semua kekacauan.itu; Para binatang satu demi satu mulai mempelajari mata pelajaran lain yang tidak dikuasai dan bahkan tidak disukainya.
Burung elang mulai belajar cara memanjat, berlari, namun sayang sekali untuk pelajaran berenang dan menyelam meskipun telah berkali-kali dicobanya tetap saja ia gagal; dan bahkan suatu hari burung elang pernah pingsan kehabisan nafas saat pelajaran menyelam.

Tupaipun demikian; ia berkali-kali jatuh dari dahan yang tinggi saat ia mencoba terbang. Alhasil bukannya bisa terbang tapi tubuhnya malah penuh dengan luka dan memar disana-sini.
Lain lagi dengan bebek, ia masih bisa mengikuti pelajaran berlari meskipun sering ditertawakan karena lucunya, dan sedikit bisa terbang; tapi ia kelihatan hampir putus asa pada saat mengikuti pelajaran memanjat, berkali-kali dicobanya dan berkali-kali juga dia terjatuh, luka memar disana sini dan bulu-bulunya mulai rontok satu demi satu.

Demikian juga dengan binatang lainya; meskipun semua telah berusaha dengan susah payah untuk mempelajari mata pelajaran yang tidak dikuasainya, dari pagi hingga malam, namun tidak juga menampakkan hasil yang lebih baik.
Yang lebih menyedihkan adalah karena mereka terfokus untuk dapat berhasil di mata pelajaran yang tidak dikuasainya; perlahan-lahan Elang mulai kehilangan kemampuan terbangnya; tupai sudah mulai lupa cara memanjat, bebek sudah tidak dapat lagi berenang dengan baik, sebelah kakinya patah dan sirip kakinya robek-robek karena terlalu banyak berlatih memanjat. Katak juga tidak kuat lagi menyelam karena sering jatuh pada saat mencoba terbang dari satu dahan ke dahan lainnya. Dan yang paling malang adalah Rusa, ia sudah tidak lagi dapat berlari kencang, karena paru-parunya sering kemasukan air saat mengikuti pelajaran menyelam.

Akhirnya tak satupun murid berhasil lulus dari sekolah itu; dan yang sangat menyedihkan adalah merekapun mulai kehilangan kemampuan aslinya setelah keluar dari sekolah. Mereka tidak bisa lagi hidup dilingkungan dimana mereka dulu tinggal, ya.... kemampuan alami mereka telah terpangkas habis oleh kurikulum sekolah tersebut. Sehingga satu demi satu binatang-binatang itu mulai mati kelaparan karena tidak bisa lagi mencari makan dengan kemampuan unggul yang dimilikinya. .

Tidakkah kita menyadari bahwa sistem persekolahan manusia yang ada saat inipun tidak jauh berbeda dengan sistem persekolahan binatang dalam kisah ini. Kurikulum sekolah telah memaksa anak-anak kita untuk menguasai semua mata pelajaran dan melupakan kemampuan unggul mereka masing-masing. Kurikulum dan sistem persekolahan telah memangkas kemampuan alami anak-anak kita untuk bisa berhasil dalam kehidupan menjadi anak yang hanya bisa menjawab soal-soal ujian.

Akankah nasib anak-anak kita kelak juga mirip dengan nasib para binatang yang ada disekolah tersebut?

Bila kita kaji lebih jauh produk dari sistem pendidikan kita saat ini bahkan jauh lebih menyeramkan dari apa yang digambarkan oleh fabel tersebut; bayangkan betapa para lulusan dari sekolah saat ini lebih banyak hanya menjadi pencari kerja dari pada pencipta lapangan kerja, betapa banyak para lulusan yang bekerja tidak sesuai dengan latar belakang pendidikan yang digelutinya selama bertahun-tahun, sebuah pemborosan waktu, tenaga dan biaya. Betapa para lulusan sekolah tidak tahu akan dunia kerja yang akan dimasukinya, jangankan kemapuan keahlian, bahkan pengetahuan saja sangatlah pas-pasan, betapa hampir setiap siswa lanjutan atas dan perguruan tinggi jika ditanya apa kemampuan unggul mereka, hampir sebagian besar tidak mampu menjawab atau menjelaskannya.

Begitupun setelah mereka berhasil mendapatkan pekerjaan, berapa banyak dari mereka yang tidak memberikan unjuk kerja yang terbaik serta berapa banyak dari mereka yang merasa tidak bahagia dengan pekerjaanya.

Belum lagi kita bicara tentang carut marut dunia pendidikan yang kerapkali dihiasi tidak hanya oleh tawuran pelajar melainkan juga tawuran mahasiswa. Luar biasa “Maha Siswa” julukan yang semestinya dapat dibanggakan dan begitu agung karena Mahasiswa adalah bukan siswa biasa melainkan siswa yang “Maha”. Namun nyatanya ya Tawuran juga. Masihkah kita bisa berharap dari para pelajar kita yang seperti ini. Dan seperti apa potret negeri kita kedepannya dengan melihat potret generasi penerusanya saat ini?

Apa yang menjadi biang keladi dari kehancuran sistem pendidikan di negeri ini...?
1. Sistem yang tidak menghargai proses
Belajar adalah proses dari tidak bisa menjadi bisa. Hasil akhir adalah buah dari kerja setiap proses yang dilalui. Sayangnya proses ini sama sekali tidak dihargai; siswa tidak pernah dinilai seberapa keras dia berusaha melalui proses. Melainkan hanya semata-mata ditentukan oleh ujian akhir. Keseharian siswa dalam belajar tidak ada nilainya, jadi wajar saja apa bila suatu ketika ada siswa yang berkata bahwa yang penting ujian akhir bisa, gak perlu masuk setiap hari.

2. Sistem yang hanya mengajari anak untuk menghafal bukan belajar dalam arti sesunguhnya
Apa beda belajar dengan menghafal; Produk dari sebuah pembelajaran kemampuan atau keahlian yang dikuasai terus menerus. Contoh yang paling sederhana adalah pada saat anak belajar sepeda. Mulai dari tidak bisa menjadi bisa, dan setelah bisa ia akan bisa terus sepanjang masa. Sementara produk dari menghafal adalah ingatan jangka pendek yang dalam waktu singkat akan cepat dilupakan. Perbedaan lain bahwa belajar membutuhkan waktu lebih panjang sementara menghafal bisa dilakukan hanya dalam 1 malam saja. Padahal pada hakekatnya Manusia dianugrahi susunan otak yang paling tinggi derajadnya dibanding mahluk manapun didunia. Fungsi tertinggi dari otak manusia tersebut disebut sebagai cara berpikir tingkat tinggi atau HOT; yang direpresentasikan melalui kemampuan kreatif atau bebas mencipta serta berpikir analisis-logis; sementara fungsi menghafal hanyalah fungsi pelengkap. Keberhasilan seorang anak kelak bukan ditentukan oleh kemampuan hafalannya melainkan oleh
kemampuan kreatif dan berpikir kritis analisis.

3. Sistem sekolah yang berfokus pada nilai
Nilai yang biasanya diwakili oleh angka-angka biasanya dianggap sebagai penentu hidup dan matinya seorang siswa. Begitu sakral dan gentingnya arti sebuah nilai pelajaran sehingga semua pihak mulai guru, orang tua dan anak akan merasa rasah dan stress jika melihat siswanya mendapat nilai rendah atau pada umumnya dibawah angka 6 (enam).

Setiap orang dikondisikan untuk berlomba-lomba mencapai nilai yang tinggi dengan cara apapun tak perduli apakah si siswa terlihat setangah sekarat untuk mencapainya. Nyatanya toh dalam kehidupan nyata, nilai pelajaran yang begitu dianggung-anggungka n oleh sekolah tersebut tidak berperan banyak dalam menentukan sukses hidup seseorang. Dan lucunya sebagian besar kita dapati anak yang dulu saat masih bersekolah memiliki nilai pas-pasan atau bahkan hancur, justru lebih banyak meraih sukses dikehidupan nyata.

Mari kita ingat-ingat kembali saat kita masih bersekolah dulu; betapa bangganya seseorang yang mendapat nilai tinggi dan betapa hinanya anak yang medapat nilai rendah; dan bahkan untuk mempertegas kehinaan ini, biasanya guru menggunakan tinta dengan warna yang lebih menyala dan mencolok mata.
Sementara jika kita kaji lagi; apakah sesungguhnya representasi dari sebuah nilai yang diagung-agungkan disekolah itu...?Nilai sesungguhnya hanyalah representasi dari kemampuan siswa dalam “menghapal” pelajaran dan terkadang ada juga “subjektifitas” guru yang memberi nilai tersebut terhadap siswanya.

Meskipun kerapkali guru menyangkalnya, cobalah anda ingat-ingat; berapa lama anda belajar untuk mendapatkan nilai tersebut; apakah 3 bulan...? 1 bulan..? atau cukup hanya semalam saja..? Kemudian coba ingat-ingat kembali, jika dulu saat bersekolah, ada diantara anda yang pernah bermasalah dengan salah seorang guru; apakah ini akan mempengaruhi nilai yang akan anda peroleh..?

Jadi mungkin sangat wajar; meskipun kita banyak memiliki orang “pintar” dengan nilai yang sangat tinggi; negeri ini masih tetap saja tertinggal jauh dari negara-negara maju. Karena pintarnya hanya pintar menghafal dan menjawab soal-soal ujian.

4. Sistem pendidikan yang Seragam-sama untuk setiap anak yang berbeda-beda
Siapapun sadar bahwa bila kita memiliki lebih dari 1 atau 2 orang anak; maka bisa dipastikan setiap anak akan berbeda-beda dalam berbagai hal. Andalah yang paling tahu perbedaan-perbedaan ya. Namun sayangnya anak yang berbeda tersebut bila masuk kedalam sekolah akan diperlakukan secara sama, diproses secara sama dan diuji secara sama.

Menurut hasil penelitian Ilmu Otak/Neoro Science jelas-jelas ditemukan bahwa satiap anak memiliki kelebihan dan sekaligus kelemahan dalam bidang yang berbeda-beda. Mulai dari Instingtif otak kiri dan kanan, Gaya Belajar dan Kecerdasan Beragam. Sementara sistem pendidikan seolah-oleh menutup mata terhadap perbedaan yang jelas dan nyata tersebut yakni dengan mengyelenggaraan sistem pendidikan yang sama dan seragam. Oleh karena dalam setiap akhir pembelajaran akan selalu ada anak-anak yang tidak bisa/berhasil menyesuaikan dengan sistem pendidikan yang seragam tersebut.

5. Sekolah adalah Institusi Pendidikan yang tidak pernah mendidik
Sekilas judul ini tampaknya membingungkan; tapi sesungguhnya inilah yang terjadi pada lembaga pendidikan kita.

Apa beda mendidik dengan mengajar...?

Ya.. tepat!, mendidik adalah proses membangun moral/prilaku atau karakter anak sementara mengajar adalah mengajari anak dari tidak tahu menjadi tahu dan dari tidak bisa menjadi bisa.
Produk dari pengajaran adalah terbangunnya cara berpikir kritis dan kreatif yang berhubungan dengan intelektual sementara produk dari pendidikan adalah terbangunnya prilaku/akhlak yang baik.

Ya..! memang betul dalam kurikulum ada mata pelajaran Agama, Moral Pancasila, Civic dan sebagainya namun dalam aplikasinya disekolah guru hanya memberikan sebatas hafalan saja; bukan aplikasi dilapangan. Demikian juga ujiannya dibuat berbasiskan hafalan; seperti hafalan butir-butir Pancasila dsb. Tidak berdasarkan aplikasi siswa dilapangan seperti praktek di panti-panti jompo; terjun menjadi tenaga sosial, dengan sistem penilaian yang berbasiskan aplikasi dan penilaian masyarakat (user base evaluation).

Bayangkan pernah ada suatu ketika sebuah sekolah SD yang gedungnya bersebelahan dengan rumah penduduk, dan saat itu mereka sedang belajar tentang pendidikan moral, sementara persis di sebelah sekolah tersebut sedang ada yang meninggal dunia, namun anehnya tak ada satupun dari sekelah tersebut yang datang mengirim utusan untuk berbela sungkawa di rumah tersebut. Alih-alih sekolahnya malah ribut sehingga ketua RW setempat sempat menegur pihak sekolah atas kejadian tersebut.

Mungkin wajar saja jika anak-anak kita tidak pernah memiliki nilai moral yang tertanam kuat di dalam dirinya; melainkan hanya nilai moral yang melintas semalam saja dikepalanya dalam rangka untuk dapat menjawab soal-soal ujian besok paginya.

Artikel ini di ambil dari Tulisan Dr. Thomas Amstrong, pemerhati dan praktisi Pendidikan Berbasis Multiple Intelligence dari AS, yang dibuat sekitar tahun 1990an.dan telah disesuaikan dengan konteks Indonesia saat ini.

Mari kita renungkan bersama dengan hati dan nurani kita yang terdalam dan mari kita ambil hikmahnya.

Sumber: Buku Ayah Edy Judul: I love you Ayah, Bunda Penerbit: Hikmah, Mizan Group

    Alumni Fisika 1

    Agus Wuryantoro * Aminurohman * Atmaji Sukoco * Daniel Sadono * Djoko Triwidayanto * Djumono * Dwi "Sendrum" * Dwi Endri Setyowati * Eko Budi Prasetyo * Eko Sujatmiko * Eling Tumiarsih * Endang Mugiastuti * Endar Prastono * Fifi * Avanti Sulistyo Dewi * Halomon Purnomo Sitanggang * Haris Kurniawan * Hartoyo * Hikmah Nur Anggraeni * Imbuh Sulistyorini * Jarot Haryo Wibowo * Joko Sulistyo Tetuko * Joko Sutarno * Judi Elviana * Kasino * Kiswanto * Komariyah * Luthfi Bahyu Aji * Manisman * Mardiyono * Meini Arwati * Miko Hananto * Mukhamad Hasim Iswanto * Paiman * Pudjianto Eko Seno * Putut Wijonarko * Riyadi * Rudi Hartono (Alm) * Sigit Tri Wuryanto * Siti Rokhimah * Slamet Riyadi * Sugiri * Sugiyono * Susilo Wardoyo * Wihartoyo * Yohanes Sukmono

    Alumni Fisika 2

    Agung Budiyono * Agung Prabowo * Ambar Setyorini * Anwar * Mustajabul Mufid * Bambang Ari Prastono * Christina Melyana Rosita * Edi Kurniawan * Hartiningsih * Ie Ay Tjen * Imam Sudibyo * Marsidi * Munirudin * Puji Sri Diananingsih * Purwidiyanto * Ros Mariani * Rudi Aji Hermawan * Rudy Widyantara * Rusdi Pujianto * Sigit Pramudyana * Slamet * Slamet Rahardjo * Slamet Yudho Kusworo * Soenarso * Sri Setiyanti * Sugeng Riyadi * Sugiyanto * Suherman * Supriyanto * Supriyono Subegjo * Sutrisno * Tato Sri Hartono * Teguh Supriyanto * Tori Subiyanto * Tri Adi Wibowo * Tri Wahyudi * Tri Widiyarto Triyono * Umar Sahid * Uud Dharma Aji * Wahyu Indarto * Wasingah (Alm) * Wisnu Subiyanto * Wiwit Kurnanto * Yan Yan Garuyana * Yusda Indria Ambarwati * Yusuf Wibandoko

    Alumni Biologi 1

    Ana Satrianingsih * Antonius Rudi Sasongko * Arin Kurniawati * Arwiyani * Asti Hari Mulianingsih * Bagjowati Lestariningsih * Banu Hestiono * Budi Setyorini * Defrita Elijanti * Dian Saraswati * Djeni Edhi Wibowo * Dwiyanto Indrawan * Dyah Sri Sulistyani * Ekowati Puspitasari * Elisa Setiyawati * Endang Parjiatmi * Estiningtyas Dharmawasih * Hartono * Hedy Soeswandono * Hendrikus Awan Sudewo * Humaedi * Ibnu Wibowo * Indah Warni * Indaryati * Indrawati * Irianto * Isnaeni Widyawati * Karni Widiastuti * Khamid Rifai * Lina Septianingrum * Mohammad Fajar * Nurchayati Salamah * Pujianingsih * Purwanto * R.r. Nur Pawekas Widiastuti * Reni Nursanti * Rudi Sunarko * Sairin * Samirah * Saptono Susilo * Sri Hariyatiningsih * Sugiarti * Rinawati * Susi Harjanti * Tri Widiono

    Alumni Biologi 2

    Abu Darin * Ani Salamah * Bambang Edi Sumarno * Bambang * Setijawan * Dwi Haryanto (Karanganyar) * Edi Musriyanto * Edi Sutarto * Endang Dwi Astuti * Eri Nur Widiastuti * Hartiwi Indaryanti * Komarudin * Kusriyani * Liliek Hikam Himawan * Lilis Kurniawati *Martono (Tangerang) * Mastuti Kustianadjanti * Misman * Mujiono * Munirah * Novi Ratnawati Rahayu (Semarang) * Nur Chayati * Nurhayati Salamah * Prarianto * Respatiningsih * Setijono (Lampung) * Setiyadi (Bali) * Sri Haryani * Sri Purwanti Dewi * Sri Susmiyati * Sugito * Sulasmi * Sumartini * Supiarti * Supraptiningsih * Supriyadi * Suratmi * Suratmin * (Makasar) * Suratni * Sutji Nurhayati (Cilegon) * Tangguh Priatmoko Aji * Tanti Estiningsih * Teguh Setiawan * Tri Endar Suswatiningsih * Tuti Winarni * Wahyu Dwi Nugroho * Widi Hastina * Wing Wiharo (Solo) * Yunita Puspita Dewi

    Alumni Bahasa

    Ambar Pujiyatno * Anando Haryanto * Arief Prasetyo * Arlisman * Beti Rosmawati * Cahyo Pramono * Darwati * Dasuki Suprapto * "Didot" * Dwi Astuti * Edi Suprapto * Ellya * Nila Kusuma * Eni Kusrini * Ety Yuliastuti * Fajar Iva * Ganang Sutopo * Jusiphie Swasti Putra Utami * Kodriyanto * Kristanti Nurwidiyani * M. Romadi * Maria Theresia Ita * Wahyu Yuda Wasti * Muji Sumarti * Muridan * Ninik Ariyani * Nugro Ratnasari * Reny Citasary * Sakimun * Safyudin * Sri Subiyanti * Sulis Tiyowati * Supriyati * Swari Panca Utami * Teguh * Setiyono * Titi Purnawati * Triyanto * Tuti Sugiarti * Urip Danang Nugroho * Walgiyati * Warih Prabowo * Waris * Ronggowarsito * Wiwik Widiasih * Wury Udaningsih * Yatiningsih

    Alumni IPS 1

    Bambang Purwanto * Catherima Neni Suryandari * Christina * Indah Haryanti * Darsimin * Dedi Noerwahyudi * Djatining * Palupi * Djoko Tri Hantoro * Dumpyuk Eti Nurani * Edhi Sasono * Eko Heri Kiswanto * Eko Wahyudiono * Eli Susmieni * Erma Sulistianingsih * Fifti Miniasih * Fitri Rokhmah * Ignatius Edi Saptomo * Ignatius Sigit Kuncoro * Indra Lasmonowati * Kartika Rusmartini * Kasman * Margaretha Indarti Sukmawati * Maryati Is Purwanti * Moh. Basyarudin * Neni Budi Pratiwi * Nugroho Ediharjo * Nuniek Indriani * Purwanti * Risbudiyono * Sigit Priyadi * Slamet Widodo * Sri Kurniati Khofifah * Sri Suprapti * Sudjud Pambudi * Suharyati * Suharyatun * Susianto * Sutadi * Sutarto * Sutomo * Tien Herawati * Toto Tri Baryanto

    Alumni IPS 2

    Abdul Chodik Mukti * Aminah Zuhriyah * Amrih Wibowo * Ananto Handoyo * Anytri Juliawati * Arum Hapsariningtyas * Bambang Mulyono * Barkah Widiyati * Bibit Murti Rahayu * Catur Prasetyo * Dany Wibowo * Densy Fianti * Djuli Setijadi * Dwi Safarini * Dwi Suprihatiningsih * Joko Waluyo * Jony * Wijonarto * Maria Sri Sulastri * M Guntur Prahoro * Minarti * Mugi Rahayu * Muslimah * Restu Ariyani * Retno Wardani * Rina Susanti * Romelani * Roni Andarwantoro * Roslitasari * Rr. Tunjung Bayuwati * Rusmono * Santoso Ari * Nurhadi * Setiyowati * Slamet Riyadi * Sri Indah Wahjuni * Sri Sulastri * Stepanus Setyo Widiyanto * Siti Murfingah * Sugiarto * Supadmi * Suripto * Syaifulludin * Tresnani * Tri Budi Susetyo * Umi Fatimah Warisno * Widiyanti * Widodo

    Sekretariat

    * PondokJaya, Sektor 3A, BintaroJaya, Tangerang
    * Jl. Parkit Sektor2, BintaroJaya, Jakarta Selatan

    Email : DePOTTER90@Ymail.com

    Followers