Kalau ditanya hoby waktu kecil kamu apa? jawabannya bisa macem- macem. Ada hoby yang bikin Bapak Ibu ayem tentrem seperti menjahit, menyulam, mencuci, mengepel. Ada sporty hoby yang bikin badan sehat seperti maen congklak, maen gundu, atawa maen bola bekel. Bahkan ada extreme hoby yang bikin calon mertua jantungan. Koyoto…naik gunung, naik pohon kelapa, naik pohon jambu…apalagi jambu tetangga..wah gawat tuh. Kalau saya yang ditanya, jawabannya pasti mantaab(gak pake P)…”Nonton Film”. Hoby mahal untuk anak kampung sekelas saya. Jadi walaupun hoby, ya belum tentu nonton 2 bulan sekali. Malah bisa berbulan bulan nggak nonton sama sekali. Tergantung uang dikantong maupun handai taulan ataupun tetangga yang berbaik hati.
Bermacam genre film sudah pernah saya tonton. Dari komedi, drama, action, horor, percintaan sampai film yang bikin jakun naik turun dan clegax clegux pun pernah. Dari Gundala Putra Petir sampai Cinderela Sepatu Kaca. Dari Gepeng Untung Ada Saya sampai Warkop DKI Setan Kredit. Dari Suzana Ratu Buaya Putih sampai Beranak Dalam Kubur. Dari Jaka sembung Bergola Ijo sampai si Buta dari Goa Hantu. Dan tak lupa pula drama percintaan yang mengharu biru Galih dan Ratna Puspa Indah Taman Hati sampai Lupus kejarlah Daku Kau Kujitak.
Pengalaman pertama nonton film di bioskop ketika masih SD adalah ketika abang saya berbaik hati mengajak nonton.Waktu itu film yang sedang diputar adalah film Jackie Chen, Drunken Master. Wuuihhh senengnya menta ampyuun. Nonton bioskop di Lestari Theathre.. Ya waktu itu di Gombong ada 2 gedung film yang menjadi Kebanggaan warga…. Lestari dan Rahayu. Dua buah gedung yang menjadi sarana pelepas penat dan rekreasi warga gombong.
Di kala itu sekitar tahun 80 an dan 90 an sempat menjadi primadona hiburan. sebelum kemudian tergerus kemajuan zaman. Dan berhubung si abang duitnya cekak.kita terpaksa deh nonton kelas depan dekat layar. Ini adalah sebuah kelas yang sering rame daripada nggaknya. Maklum aja harga tiket lebih murah. Makanya terkenal dengan kelas embek…(duh masa sih disamain kambing). Dan di zaman itu sudah lazim kalau kita beli tiket satu bisa dipakai berdua asal pasangannya anak anak. Saat itu kondisi gedung full house. Film kungfu emang banyak pengemarnya. Walhasil abang dan saya gak dapet tempat duduk alias berdiri, tapi daku tetep semangat 45. Sing penting nonton film. Selama pertunjukan biasanya ada jeda karena proyektor panas dan dilayar tertulis “Istirahat”. Karena keseringan nonton ketoprak dengan lugu saya bertanya kepada si abang, ”Mas,..pemaine ngaso, lagi pada madhang apa ya.?”..Busyeeet, norak banget ya. Kirain Jackie chen lagi ngopi di belakang layar.
Kejadian unik lagi juga pernah terjadi ketika nonton bioskop. Ketika kecil saya emang jarang dan malas pake sandal.Senengane nyeker,..khas ndeso. Tentu saja si abang tidak merelakan saya bernyeker ria ketika nonton bioskop lagi. Saya ndak keberatan, sing penting nonton film. Maka berangkatlan kita ke Lestari theathre berboncengan ria. Film selesai maka pulanglah dengan hati riang gembira. Sesampai dirumah si abang melihat saya, dengan mata mendelik dia berteriak.. ”Sandalmu endiii!!!!”. Alaaamak sandalku rupanya ketinggalan di gedung Lestari. Sayang ya,..Lestari dan Rahayu tinggal kenangan.
Namun begitu gedung itu tetap terpatri di hati bala kurawa DePotter 90. Karena disanalah mereka pernah bertemu Onky Alexander, Ryan Hidayat, paramitha rusady, Desy Ratnasari dan lainnnya. Disana pula mereka pernah mengajak kencan teman sekelas.adik kelas, bahkan kakak kelas…Duhh asyik ya hehehehe
0 comments:
Posting Komentar