DAG INLANDER,... ..HAJOO URANG MELAJOE,...KOWE MAHU KERDJA???GOVERNEMENT NEDERLANDSCH INDIE PERLU KOWE OENTOEK DJADI BOEDAKATAOE TJENTENK DI PERKEBOENAN- PERKEBOENAN ONDERNEMING KEPOENJAAN GOVERNEMENT NEDERLANDSCH INDIE DJIKA KOWE POENYA SJARAT DAN NJALIBERIKOET:
1. Kowe poenja tangan koeat dan beroerat;
2. Kowe poenja njali gede;
3. Kowe poenja moeka kasar;
4. Kowe poenja tinggal di wilajah Nederlandsch Indie;
5. Kowe boekan kerabat dekat pemberontak- pemberontak ataoepoen maling ataoepoen mereka jang soedah diberantas liwat actie politioneel;
6. Kowe beloem djadi boedak nederlander ataoepoen ondernemer ataoe toean tanah ataoe baron eropah;
7. Kowe maoe bekerdja radjin dan netjes.
KOWE INLANDER PERLOE DATANG KE RAWA SENAJAN DISANA KOWE HAROES DIPILIH LIWAT DJOERI-DJOERI JANG BERTOEGAS :
1. Keliling rawa Senajan 3 kali;
2. Angkat badan liwat 30 kali;
3. Angkat peroet liwat 30 kali
Kowe mesti ketemoe Mevrouw Shanti, Meneer Tomo en Meneer AtmadjajaKowe nanti akan didjadikan tjentenk oentoek di Toba, Buleleng, Borneo, Tanamera, Batam, Soerabaja, Batavia en Riaoeeiland.Governement Nederlandsch Indie memberi oepah :
1. Makan 3 kali perhari dengan beras poetih dari Bangil;
2. Istirahat siang 1 uur;
3.Oepah dipotong padjak Governement 40 percent oentoek wang djago. Haastig kalaoe kowe mahoe..
Pertanggal 31 Maart 1889 Niet Laat te Zijn Hoor..
Batavia 1889 Onder denaam van Nederlandsch Indie Governor Generaal H.M.S Van den Bergh S.J.J de Gooij
Pengumuman ini terpampang di depan hidung anak bangsa yg mendiami tanah air dan memang diciptakan serta diwariskan Tuhan kepada mereka. Para tamu yg belakangan alih profesi menjadi penjajah, dengan muka sombong serta pandangan menghina, menganggap pendahulu kita sebagai anak bangsa seperti budak dan sama sekali tidak menghargai martabat pemilik tanah air sebagai pewaris sah serta pemiliknya. Itulah kenapa, tanpa pamrih demi bangsa dan negara, para pahlawan kita sebelum kemerdekaan, berjuang dengan keringat, tangis air mata, darah, dan nyawa, menegakkan jati diri, harga diri, dan martabatnya sebagai anak bangsa.
Takdir dan ketentuan Tuhan tiba saatnya, manakala 17-08-1945, pintu gerbang kemerdekaan itu terbuka setelah sekian abad kita dijajah, berjuang dengan ribuan nyawa para syuhada dan pahlawan kita. Para Bapak Pendiri Negara, tentunya tahu persis, rasanya dijajah, dihinakan, direndahkan martabatnya sebagai manusia dan anak bangsa. Tidak boleh terulang kembali sejarah bangsa ini mengalami penjajahan yg pahit dan getir. Founding father kita dengan mata hati yg bersih dan ikhlas telah membrikan yg terbaik buat bangsa dan negara ini. Allah SWT, Tuhan Yg Mahakuasa telah memberikan kemudahan berupa nikmat kemerdekaan. Diaturnya segala sesuatunya perihal pendirian suatu negara serta dipikirkan pula kelangsungan hidupnya, tentunya dengan suasana batin zaman itu dan belum modern seperti sekarang ini.
Hingga tibalah masa sekarang ini, kita semua depotter-90, dilahirkan dan diberi kesempatan berkarya di alam kemerdekaan yg penuh kenikmatan dan Tuhan telah berikan itu. Tidak ada yg merendahkan kita. Kita sejajar dan bersanding jarak dengan bangsa lain di dunia, dan hidup bermartabat. Orang asing/WNA siapapun dia yang memasuki negara ini, akan diperiksa barangnya oleh Bea dan Cukai RI, akan diperiksa identitas orangnya oleh Imigrasi RI. Suatu simbol negara berdaulat penuh. Siapapun juga yg mengganggu kedaulatan NKRI, akan berhadapan dengan pembela setia Ibu Pertiwi yaitu TNI, demikian pula instansi pemerintah lain sesuai tugas pokok dan fungsinya. Lengkap sudah kita hidup berbangsa dan bernegara.
Adapun dalam perjalanan bangsa, terdapat aral melintang, onak dan duri, adalah hal yg lumrah dalam mengarungi hidup. Kadangkala ada di atas, kadangkala ada di bawah. Adapun dalam perjalanan suatu bangsa, belum mencapai tujuan sesuai cita-citanya, tidak lantas kita sebagai elemen intelektual/terpelajar, setidaknya lulusan SMA-90, lantas pesimis dan saling menyalahkan serta bersikap apatis, masa bodoh, terhadap kemaslahatan bangsa dan negaranya. Yang ada adalah berjuang dan berjuang serta berjihad (sungguh-sungguh) ber-amar makruf nahi mungkar, mengisi alam kemerdekaan ini, semampu kita sebagai anak bangsa yg bertanggung jawab terhadap kelangsungan hidup bangsa dan negaranya.
Besok, kita akan melakukan tugas sebagai warga negara. Kenapa melakukan tugas?.. Sebab penulis memandang itu sebenarnya adalah bukan hak, tetapi kewajiban kita mengisi dan berpartisipasi di alam kemerdekaan. Kita semua tidak perlu berurai air mata, berkubang darah, dan meregang nyawa, seperti pendahulu kita dalam merebut kemerdekaan. Jangan kalian kecewakan para pendiri bangsa dan negara ini. Ribuan calon wakil kita telah tersedia untuk dipilih sebagai wakil kita dalam menentukan arah bangsa dan negara ini lima tahun ke depan. Tidak semuanya buruk serta berbuat maksiat kepada Tuhannya, pilihlah sesuai hati nurani dengan senantiasa berpedoman dengan kriteria seorang pemimpin yaitu Amanah, Jujur, Cerdas, dan menyampaikan kebenaran (Amanah, Siddiq, Fathonah, Tabligh). Bela dan jaga kelangsungan negara ini sebaik-baiknya. Kawal dan awasi negara ini, juga dengan sebaik-baiknya. Jadilah kita yg terbaik untuk negara ini.
Aku sangat mencintai negeri ini seperti kalian semua.
Lahir, hidup, berkarya, dan kelak kalau ajalku tiba-pun ingin tetap di berada haribaan Ibu Pertiwi.
Damailah Bangsaku
Jayalah Negeriku
Tulisan ini aku sumbangkan dan aku dedikasikan dengan maksud menggugah peran, tugas, dan kewajiban kita sebagai warga negara yg bertanggung jawab atas kelangsungan hidup bangsa dan negara ini.
Aji/Fisika-2
.
1. Kowe poenja tangan koeat dan beroerat;
2. Kowe poenja njali gede;
3. Kowe poenja moeka kasar;
4. Kowe poenja tinggal di wilajah Nederlandsch Indie;
5. Kowe boekan kerabat dekat pemberontak- pemberontak ataoepoen maling ataoepoen mereka jang soedah diberantas liwat actie politioneel;
6. Kowe beloem djadi boedak nederlander ataoepoen ondernemer ataoe toean tanah ataoe baron eropah;
7. Kowe maoe bekerdja radjin dan netjes.
KOWE INLANDER PERLOE DATANG KE RAWA SENAJAN DISANA KOWE HAROES DIPILIH LIWAT DJOERI-DJOERI JANG BERTOEGAS :
1. Keliling rawa Senajan 3 kali;
2. Angkat badan liwat 30 kali;
3. Angkat peroet liwat 30 kali
Kowe mesti ketemoe Mevrouw Shanti, Meneer Tomo en Meneer AtmadjajaKowe nanti akan didjadikan tjentenk oentoek di Toba, Buleleng, Borneo, Tanamera, Batam, Soerabaja, Batavia en Riaoeeiland.Governement Nederlandsch Indie memberi oepah :
1. Makan 3 kali perhari dengan beras poetih dari Bangil;
2. Istirahat siang 1 uur;
3.Oepah dipotong padjak Governement 40 percent oentoek wang djago. Haastig kalaoe kowe mahoe..
Pertanggal 31 Maart 1889 Niet Laat te Zijn Hoor..
Batavia 1889 Onder denaam van Nederlandsch Indie Governor Generaal H.M.S Van den Bergh S.J.J de Gooij
Pengumuman ini terpampang di depan hidung anak bangsa yg mendiami tanah air dan memang diciptakan serta diwariskan Tuhan kepada mereka. Para tamu yg belakangan alih profesi menjadi penjajah, dengan muka sombong serta pandangan menghina, menganggap pendahulu kita sebagai anak bangsa seperti budak dan sama sekali tidak menghargai martabat pemilik tanah air sebagai pewaris sah serta pemiliknya. Itulah kenapa, tanpa pamrih demi bangsa dan negara, para pahlawan kita sebelum kemerdekaan, berjuang dengan keringat, tangis air mata, darah, dan nyawa, menegakkan jati diri, harga diri, dan martabatnya sebagai anak bangsa.
Takdir dan ketentuan Tuhan tiba saatnya, manakala 17-08-1945, pintu gerbang kemerdekaan itu terbuka setelah sekian abad kita dijajah, berjuang dengan ribuan nyawa para syuhada dan pahlawan kita. Para Bapak Pendiri Negara, tentunya tahu persis, rasanya dijajah, dihinakan, direndahkan martabatnya sebagai manusia dan anak bangsa. Tidak boleh terulang kembali sejarah bangsa ini mengalami penjajahan yg pahit dan getir. Founding father kita dengan mata hati yg bersih dan ikhlas telah membrikan yg terbaik buat bangsa dan negara ini. Allah SWT, Tuhan Yg Mahakuasa telah memberikan kemudahan berupa nikmat kemerdekaan. Diaturnya segala sesuatunya perihal pendirian suatu negara serta dipikirkan pula kelangsungan hidupnya, tentunya dengan suasana batin zaman itu dan belum modern seperti sekarang ini.
Hingga tibalah masa sekarang ini, kita semua depotter-90, dilahirkan dan diberi kesempatan berkarya di alam kemerdekaan yg penuh kenikmatan dan Tuhan telah berikan itu. Tidak ada yg merendahkan kita. Kita sejajar dan bersanding jarak dengan bangsa lain di dunia, dan hidup bermartabat. Orang asing/WNA siapapun dia yang memasuki negara ini, akan diperiksa barangnya oleh Bea dan Cukai RI, akan diperiksa identitas orangnya oleh Imigrasi RI. Suatu simbol negara berdaulat penuh. Siapapun juga yg mengganggu kedaulatan NKRI, akan berhadapan dengan pembela setia Ibu Pertiwi yaitu TNI, demikian pula instansi pemerintah lain sesuai tugas pokok dan fungsinya. Lengkap sudah kita hidup berbangsa dan bernegara.
Adapun dalam perjalanan bangsa, terdapat aral melintang, onak dan duri, adalah hal yg lumrah dalam mengarungi hidup. Kadangkala ada di atas, kadangkala ada di bawah. Adapun dalam perjalanan suatu bangsa, belum mencapai tujuan sesuai cita-citanya, tidak lantas kita sebagai elemen intelektual/terpelajar, setidaknya lulusan SMA-90, lantas pesimis dan saling menyalahkan serta bersikap apatis, masa bodoh, terhadap kemaslahatan bangsa dan negaranya. Yang ada adalah berjuang dan berjuang serta berjihad (sungguh-sungguh) ber-amar makruf nahi mungkar, mengisi alam kemerdekaan ini, semampu kita sebagai anak bangsa yg bertanggung jawab terhadap kelangsungan hidup bangsa dan negaranya.
Besok, kita akan melakukan tugas sebagai warga negara. Kenapa melakukan tugas?.. Sebab penulis memandang itu sebenarnya adalah bukan hak, tetapi kewajiban kita mengisi dan berpartisipasi di alam kemerdekaan. Kita semua tidak perlu berurai air mata, berkubang darah, dan meregang nyawa, seperti pendahulu kita dalam merebut kemerdekaan. Jangan kalian kecewakan para pendiri bangsa dan negara ini. Ribuan calon wakil kita telah tersedia untuk dipilih sebagai wakil kita dalam menentukan arah bangsa dan negara ini lima tahun ke depan. Tidak semuanya buruk serta berbuat maksiat kepada Tuhannya, pilihlah sesuai hati nurani dengan senantiasa berpedoman dengan kriteria seorang pemimpin yaitu Amanah, Jujur, Cerdas, dan menyampaikan kebenaran (Amanah, Siddiq, Fathonah, Tabligh). Bela dan jaga kelangsungan negara ini sebaik-baiknya. Kawal dan awasi negara ini, juga dengan sebaik-baiknya. Jadilah kita yg terbaik untuk negara ini.
Aku sangat mencintai negeri ini seperti kalian semua.
Lahir, hidup, berkarya, dan kelak kalau ajalku tiba-pun ingin tetap di berada haribaan Ibu Pertiwi.
Damailah Bangsaku
Jayalah Negeriku
Tulisan ini aku sumbangkan dan aku dedikasikan dengan maksud menggugah peran, tugas, dan kewajiban kita sebagai warga negara yg bertanggung jawab atas kelangsungan hidup bangsa dan negara ini.
Aji/Fisika-2
.
0 comments:
Posting Komentar