14 April 2009

Kembali Ke UUD 1945 Yang Murni: Suatu Kemunduran Gagasan (oleh Rudi Aji ex Fisika2)

Saat proklamsi kemerdekaan dibacakan oleh dwitunggal Soekarno-Hatta pada 17 Agustus 1945, Negara Indonesia yg baru lahir dalam suasana kevakuman pemerintahan setelah Jepang kalah perang dengan sekutu, belum memiliki perangkat elementary yg sangat mendasar yaitu Presiden/Wakil presiden dan Konstitusi. Yang ada hanya sebuah panitia yang kala itu dinamakan PPKI (Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia). Baru keesokan harinya, melalui sidang PPKI, ditetapkanlah Pres/Wapres dan UUD 1945 sebagai konstitusi. Kerja kilat setelah sebelumnya dipersiapkan, dengan capaian hasil/output yg melampaui pemikiran pada masanya bahkan dua generasi sekalipun. Founding father kita kala itu mendapat limpahan rahmat dari Allah SWT, untuk perkara segenting dan sepenting ini, menyangkut negara dan rakyat di dalamnya. Dinamika yg melingkupi seperti suasana revolusi, penderitaan rakyat, menegakkan harga diri dan jati diri, main petak umpet dengan sekutu, menjadi latar belakang yg integral dan tidak bisa dipisahkan dengan pembentukan konstitusi itu sendiri. Setidaknya produk UUD 1945, menjadi modal dan fondasi yg sangat kuat dalam mendirikan rumah bangsa yang bernama negara

Akhir-akhir ini santer terdengar dari berbagai kalangan yang dipelopori para pensiunan jenderal, suatu gagasan dan pendapat bahwa seharusnya kita semua kembali ke UUD 1945 yang murni. Tentunya gagasan ini bukannya tanpa alasan. Ada yg beralasan alasan historis, penghargaan kepada founding father, tata negara, kesejahteraan, keadilan, dsb. Mereka mengatakan bahwa tujuan negara akan labih baik dan lebih terjamin apabila kita menggunakan konstitusi 1945 yg asli. Tentunya pendapat demikian tidak salah di alam demokrasi sekarang ini, dan sah-sah saja.

Kalau penulis berpendapat, bukankah pemikiran seperti bertentangan danga fakta, realita, serta hukum proses. Bukankah tidak serta merta orang mengenal ilmu pengetahuan lantas begitu saja datangnya serta tidak mutlak kebenarannya?? Pada masanya, teori geosentris begitu terkenal dan tidak terbantahkan.. namun apa yg terjadi kemudian? Teori itu runtuh setelah ilmu pengetahuan membuktikan bahwa Teori Heliosentris Copernicus-lah yang benar. Zaman dulu, orang bepergian naik kuda, sudah merasa paling cepat, tapi sekarang ini kita semua saksikan orang bepergian, sangat jarang menggunakan kuda tetapi menggunakan kendaraan bermotor, bahkan pesawat yg lebih cepat lagi. Pemecahan problematika bangsa dan pencapaian-nya, tentu selaras, sejalan, serta seiring dengan ruang dan waktu zaman yg melingkupinya beserta teknologi serta pemikiran saat itu. Awal kemerdekaan, mungkin belum perlu ada lembaga Mahkamah Konstitusi, mengingat suasana kemerdekaan yg masih harus dipertahankan. Demikian juga pemilihan presiden dan wapres secara langsung oleh rakyat pada awal kemerdekaan dulu, mengingat masa revolusi dan keterbatasan biaya. Juga masa jabatan pres/Wapres, yg tidak dibatasi sepanjang terpilih kembali, terbukti kemudian hari kurang tepat dan melahirkan keotoriteran kepemimpinan. Ini hanyalah beberapa contoh saja, masih banyak contoh yg dapat digali sesuai perbedaan zaman yg melingkupi antara Indonesia awal kemerdekaan dengan Indonesia modern saat ini, baik politik, ekonomi, hankam, sosial dsb. Dengan kondisi seperti itulah, UUD 1945 disempurnakan (diamandemen) mengikuti cara Amerika. Sedangkan kalo mengikuti cara Perancis, Maka konstitusi akan diganti total.

Kalau penulis boleh berpendapat, kiranya kurang tepat kita SET BACK ke 1945 dengan ber-memori dan mengenang serta napak tilas masa perjuangan dulu, sambil membayangkan hidup di zaman itu, juga bercita-cita pula mempunyai tatanan kenegaraan yg kalau boleh penulis katakan sudah kuno, padahal problematika yg kita hadapi adalah tahun 2009 ke atas, lengkap dengan kasus lokal dan global.
Naif melihatnya memelihara mindset (paradigma) seperti itu. Sulit rasanya mempercayai mereka berpendapat dan berpikir demikian demi kebaikan bangsa dan negara, tanpa kepentingan tertentu apalagi bagi yg pernah merasakan kekuasaan dan cenderung mempertahankan/berkeinginan status quo (Pro Status Quo). Janganlah NKRI yang umurnya masih muda, kepengin seperti Amerika Serikat yang sudah 3 abad yg lalu merdeka, atau negara-negara maju lainnya, tanpa mempertimbangkan historis dan situasi yg ada, serta budaya, etos kerja penghuni negara. Hendaknya kita semua berjuang, bekerja keras, ikhlas, seta sabar akan takdir dan ketentuan Tuhan. Sekiranya sekarang belum seperti Amerika Serikat, berarti kita harus bekerja dan berjuang lebih keras lagi, seraya senantiasa berdoa kepada Tuhan agar Tuhan ridho kepada kita dan mengabulkan permohonan kita. Tidak lantas menghujat, memfitnah, saling menyalahkan, dan bentuk serta perilaku tidak dewasa lainnya, yang kalo kita selami adalah cermin dari ketidakcerdasan itu sendiri, apalagi yg berbuat seperti itu tidak pernah memberikan solusi. Tidak semudah membalik telapak tangan menuju ke sana. Diperlukan daya dan upaya serta ikhtiar tiada henti dengan senantiasa memohon pertolongan Tuhan oleh segenap anak bangsa

Teruslah maju para pemikir dan pengelola negaraku dimanapun berada. Janganlah kalian ragu, berikan sumbangan pemikiran dan tenaga yang terbaik untuk negeri ini. Lengkapi dan sempurnakan segala sesuatu yg telah diberikan founding father kita dengan tulus dan ikhlas dan niat beribadah, supaya pertolongan Tuhan menjadi dekat.
Tidak pas membawa generasi muda set back ke zaman sebelumnya. Tantangan bangsa dan negara, sangat berbeda setiap zaman.

Damailah negeriku
Jayalah bangsaku

Aji/Fisika-2
.

0 comments:

    Alumni Fisika 1

    Agus Wuryantoro * Aminurohman * Atmaji Sukoco * Daniel Sadono * Djoko Triwidayanto * Djumono * Dwi "Sendrum" * Dwi Endri Setyowati * Eko Budi Prasetyo * Eko Sujatmiko * Eling Tumiarsih * Endang Mugiastuti * Endar Prastono * Fifi * Avanti Sulistyo Dewi * Halomon Purnomo Sitanggang * Haris Kurniawan * Hartoyo * Hikmah Nur Anggraeni * Imbuh Sulistyorini * Jarot Haryo Wibowo * Joko Sulistyo Tetuko * Joko Sutarno * Judi Elviana * Kasino * Kiswanto * Komariyah * Luthfi Bahyu Aji * Manisman * Mardiyono * Meini Arwati * Miko Hananto * Mukhamad Hasim Iswanto * Paiman * Pudjianto Eko Seno * Putut Wijonarko * Riyadi * Rudi Hartono (Alm) * Sigit Tri Wuryanto * Siti Rokhimah * Slamet Riyadi * Sugiri * Sugiyono * Susilo Wardoyo * Wihartoyo * Yohanes Sukmono

    Alumni Fisika 2

    Agung Budiyono * Agung Prabowo * Ambar Setyorini * Anwar * Mustajabul Mufid * Bambang Ari Prastono * Christina Melyana Rosita * Edi Kurniawan * Hartiningsih * Ie Ay Tjen * Imam Sudibyo * Marsidi * Munirudin * Puji Sri Diananingsih * Purwidiyanto * Ros Mariani * Rudi Aji Hermawan * Rudy Widyantara * Rusdi Pujianto * Sigit Pramudyana * Slamet * Slamet Rahardjo * Slamet Yudho Kusworo * Soenarso * Sri Setiyanti * Sugeng Riyadi * Sugiyanto * Suherman * Supriyanto * Supriyono Subegjo * Sutrisno * Tato Sri Hartono * Teguh Supriyanto * Tori Subiyanto * Tri Adi Wibowo * Tri Wahyudi * Tri Widiyarto Triyono * Umar Sahid * Uud Dharma Aji * Wahyu Indarto * Wasingah (Alm) * Wisnu Subiyanto * Wiwit Kurnanto * Yan Yan Garuyana * Yusda Indria Ambarwati * Yusuf Wibandoko

    Alumni Biologi 1

    Ana Satrianingsih * Antonius Rudi Sasongko * Arin Kurniawati * Arwiyani * Asti Hari Mulianingsih * Bagjowati Lestariningsih * Banu Hestiono * Budi Setyorini * Defrita Elijanti * Dian Saraswati * Djeni Edhi Wibowo * Dwiyanto Indrawan * Dyah Sri Sulistyani * Ekowati Puspitasari * Elisa Setiyawati * Endang Parjiatmi * Estiningtyas Dharmawasih * Hartono * Hedy Soeswandono * Hendrikus Awan Sudewo * Humaedi * Ibnu Wibowo * Indah Warni * Indaryati * Indrawati * Irianto * Isnaeni Widyawati * Karni Widiastuti * Khamid Rifai * Lina Septianingrum * Mohammad Fajar * Nurchayati Salamah * Pujianingsih * Purwanto * R.r. Nur Pawekas Widiastuti * Reni Nursanti * Rudi Sunarko * Sairin * Samirah * Saptono Susilo * Sri Hariyatiningsih * Sugiarti * Rinawati * Susi Harjanti * Tri Widiono

    Alumni Biologi 2

    Abu Darin * Ani Salamah * Bambang Edi Sumarno * Bambang * Setijawan * Dwi Haryanto (Karanganyar) * Edi Musriyanto * Edi Sutarto * Endang Dwi Astuti * Eri Nur Widiastuti * Hartiwi Indaryanti * Komarudin * Kusriyani * Liliek Hikam Himawan * Lilis Kurniawati *Martono (Tangerang) * Mastuti Kustianadjanti * Misman * Mujiono * Munirah * Novi Ratnawati Rahayu (Semarang) * Nur Chayati * Nurhayati Salamah * Prarianto * Respatiningsih * Setijono (Lampung) * Setiyadi (Bali) * Sri Haryani * Sri Purwanti Dewi * Sri Susmiyati * Sugito * Sulasmi * Sumartini * Supiarti * Supraptiningsih * Supriyadi * Suratmi * Suratmin * (Makasar) * Suratni * Sutji Nurhayati (Cilegon) * Tangguh Priatmoko Aji * Tanti Estiningsih * Teguh Setiawan * Tri Endar Suswatiningsih * Tuti Winarni * Wahyu Dwi Nugroho * Widi Hastina * Wing Wiharo (Solo) * Yunita Puspita Dewi

    Alumni Bahasa

    Ambar Pujiyatno * Anando Haryanto * Arief Prasetyo * Arlisman * Beti Rosmawati * Cahyo Pramono * Darwati * Dasuki Suprapto * "Didot" * Dwi Astuti * Edi Suprapto * Ellya * Nila Kusuma * Eni Kusrini * Ety Yuliastuti * Fajar Iva * Ganang Sutopo * Jusiphie Swasti Putra Utami * Kodriyanto * Kristanti Nurwidiyani * M. Romadi * Maria Theresia Ita * Wahyu Yuda Wasti * Muji Sumarti * Muridan * Ninik Ariyani * Nugro Ratnasari * Reny Citasary * Sakimun * Safyudin * Sri Subiyanti * Sulis Tiyowati * Supriyati * Swari Panca Utami * Teguh * Setiyono * Titi Purnawati * Triyanto * Tuti Sugiarti * Urip Danang Nugroho * Walgiyati * Warih Prabowo * Waris * Ronggowarsito * Wiwik Widiasih * Wury Udaningsih * Yatiningsih

    Alumni IPS 1

    Bambang Purwanto * Catherima Neni Suryandari * Christina * Indah Haryanti * Darsimin * Dedi Noerwahyudi * Djatining * Palupi * Djoko Tri Hantoro * Dumpyuk Eti Nurani * Edhi Sasono * Eko Heri Kiswanto * Eko Wahyudiono * Eli Susmieni * Erma Sulistianingsih * Fifti Miniasih * Fitri Rokhmah * Ignatius Edi Saptomo * Ignatius Sigit Kuncoro * Indra Lasmonowati * Kartika Rusmartini * Kasman * Margaretha Indarti Sukmawati * Maryati Is Purwanti * Moh. Basyarudin * Neni Budi Pratiwi * Nugroho Ediharjo * Nuniek Indriani * Purwanti * Risbudiyono * Sigit Priyadi * Slamet Widodo * Sri Kurniati Khofifah * Sri Suprapti * Sudjud Pambudi * Suharyati * Suharyatun * Susianto * Sutadi * Sutarto * Sutomo * Tien Herawati * Toto Tri Baryanto

    Alumni IPS 2

    Abdul Chodik Mukti * Aminah Zuhriyah * Amrih Wibowo * Ananto Handoyo * Anytri Juliawati * Arum Hapsariningtyas * Bambang Mulyono * Barkah Widiyati * Bibit Murti Rahayu * Catur Prasetyo * Dany Wibowo * Densy Fianti * Djuli Setijadi * Dwi Safarini * Dwi Suprihatiningsih * Joko Waluyo * Jony * Wijonarto * Maria Sri Sulastri * M Guntur Prahoro * Minarti * Mugi Rahayu * Muslimah * Restu Ariyani * Retno Wardani * Rina Susanti * Romelani * Roni Andarwantoro * Roslitasari * Rr. Tunjung Bayuwati * Rusmono * Santoso Ari * Nurhadi * Setiyowati * Slamet Riyadi * Sri Indah Wahjuni * Sri Sulastri * Stepanus Setyo Widiyanto * Siti Murfingah * Sugiarto * Supadmi * Suripto * Syaifulludin * Tresnani * Tri Budi Susetyo * Umi Fatimah Warisno * Widiyanti * Widodo

    Sekretariat

    * PondokJaya, Sektor 3A, BintaroJaya, Tangerang
    * Jl. Parkit Sektor2, BintaroJaya, Jakarta Selatan

    Email : DePOTTER90@Ymail.com

    Followers