30 November 2009

28 Oktober 2009

Foto kenangan kegiatan SMA


Hiking ke Gunung di Pati Tambak



02 Oktober 2009

Sekilas Foto Halal Bihal di Tempat Lies - Gombong 2009

Reporter oleh Seiyadi (ex Biologi)

Buat rekan rekan DePottter'90 dan temen temen seperjuangan..
Merdeka..!!! dan med idul fitri... maaf batin.


Walaupun gak full team, kita DePotter'90 tetep bisa kompak. Bertempat di rumah Lies, kita berlimabelas plus ada beberapa yang bawa buntut, tetep ceria dari jam sepuluh satu persatu para punggawa DePotter'90 nongol juga.
Ada yang jauh dr medan kayak bang Tj, Mas Narso dari Riau.. dan banyak lagi..
gak ada acara yang serius..
Cuma gendu gendu rasa saja.. ketemu mangan mangan haha... hihihi..
yach kita lebih banyak ketawanya. Maklum dah setahun setelah perhelatan besar kita kemaren rasa kangen datang lagi, jadi kapan lagi bisa ngobrol ngalor ngidul dalam suasana santai..ya tho?.

Gak lupa foto foto juga.. bahkan Tien yang sedari tadi perut mules langsung mendadak lenyap begitu selesai poto... wah therapy gaya baru apa ya tien? hehehhe.. acara berlangsung penuh keakraban dan nyantaaai mas.
Kalau pengin tau suasanannya.. lihat fotonya aja ya...
oh ya acara kelar menjelang ashar.

Thx buat mamex jo yang traktir kita bakso...heheheh... tau gitu nambah deh.
Hasyim yang udah ngasih kita gantungan kunci Akmil...(berasa tentara daku) dan tentu saja buat Lies yang udah mau repot jadi tuan rumah yang baik hati dengan menyediakan makanan minuman buat para bala kurawa DePotter'90.

Makasih berat lo lies... sorry gak sempet bantuin beresin perabot hehehehe.
Juga buat Ibunda Lies yang udah berbaik hati beliin kita nasi padang..wuihh mantap.
Buat yang gak dateng silakan ngiri...hehehehe
Moga moga taun depan lebih banyak lagi yang dateng..otreeee

15 September 2009

Aku bertanya Untuk apa Nyamuk diciptakan

Aku bertanya Untuk apa Nyamuk diciptakan

oleh sendrum

Suatu malam saya meluangkan waktu...
dengan duduk nyantai di taman belakang rumah..
rumah yang agak tua untuk di bintaro..
tapi cukup sebagai tempat tinggal, tempat pulang dan bertemu anak2/keluarga.

Dari teras belakang rumah bisa melihat tanaman dan bunga kamboja..
warna kuning dan pink...
bunga-bunga dan tanaman-tanaman, tiba-tiba menjadi pemandangan yang indah dimalam itu..
yang biasanya pada pagi hari tidak sempat memandangnya
karena sibuk untuk persiapan berangkat kerja.. di rimba jakarta ini..

Melihat ke langit..sepertinya cukup cerah.. ada sinar bintang..
berkedip... bersinar malu-malu...
tapi tak kutemukan bintang terbang berekor...
seperti dikala waktu kecil dulu

malam itu sehabis jam sholat taraweh..
memang beda dgn hari-hari sibuk saat kita bekerja.
sambil menikmati sisa makanan buka puasa...
mencoba menikmati dan mensyukuri anugrah Illahi..

ya.. kolak ini memang nikmat jika di bulan puasa ini..
dan sedikit kerupuk yang renyah...
semuanya menjadi nikmat jika dicicipi dengan tidak berlebihan..

Suasana malam itu memang benar-benar nikmat
menambah rasa syukur-ku kepada Illahi..
sambil merenungi kehidupan yang telah berjalan
dan mereka-reka rencana ke depan yang tergambar diawang-awang..

Tiba-tiba aku tersadar..!!!
sepertinya ada Mahkluk Tuhan lainnya, yang menikmati malam itu bersama Saya..
mahluk ini begitu menikmati santapannya
tanpa menghiraukan kenikmatanku merasakan suasana malam itu..

NYAMUK!!! mahkluk Tuhan lainnya yang bersama-sama menikmati suasana malam itu..
Secara reflek.. kuayunkan telapakanku.. plok.. dan mati..
pertanyaan lain yang tiba-tiba muncul dibenakku..
Untuk apa nyamuk diciptakan oleh Tuhan..

Karena malam itu, bersama-sama menikmati suasa malam..
tapi kenikmatan si Nyamuk berakhir karena telapak tanganku..
sementara kenikmatanku terhenti karena gigitan nyamuk itu..?

Bintaro, Sep 2009

04 September 2009

Kumpul Halal Bihalal DePotter90, Rabu, 23-Sep-2009


Komunikasi Efektif dlm Keluarga

Oleh Widi Hastina, ex Biologi - Depotter90
(Pernah dimuat di majalah Cakrawala, Majalah TNI AL No. 379 thn 2003)

Komunikasi Efektif Dlm KeluargaManusia adalah mahluk individu sekaligus mahluk sosial. Sbg mahluk individu bertanggungjawab terhadap dirinya sendiri dg segala keunikan yg dimilikinya. Sementara sbg mahluk sosial memiliki kebutuhan untuk hidup berkelompok baik dalam lingkungan keluarga maupun dalam lingkungan masyarakat yg lebih luas. Nah sbg mahluk sosial inilah komunikasi sangat dibutuhkan bahkan menjadi permasalahan yg paling mendasar.

Hal-hal yg perlu diperhatikan agar komunikasi berjalan lancar dan memperoleh tanggapan yg positif dari pihak yg diajak berkomunikasi antara lain:

1. Pilih waktu yg tepat. Jadi kita harus pandai-pandai memilih waktu yg tepat untuk ngomong dengan orang lain, misal jangan ngajak ngomong serius dg pasangan kalau doi sedang lelah atau banyak kerjaan. Juga bagi para suami (laki-laki) ingatlah bahwa ada waktu yg kurang tepat dikarenakan adanya situasi "khusus" pada para istri (perempuan) yg mempengaruhi "cuaca" emosi. Masa khusus perempuan (istri) misalnya ketika istri sedang hamil, masa menjelang menstruasi, atau masa menjelang memasuki menopause adalah masa-masa kritis dimana emosi perempuan (istri) sedang tidak stabil. Kalau pada suami (laki-laki) ya biasanya bila kena PHK, skorsing, atau masa MPP (Masa Persiapan Pensiun) biasanya krtitis jadi mudah tersinggung, mudah marah, dan tidak stabil.

2. Bersikap tenang. Kalau sedang marah jangan langsung emosi ya.

3. Lakukan aktifitas bersama pasangan atau keluarga. Misal saat makan malam, sholat berjamaah, atau bermain bersama anak-anak sehingga kebersamaan terjalin sehingga komunikasi lebih baik.

4. Jadikan kata "maaf" dan "terimakasih" sebagai bunga yg selalu menghiasi dlm percakapan sehari-hari.

5. Kompromi dengan pasangan atau keluarga.

Demikian resumenya..

Salam dari Widi Hastina (ex.Biologi)

25 Juli 2009

Tulisan Pinggiran Tentang Bom JW Mariot

Bom di JW Mariot pada hari Jumat 17 bulan 7 tahun 2009 jam 7 lewat47 membuat kita terkejut. Ditengah pemilu Legistif dan pemilu presiden yang aman. Kalaupun ada ribut-ribut itu masalah elit politik dan pengamat saja. Wong cilik seperti saya tahunya negara aman, barang kebutuhan tersedia dan cari rejeki lancar (walaupun sedikit).

Sebagai rakyat kecil saya coba membuat tulisan pinggiran ini yang mungkin sebagian benar atau tidak ada benarnya sama sekali. Mohon maaf bukan berniat menyudutkan kelompok tertentu. Tetapi lebih karena perasaan sebagai bagian anak bangsa kita berharap jangan ada lagi letusan Bom yang mengacaukan keamanan dan ekonomi negeri ini.

Seperti kata pengamat dan pemberitaan yang kian santer belakangan ini kemungkinan pelaku adalah kelompok laten Teroris yakni Nurdin M Top dkk yang sudah pengalaman meledakan Di Jakarta dan Bali beberapa tahun yang lalu.

Kita tentu semakin geragetan kepada Nurdin M Top yang warga negara tetangga ini. Ngapain dia ledakin orang-orang asing di Indonesia, kalau memang target mereka orang-orang asing. Kenapa mereka tidak meledakan saja itu gedung Petronas di kampungnya sana.

Di facebook saya sempat mengomentari teman yang prihatin dengan kelakuan 'juragan' bom ini. "Nurdin M Top susah banget ditangkap jangan-jangan karena dilindungi sama yang mau nangkap". Teman saya membalas: "No coment ah. Terlalu sensitif uey.."

Maaf maksud saya bukan ingin menuduh institusi tertentu. Cuma gregetan kok sudah sekian tahun itu teroris masih gentayang saja. Udah gitu istrinya ada dimana-mana lagi. Kan kasihan juga tuh cewek dibohongin sama si teroris. Kok susah amat kayak belut gak bisa dipegang. Belut saja bisa dipegang. Hehe....

Tapi dalam hati kecil saya sempat terpikir juga jangan-jangan memang ada yang membocorkan setiap akan ada penangkapan. Atau ada yang salah? Ah rasanya gak mungkin. Aparat kan sangat terlatih. Atau intelejen kita kalah ilmu sama teroris? Kayaknya juga gak mungkin.

Ada ceritera lain tentang penangkapan anak buah Nurdin M Top. Terakhir Bahrudin di Cilacap, Hendrawan di Solo yang juga orang Malang. Dan Maruto yang masih diburu di Semarang. Seperti di lansir dibeberapa media. Tetangga Bahrudin di Cilacap heran kok polisi menggeledah rumah saat orangnya di tidak dirumah? Terus penangkapan di rumah Maruto hanya mendapati rumah kosong. Waduh kalau menangkap anak buahnya saja susah dan terlambat bagaimana menangkap bosnya ya?

Tentang gambar CCTV bom JW Mariot yang beredar dan di tayangkan di Televisi. Detik.com 24-7-2009 jam 17:49, menulis judul berita: "Bom JW Marriott dan Ritz-Carlton. Mabes Polri Akan Pidanakan Pemberi dan Pembeli CCTV" Konon gambar-gambar tersebut belum seharusnya keluar ke publik. Sehingga membuat Kadiv Humas Polri memberikan pernyataan Pers.

Walahhhhh, makin ruwet saja masalah Bom ini kalau dilihat oleh wong cilik seperti saya. Kita serahkan saja kepada ahlinya dan yang berwenang menyelesaikan masalah ini. Semoga bom minggu lalu merupakan yang terakhir di negeri ini.

25 Juni 2009

Dapatkan uang jutaan dari internet mungkinkah?

Seorang guru yang sedang bersemangat beraktifitas online, mulai chating, bikin blog dan ikutan facebook bertanya kepada saya. Mungkinkah kita bisa dapat uang jutaan rupiah dari internet?

Untuk mendapatkan uang dari internet ada ribuan cara yang prinsipnya sama saja dengan kita mendapatkan uang tanpa internet. Baik cara halal maupun tidak halal. Segala macam bisnis yang dilakukan sehari-hari bisa direalisasikan ke 'alam' Internet.

Beberapa cara yang saat ini populer menambah pundi-pundi dari internet diantaranya pasang iklan (adsense) diblog atau web kita, Jualan online, Jualan Multi Level Marketing, Arisan Berantai, Money Game, dsb.

Nampaknya adsense dan jualan online maupun bisnis MLM yang menjadi pilihan yang paling masuk akal. Apalagi kalau produk yang kita jajakan memang spesifik dan tidak dipunyai oleh penjual/produsen lainnya. Pada bisnis online ini pada prinsipnya sama dengan kita jualan langsung. Hanya medianya saja yang berubah dari cara penjualan langsung lewat telpon, faksimili atau sales yang menawarkan di dunia nyata dirubah ke dunia maya.

Sedangkan Money game dan Arisan Berantai merupakan bisnis yang harus diwaspadai. Pada bisnis ini sering kali mekanismenya tidak jelas. Apalagi penyelenggaranyapun tidak mencantumkan alamat jelas. Seandainya alamat dicantumkan anda juga masih perlu melakukan cross cek kebenaran alamat yang ditampilan memang sesuai. Jika perlu bagaimana status badan hukumnya. Pendek kata bisnis ini sangat dekat dengan tipu menipu dan akal-akalan.

Bagaimana dengan belanja e-book? Benarkah iklan ini? Tentu kita berpikir jika seorang bisa menulis e-book yang berkwalitas dan menarik kenapa tidak di bawa saja ke penerbit untuk dibuat buku dan dijual bebas.

Dari pengalaman yang ada, sering kali e-book ini berisi panduan biasa saja tetapi dijual dengan harga yang cukup mahal untuk ukuran guru. Bayangkan saja sebuah e-book bisa dihargai Rp 200.000,- padahal hanya berisi tutorial yang sangat sederhana saja ditambah sedikit bonus.

Namun tidak jarang juga e-book yang dijual cukup sesuai dengan isi kantong yang di keluarkan. Seorang teman pernah berbelanja e-book dengan harga Rp 75.000,- tetapi mendapatkan e-book yang unik. Berisi cara-cara melakukan crack software, yang memang tidak mungkin dijual bebas karena bisa melanggar undang-undang.

Bagaimana dengan iklan yang konon bisa dapat penghasilan sekian juta perhari mungkinkah? Tidak tanggung-tanggung, si Penjual mengiklankan dirinya di berbagai media. Jika anda tertarik jangan percaya begitu saja dengan ungkapan manis dan bujuk rayu. Cek dulu kebenarannya. Kalau perlu cari tahu orang yang testimoninya ada di web tersebut. Benarkan sekarang dia sudah menjadi milyarder seperti yang dia tulis.

Jadi apapun bisnis online yang akan anda geluti. Gunakan hati, pikiran dan logika jangan sampai terjebak kepada bisnis yang tidak jelas. Nominal penghasilan yang akan anda capai pun akan sesuai dengan keunikan, sistem, kerja keras dan keberuntungan anda.

19 Juni 2009

Acara Bali nDesa Gawe Mulya, Gombong 23-28Jun2009, Disediakan Bus Jkt-Gb

Assalamu Alaikum Wrwb,
Nyuwun Sewu.....

Ikatan Kanca Lawas Gombong yang anggotanya adalah mantan pelajar Gombong (yang pernah sekolah di kota Gombong), akan mengadakan acara Bali nDesa Gawe Mulya, di Gombong 23-28Jun2009.

Bagi teman-teman yang kesulitan kendaraan untuk pulang ke Gombong, Panitia menyediakan BUS GRATISAN JKT-GB. Berangkat hari Jum'at, 26 Juni 2009 jam 20.00.
RSVP/Pemesanan ke mas Sugianto (Potel) alumni SMAGO 85 HP. 0812-112-5758
Tempat terbatas, burusan pesan....
Pemesanan paling lambat Selasa, 23 Juni 2009.

Kegiatan dan Acara:
1. Tgl. 23 - 26 Juni 2009 berupa BAKSOS (Pengobatan Massal GRATIS) di Kec. Gombong, Kec. Rowokele, Kec. Sempor dan sekitarnya.
2. Sabtu, 27 Juni 2009: Final Futsal, bazar dan Job Fair Alfamart
3. Minggu, 28 Juni 2009: Jalan sehat, aerobik, Family Gathering dan Hiburan

Bagi teman-teman yang mau ikut berpartisipasi/infaq/beramal bisa transfer ke rekening panitia:

* Bank Mandiri Cab. Permata Hijau Rek. 102-000190268-0 an Baried Dwi Sasongko (SMAGO 87)
* BCA KCP Wahid Hasyim Rek.478-015-1434 an Nunuk Yuliani Saptaningtyas (SAMGO 87)

Kita ketemu di Pendopo Kawedanan Gombong ya....
Matur nuwun atas perhatian dan partisipasinya.

Wassalamu alaikum wr wb

Meninggal Dunia Kapten (CZI) Rudi Hartono ex. Fisika Satu






12 Juni 2009

Lupa!!! Lupa lupa lupa... Luuupa Syairnyaaa... (I)

"Lupa!!! Lupa lupa lupa... Luuupa Syairnyaaa..."


Kata-kata diatas adalah bukan sembarang kata..
Itu adalah syair dari sebuah grup yang tiba-tiba melejit dengan syair yang sederhana dan lyric lagu yang 'easy listening', cukup mengena di telinga pencinta lagu-lagu indonesa..
Itu lagu "Lupa Lupa Ingat" dari grup band Kuburan..

Hampir semua orang tahu!! oh Kuburan!! (kalau sampe ada yg tidak tahuperlu dicek dirumah ada TV apa ngga..he.he..). Dari anak-anak kecil di pelosok...pelosok.. sampai Tukul-pun sempat
mengutip syair/lyric ini.

Bagi anak-anak, lyric lagu ini tidak kontradiktif dengan umur anak-anak.. Syairnya sederhana... lain dari yg lain... lain dari kebanyakan lagu-lagu sekarang yang 'melow' dan bertema cinta... (Ah.. anak kecil kok nyanyi lagu cinta, tahu apa?).
Lagu ini bercerita tentang belajar musik dan lagu.. cukup sederhana!! Dan tidak perlu mikir untuk mencerna lagunya

Syair lagu ini mengingatkan Saya waktu kecil, sekitar kelas 4-5 SD, sudah mulai belajar 'genjrang-genjreng' bermain musik gitar.. Tapi lagu pertama saya waktu itu adalah 'Naik-naik kepuncak gunung' dan chord-nya hanya main di D - A - G - D7 ..itu aja...!!!.

Sebagai anak desa, waktu itu masih jarang anak-anak belajar musik gitar, karena temen-teman sebaya saya di desa lebih suka main sepak bola... Jadi saat temen bersepak bola... Saya asik genjrang-genjreng belajar 'chord' gitar.. dan OTODIDAK.. cuma belajar dari buku 'Belajar main
gitar' yg di beli di Toko Empat..
(Sangat beda dgn anak-anak sekarang dari kecil sudah ikut Les ini.. les itu.. les..les....)

Ya balik lagi ke syair lagu 'INGAT INGAT LUPA' dari Kuburan ini. Ini merupakan sesuatu yang berbeda diantara musik-musik dan lagu saat ini...
Jadi memang benar kalau kita mau berhasil, kadang kita perlu berfikir 'OUT OF THE BOX'... yg kadang harus lari dari zona nyaman..

03 Juni 2009

Balada Manohara, Prita, Kampanye Capres dan BIKA AMBON.

Berita2 menghiasi media
Dari konflik Manohara yg saat ini hangat di bicarakan.. KDRT bisa saja terjadi. Awalnya krn latar belakang "matre" juga bisa. Saat terima mobil dan harta diem2, pas case sdgn konflik2nya, maunya semua org utk bersimpati (siapa sih org ini...). Gaya hidup tinggi... gak bagi2

Alhamdulillah... kita perlu bersyukur bahwa Prita akhirnya mendapatkan penangguhan penjara dan bisa bertemu anak2nya yg masih kecil dan bisa memberi ASI lagi...
Sebuah peradilan yg TIDAK ADIL, menulis email keluhan tentang perlakuan sebuah RS, dibalas dgn tuntutan 6th dgn penahanan penjara. Sementara ada Jaksa kasus Narkoba yg dituntut 10th, masih bisa mendapatkan tahanan kota..
Sangat bersyukur krn masa kampanye ini membuat Ca/wapres juga ikutan bersimpatik dgn Kasus Prita, sehingga Prita bisa keluar dari penjara dan menjadi tahanan kota...
Dibalik ini memang ada hikmah, juga pertanyaan tentang peradilan dan tuntutan dari para Jaksa.. ini yg membuat pertanyaan besar..
Krn apa yg dilakukan Prita masih dilindungi UU.
Peradilan yg...?

Tak kalah menarik yaitu Bika Ambon asli.. bener2 asli dari Medan.. rasanya tidak enak.. tapi UUUUEEEENNNNAAAK TEENNNAAANNN...
Plus nyrupus/ngobrol2 gendu2 ketemu kanca lawas... tukar pikiran....sampai tidak sadar sdh menjelang Midnight...

Di kopi darat semalam,
Wancong... dgn banyak cerita tentang pengalamannya merantau dan kerja yg berpindah2 sesuai proyek..
n Cahyo dng cerita2 pengalaman ttng Outbound dan tentang perlakuan thd anaknya..
Saya menjadi pendengar yg baik sambil... membayangkan makan Bika Ambon bener2 asli dari Medan... hhe..he.

02 Juni 2009

Atur Kamar dengan Fengsui

Atur Kamar dengan Fengsui
Feng Shui dapat membantu menyeimbangkan atmosfir di dalam rumah.
Selasa, 2 Juni 2009 | 08:54 WIB

KOMPAS.com — Di antara Anda mungkin sudah akrab dengan fengsui, seni kuno bangsa China dalam menyelaraskan aliran energi. Fengsui dapat membantu menyeimbangkan atmosfer di dalam rumah dan menciptakan hidup yang lebih bahagia serta sukses bagi penghuninya. Tertarik untuk menerapkannya di dalam rumah Anda? Susan Levitt, pengarang Teen Feng Shui, memberikan cara mudah untuk menerapkan fengsui dimulai dari kamar tidur, tempat di mana kita beristirahat dan mengumpulkan kembali energi untuk beraktivitas keesokan harinya.

1. Pertama, gambar sketsa kamar tidur ke dalam bentuk segi empat di atas kertas. Dinding yang merupakan pintu masuk utama ke kamar Anda harus berada di garis yang paling bawah pada gambar segiempat tersebut.

2. Bagi gambar segi empat kamar menjadi 9 kotak kecil berukuran sama (masing-masing sisi dinding kamar dibagi menjadi 3 untuk menghasilkan 9 kotak yang berukuran sama).

3. Sekarang, mari kita mulai dari kotak-kotak yang paling bawah yang merupakan area di mana pintu menuju kamar berada. Kotak yang berada di bagian sudut paling kiri dari barisan dinding pintu masuk kamar adalah area Pengetahuan. Kotak bagian tengah adalah area Karier, dan kotak di sudut sebelah kanan adalah area Orang-orang penolong/Perjalanan.

4. Beralih ke kotak-kotak yang berada di barisan tengah, area yang berhubungan dengan Keluarga/Kesehatan adalah kotak yang berada di sudut kiri. Kotak yang di tengah adalah Tao atau pusat, dan kotak di sudut bagian kanan adalah Kreativitas/Anak-anak.

5. Terakhir, perhatikan barisan kotak paling atas pada gambar kamar. Kotak yang berada di sudut kiri adalah area Kekayaan, bagian tengah adalah area Ketenaran/Reputasi dan kotak paling kanan adalah area Hubungan/Asmara.

Berikut urutan area yang seharusnya tertera di kamar Anda:

Kekayaan—Ketenaran/Reputasi—Hubungan/Asmara
Keluarga/Kesehatan—Tao—Kreativitas/Anak-anak
Pengetahuan—Karir—Orang-orang penolong/Perjalanan

6. Berikut beberapa benda yang dapat memaksimalkan masing-masing area di kamar Anda untuk lebih menarik apa-apa yang Anda harapkan dalam hidup.

Pengetahuan: Rak buku, buku-buku pengembangan diri.
Karier: Kaca atau benda yang berkaitan dengan air. Gambar atau poster pembangkit motivasi yang mendukung karir.
Orang-orang penolong/Perjalanan: Foto-foto mereka yang suka membantu Anda.
Keluarga/Kesehatan: foto keluarga, benda-benda warisan keluarga, tanaman.
Kreativitas/Anak-anak: Benda-benda seni, komputer.
Kekayaan: Uang, perhiasan, ikan, air mancur, dan segala sesuatu yang berwarna merah, ungu, atau emas.
Ketenaran/Reputasi: Lilin, penghargaan yang pernah Anda raih, tanaman, dan segala sesuatu yang berwarna merah, oranye, atau ungu.
Hubungan/Asmara: Cermin berbentuk bulat atau oval, segala sesuatu yang berwarna merah muda, foto orang tercinta, benda-benda yang berpasangan (2 lilin, 2 kristal, dll).


sumber: http://perempuan.kompas.com/read/xml/2009/06/02/08541269/Atur.Kamar.dengan.Fengsui

14 Mei 2009

Ha Na Ca Ra Ka, Huruf Jawa: Riwayatmu Kini

(Tulisan ini pernah aku posting di blogku sendiri http://herparingan.blogspot.com)

Ha na ca ra ka; hana caraka; ada utusan. Ah kemanakah para utusan itu sekarang?
Sesekali aku jalan-jalan ke blog orang-orang dari wilayah-wilayah asia semacem Thailand, Champa (Khmer); ada yang tiba tiba menyeruak dari kedalaman jiwaku. Dari kedalaman jiwa seorang Jawa. Hari ini aku sudah tidak bisa lagi membaca rangkaian kalimat yang tersusun dari huruf-huruf milik kami, orang jawa.

Dulu, ketika aku masih duduk di bangku sekolah dasar, pak guru dan ibu guruku begitu rajinnya mengajarkan aku membaca dan menulis huruf jawa. Sampai kemudian aku pun bisa menuliskannya dengan lancar. Membacanya pun aku tidak ada halangan. Bahkan sampai aksara murda sekalipun. Tapi kini aku seperti menjadi orang lain ketika harus membaca tulisan-tulisan itu.

Hari ini, ketika aku tidak mampu lagi membaca hurufku. Aku mencoba untuk menelusuri di internet tentang huruf-huruf jawa. Aku dapat salah satunya di http://en.wikipedia.org/wiki/Javanese_script , kemudian dari sini aku mendapatkan http://www.omniglot.com/writing/javanese.htm , dan dari sini aku mendapatkan http://www.joglosemar.co.id/hanacaraka/hanacaraka.html. Cukup banyak, tapi yang cukup berkesan adalah ketika aku bertanya sama paman google, aku selain mendapatkan yang di wiki tadi, aku juga dapet http://www.ancientscripts.com/javanese.html. Kenapa begitu menarik? Sangat menarik karena di halaman ini disebutkan bahwa hana caraka masih dipakai sampai saat ini. Ya memang, tapi itu hanya sebatas untuk nama jalan, beberapa papan nama, nama bis kota di beberapa wilayah seperti Yogya dan Solo. Apakah pak dan bu guru mengajari huruf ini dulu cuma agar kita bisa menulis nama jalan, nama bis dan papan nama menggunakan huruf jawa?

Aku ngiri sama orang Khmer, orang Thai. Mereka masih punya identitas dengan menggunakan alat berkomunikasi yang diciptakan oleh nenek moyang mereka. Mereka masih bisa menggunakan huruf-huruf yang mereka warisi dari nenek moyang mereka. Dan di saat yang sama mereka masih mampu pula berkomunikasi dengan alat yang mereka pinjam dari bangsa asing. Mereka bisa memakai huruf latin. Semetara aku hanya bisa berhadapan dengan huruf warisan moyangku persis seperti saat aku berhadapan dengan benda-benda fisik yang bergeletakan di ruangan-ruangan musium.

Ah, huruf jawa, maafkan aku yang menyayangimu tetapi juga telah melupakanmu.

Aku Alergi?

Senin siang sampai di Jayapura. Mampir ke BPD Papua setor muka sambil nganter 2 mesin AIX segede anak kebo, salam-salim cengar-cengir; biar dikira ramah. Ritual selamat datang dan ketuk pintu selesai, cabut ke hotel. Istirahat.
Jam 5 sore (waktu sini, papua) berangkat lagi ke kantor (BPD). Beres-beres ruangan buat kerja. Nyiapin semuanya.

Jam makan malam rombongan diajak sama tuan rumah makan malam di warung tenda di deket ruko. Buset, rombongan 7 orang meja penuh makanan. Padahal kita cuma mesen satu ekor ikan masing-masing. Cuma yang datangnya macem-macem. Entahlah aku bukan pengamat kuliner. Aku makan ikan bubara atau orang juga sebut ikan kue. Seekor! Hik hik hik, kalo di rumah seekor ikan kue yang aku makan bisa buat dikeroyok sama anak-anak. Tapi berhubung saat itu aku bertugas sebagai tamu maka ya aku harus habisin. Cuma yang pasti aku cocok banget sama ikan bakar di Papua ini. Cocok karena ikan bakar di sini ya bener-bener dibakar doang. Bumbu di pisah dalam mangkok-mangkok. Gak kaya di Jakarta pada umumnya yang ikan bakarnya kadang-kadang gak berasa ikannya. Lebih berasa bumbunya. Nah di Papua ini, ikan bakar tiba-tiba jadi makanan favoritku. (Sebenarnya aku pingin udang. Tapi ngeliat udangnya dah pada pucet, aku urung ngambil udang).

Setelah makan, dengan semangat kekenyangan kami kembali ke hotel, dengan semangat kekenyangan aku masuk kamar dan mencoba untuk sebentar menonton televisi, tapi ternyata tak mampu. Karena cape dalam semalaman tidak tidur, aku tidur puas malam itu.

Pukul 6 waktu setempat (atau pukul 4 kalo di mBogor), aku bangun. Seger rasanya, karena udah kesiangan aku buru sholat dan mandi. Selesai mandi, si Said, kawan sekamarku bilang kalo udah ditunggu sama kawan yang lain di buffet. Aku buru ke buffet. Dan, apa yang kemudian aku temui di sana kawan? Ternyata yang lain sudah gak ada. Karena aku pikir,udah pada ke kantor, aku telpon Tatang (penanggung jawab project Papua). Ya elah, masih di kamar dia. Ya sudah lah, akhirnya sambil nongkrong di depan hotel sambil aku cabut samsu item yang biasanya hanya aku isep kalo lagi ke site seperti saat ini. Sambil melihat geliat aktifitas pagi penduduk Jayapura kunikmati racun yang terselip diantara jemariku. Sesaat kemudian ada seorang anak jual koran. Entah apa nama koran itu yang pasti koran lokal. Aku pengin tahu berita lokal. Kupanggil anak itu dan kutanya berapa harga koran itu. Pengin tahu berapa harga koran itu? Enam Ribu rupiah atau kalo make angka ditulis Rp. 6.000,00. Ck-ck-ck! Krena aku memang orangnya pelit, akhirnya aku pun urung beli koran. Wong kalo di mBogor aja buat menemani perjalanan ku ke kantor, paling aku beli Koran Tempo yang student rate. Harganya pernah cuma serebu perak, tapi kini naik jadi serebu limaratus perak atau ditulis angka Rp. 1.500,00. Pukul 7:30 kami menikmati makan pagi dan pukul 8:15 kami ke kantor. Jalan kaki. La wong cuma 150an meter doang je.

Hari pertama ini, aku mulai install-install applikasi dan penyesuaian database engine yang akan dipakai. Ngerjain apa aja gak aku ceritain lah, terlalu teknis nantinya. Singkat kata, waktu makan siang kami diajak mengeroyok rumah makan di deket pantai. Rumah makan punyanya koperasi angkatan laut kalo gak salah. Tapi, ah... Yang kayak gini nih yang aku gak demen. Susah aku cari yang bisa masuk. Tapi, aih itu ada udang gede-gede. Cuma kok tumpukannya agak lumayan banyak ya? Gak seperti yang lain yang relatif dah mau abis. Tapi gak apalah, siapa tahu emang nyediannya banyak. Aku ambil 2 buat nemenin nasi. Cuma, ini udang kok rasanya agak sedikit gatal ya? Ah biarlah gak gatel banget inih. Selesai makan kami kembali ke kantor. Nerusin nguli.

Sore. Salah satu karyawan BPD yang kebetulan juga eks kantor kami, ngajak jalan ke mall di Jayapura. Ah, ada juga mall di Jayapura kota. Mall itu namanya Sagu. Kami mampir di food court di Sagu. Yah lumayan rame lah. Aku hanya pesen juice, karena ada acara makan malam juga ni malem. Selesai minum juice, ini perut rasanya kok berontak. Aku bersegera ke kamar kecil. Selesai dari kamar kecil, ternyata siksaan masih belum hilang juga. Mendadak seluruh tubuh berasa gatal-gatal dan panas. Terutama muka. Aku akhirnya memaksa teman untuk segera balik ke hotel.
Dalam perjalan aku sempatkan untuk mampir ke apotik. Beli CTM satu strip, Rp. 1.000,00 cukup murah. Sampai di hotel aku minum 2 tablet. Tapi, gatel belum reda juga. Dan ketika berkaca aku lihat mukaku memerah. Bah, apa pula ini. Dan gatal-gatal semakin menyiksaku. Akhirnya atas saran teman aku ke dokter. Ah, biarlah, meskipun dulu (11 tahun lalu) pernah mengalami hal sama dan aku hadapi tanpa ke dokter, tapi kalo ini beda situasinya. Meskipun serangan waktu itu lebih kejam, bahkan kulit nyaris seperti melepuh. Tapi dulu cuma di Cirebon, dan sekarang ini ada di Papua. Dan, dulu aku masih mahasiswa, kini aku udah punya keluarga. Ya sudahlah, paling berapa sih ke dokter. Ditemani Tatang dan Said aku pergi ke dokter. Dokter umum, namanya pak Asnawi baru lima bulan di Papua. Seorang dokter tentara yang sedang ditugaskan di Papua. Dasar dokter kuno, aku disuntik. Dah lama banget aku gak disuntik. Ya, sekali-kali gak apalah aku disuntik. Jasa dokter dan suntik, Rp. 65.000,00. Doter kasih resep untuk ditebus di apotek bawah. Karena merasa udah minum CTM dan disuntik pula, aku berniat nebus separo aja obatnya. Takut gak keminum. Tapi tukang apotiknya bilang, nanti coba liat dulu. Begitu dah selesai menyiapkan obatnya, aku disuruh bayar Rp. 202.000,00. Ya elah..., obat macam apa sih kok sampe segitu mahal? Aku nanya lagi boleh separo gak? Eh itu tukang apotik bilang, gak bisa karena obatnya racikan dan udah diracik. Dalam hati aku nggrundel, sialan juga nih orang. Tadi katanya nanti liat dulu, gak tahunya langsung dibikinin semua. Ya sudahlah, dengan berat hati aku keluarkan juga uang Rp. 202.000,00. Gimana gak berat hati, la wong kalo di mBogor aku gak pernah berobat sampe semahal itu. Yah, makan udang gratis, ke dokternya abis Rp. 267.000,00. Cuma, aku harus pinter ambil hikmahnya, bahwa pada dasarnya obat yang dikasiin itu buat jaga-jaga kalo-kalo nanti makan crustacea yang potensial bikin gelinjangan kegatelan. Ha ha ha ha..., alergi itu mahal juga ternyata........

13 Mei 2009

Papua

Dulu namanya Irian Jaya, entah karena apa aku juga gak ngerti sekarang namanya Papua. Tapi apalah arti sebuah nama, begitu kata buyutku; shakespeare.
Perjalanan ke Papua bagiku masuk perjalanan yang cukup melelahkan, dan kata temen; latihan umroh. La, total 7 jam. Bukan lama di atas yang bikin keki, naik turunnya itu; hmmm..... sakit ni kuping.
Berangkat jam 23:30 dari cengkareng, nyampe Bali sekitar jam 2an waktu setempat. lanjut ke Timika. Ah perjalanan yang menakjubkan ketika melintasi langit Denpasar sampai Timika, terutama ketika menjelang matahari terbit. Allahu Akbar, Subhanalloh, kayaknya aku dah nyampe Saturnus, ha ha ha... Hamparan awan yang luas ditimpa sinar lembayung mentari menjelang fajar, disela awan cumulus yang memberi kesan seakan bukit menjulang. Sungguh suatu pemandangan yang indah. Menengok ke bawah, ada pulau-pulau kecil (aku tak tahu namanya) yang disabuki sabuk biru (pantai pasir putih?), Ah suatu keindahan yang lain.
Mendarat di Timika, rehat beberapa menit. Poto sebentar di ban raksasa milik hiasan pengasih Freeport, naik lagi menuju Jayapura. Ah pemandangan yang menyedihkan. Karena dah siang aku bisa jelas liat ke bawah. Dan ah... pemandangan kubangan lumpur yang mungkin lebih luas dari lumpur lapindo langsung terhidang ketika pesawat berputar arah ke arah Jayapura. Dan dari langit Timika, aku mencari sungai yang berair, sulit sekali. Lumpur dan hanya lumpur.
Penerbangan ke Jayapura, ada hamparan bukit-bukit yang dikerumuni vegetasi liar yang kami lintasi, tapi ada pula karang terjal berwarna hitam. Ah inilah papua, hutannya relatif masih perawan, dan aku pikir belum semua titik pernah disingahi manusia.
Mendarat di sentani masih aku lihat keistimewaan tanah papua. Ada perbukitan yang hanya ditumbuhi rumput liar. Persis seperti perbukitan di pelem-pelem hercules, xena dan pelem-pelam masa lalu lainnya. Dan lebih istimewa ketika sampe jayapura. Kota di lembah dan dikelilingi perbukitan. Ketika hujan, meskipun ada di pantai bukit-bukit itu sering diselimuti kabut.
Dan kemudian aku mulai mengerjakan tugasku di Bank Papua.

11 Mei 2009

NASEHAT DARI AKSARA JAWA

Oleh : BRM Panji Anom Resiningrum


Huruf atau carakan Jawa yakni ha na ca ra ka dan seterusnya merupakan sabda pangandikanipun) dari Tuhan YME di tanah Jawa.

A. Pembukaan Huruf Jawa

1. Huruf Ha

Berarti ‘hidup’, atau huruf berarti juga ada hidup, sebab memang hidup itu ada, karena ada yang menghidupi atau yang memberi hidup, hidup itu adalah sendirian dalam arti abadi atau langgeng tidak terkena kematian dalam menghadapi segala keadaan. Hidup tersebut terdiri atas 4 unsur yaitu:

a. Api
b. Angin
c. Bumi
d. Air

2. Huruf Na

Berari ‘nur’ atau cahaya, yakni cahaya dari Tuhan YME dan terletak pada sifat manusia.

3. Huruf Ca

Berarti ‘cahaya’, artinya cahaya di sini memang sama dengan cahaya yang telah disebutkan di atas. Yakni salah satu sifat Tuhan yang ada pada manusia. Kita telah mengetahui pula akan sifat Tuhan dan sifat-sifat tersebut ada pada yang dilimpahkan Tuhan kepada manusia karena memang Tuhan pun menghendaki agar manusia itu mempunyai sifat baik.

4. Huruf Ra

Berarti ‘roh’, yaitu roh Tuhan yang ada pada diri manusia.

5. Huruf Ka

Berarti ‘berkumpul’, yakni berkumpulnya Tuhan YMEyang juga terletak pada sifat manusia.

6. Huruf Da

Berarti ‘zat’, ialah zatnya Tuhan YME yang terletak pada sifat manusia.

7. Huruf Ta

Berarti ‘tes’ atau tetes, yaitu tetes Tuhan YME yang berada pada manusia.

8. Huruf Sa

Berarti ‘satu’. Dalam hal ini huruf sa tersebut telah nyata menunjukkan bahwa Tuhan YME yaitu satu, jadi tidak ada yang dapat menyamai Tuhan.

9. Huruf Wa

Berarti ‘wujud’ atau bentuk, dalam arti ini menyatakan bahwa wujud atau bentuk Tuhan itu ada dalam manusia yang setelah bertapa kurang lebih 9 bulan dalam gua garba ibu lalu dilahirkan dalam wujud diri.

10. Huruf La

Berarti ‘langgeng’ atau ‘abadi’, la yang mengandung arti langgeng ini juga nyata menunjukkan bahwa hanya Tuhan YME sendirian yang langgeng di dunia ini, berarti abadi pula untuk selama-lamanya.

11. Huruf Pa

Berarti ‘papan’ atau ‘tempat’, yaitu papan Tuhan YME-lah yang memenuhi alam jagad raya ini, jagad gede juga jagad kecil (manusia).

12. Huruf Dha

Berarti dhawuh, yiatu perintah-perintah Tuhan YME inilah yang terletak dalam diri dan besarnya Adam, manusia yang utama.

13. Huruf Ja

Berarti ‘jasad’ atau ‘badan’. Jasad Tuhan YME itu terletak pada sifat manusia yang utama.

14. Huruf Ya

Berarti ‘dawuh’. Dawuh di sini mempunyai lain arti dengan dhawuh di atas, karena dawuh berarti selalu menyaksikan kehendak manusia baik yang berbuat jelek maupun yang bertindak baik yang selalu menggunakan kata-katanya “Ya”.

15. Huruf Nya

Berarti ‘pasrah’ atau ‘menyerahkan’. Jelasnya Tuhan YME dengan ikhlas menyerahkan semua yang telah tersedia di dunia ini.

16. Huruf Ma

Berarti ‘marga’ atau ‘jalan’. Tuhan YME telah memberikan jalan kepada manusia yang berbuat jelek dan baik.

17. Huruf Ga

Berarti ‘gaib’, gaib dari Tuhan YME inilah yang terletak pada sifat manusia.

18. Huruf Ba

Berarti ‘babar’, yaitu kabarnya manusia dari gaibnya Tuhan YME.

19. Huruf Tha

Berarti ‘thukul’ atau ‘tumbuh’. Tumbuh atau adanya gaib adalah dari kehendak Tuhna YME. Dapat pula dikatakan gaib adalah jalan jauh tanpa batas, dekat tetapi tidak dapat disentuh, seperti halnya cahaya terang tetapi tidak dapat diraba atau pun disentuh, dan harus diakui bahwa besarnya gaib itu adalah seperti debu atau terpandang. Demikianlah gaibnya Tuhan YME itu (micro binubut).

20. Huruf Nga

Berarti ‘ngalam’, ‘yang bersinar terang’, atau terang/gaib Tuhan YME yang mengadakan sinar terang.

Demikianlah huruf Jawa yang 20 itu dan ternyata dapat digunakan sebagai lambang dan dapat diartikan sesuai dengan sifat Tuhan sendiri, karena memang seperti yang telah diuraikan sebelumnya bahwa Jawa yang menggunakan huruf Jawa itupun merupakan sabda dari Tuhan YME.

Huruf atau carakan Jawa yakni ha na ca ra ka dan seterusnya merupakan sabda pangandikanipun) dari Tuhan YME di tanah Jawa.

B. Penyatuan Huruf atau Aksara Jawa 20

1. Huruf Ha + Nga

Hanga berarti angan-angan.


Dimaksudkan dengan angan-angan ini ialah panca indra yaitu lima indra, seperti:

1. Angan-angan yang terletak di ubun-ubun (kepala) yang menyimpan otak untuk memikir akan keseluruhan keadaan.

2. Angan-angan mata yang digunakan untuk melihat segala keadaan.

3. Angan-angan telinga yang dipakai untuk mendengar keseluruhan keadaan.

4. Angan-angan hidung untuk mencium/membau seluruh keadaan.

5. Angan-angan mulut yang digunakan untuk merasakan dan mengunyah makanan.

2. Huruf Na + Ta

Noto, berarti ‘nutuk’.

3. Huruf Ca + Ba

Caba, berarti coblong (lobang) dan kata tersebut di atas berarti wadah atau tampat yang dimilki oleh lelaki atau wanita saat menjalin rasa menjadi satu; adanya perkataan kun berarti pernyataan yang dikeluarkan oleh pria dan wanita dalam bentuk kata ya dan ayo dan kedua kata tersebut mempunyai persamaan arti dan kehendak yaitu mau.

4. Huruf Ra + Ga

Raga, berarti ‘badan awak/diri’. Kata raga atau ragangan merupakan juga kerangka dan kehendak pria dan wanita ketika menjalin rasa menjadi satu karena bersama-sama menghendaki untuk menciptakan raga atau diri agar supaya dapat terlaksana untuk mendapatkan anak.

5. Huruf Ka + Ma

Kama, berarti ‘komo’ atau biji, bibit, benih. Setiap manusia baik laki-laki atau wanita pastilah mengandung benih untuk kelangsungan hidup; oleh karena itu di dalam kata raga seperti terurai di atas merupakan kehendak pria dan wanita untuk menjalin rasa menjadi satu. Karena itulah maka kata raga telah menunjukkan adanya kedua benih yang akan disatukan dengan melewati raga, dan dengan penyatuan kama dari kedua belah pihak itu maka kelangsungan hidup akan dapat tercapai.

6. Huruf Da + Nya

Danya atau donya atau dunia.

Persatuan kedua benih atau kama tadi mengakibatkan kelahiran, dan kelahiran ini merupakan calon keturunan di dunia atau (alam) donya; dengan demikian dapat dipahami kalau atas kehendak Tuhan YME maka diturunkanlah ke alam dunia ini benih-benih manusia dari Kahyangan dengan melewati penyatuan rasa kedua jenis manusia.

7. Huruf Ta + Ya

Taya atau toya, yaitu ari atau banyu. Kelahiran manusia (jabang bayi) diawali dengan keluarnya air (kawah) pun pula kelahiran bayi tersebut juga dijemput dengan air (untuk membersihkan, memandikan dsb); karena itulah air tersebut berumur lebih tua dari dirinya sendiri disebut juga mutmainah atau sukma yang sedang mengembara dan mempunyai watak suci dan adil.

8. Huruf Sa + Ja

Saja atau siji atau satu. Pada umumnya kelahiran manusia (bayi) itu hanya satu, andaikata jadi kelahiran kembar maka itulah kehendak Tuhan YME. Dan kelahiran satu tersebut menunjukkan adanya kata saja atau siji atau satu.

9. Huruf Wa + Da

Wada atau wadah atau tempat. Berbicara tentang wadah atau tempat, sudah seharusnya membicarakan tentang isi pula, karena kedua hal tersebut tidak dapat dipisah-pisahkan. Dengan demikian timbul pertanyaan mengenai wadah dan isi, siapakah yang ada terlebih dahulu.
Pada umumnya dikatakan kalau wadah harus diadakan terlebih dahulu, baru kemudian isi, sebenarnya hal ini adalah kurang benar. Yang diciptakan terlebih dahulu adalah isi, dan karena isi tersebut membutuhkan tempat penyimpanan, maka diciptakan pula wadahnya. Jangan sampai menimbulkan kalimat “Wadah mencari isi” akan tetapi haruslah “Isi mencari wadah” karena memang ‘isi’ diciptakan terlebih dahulu.


Sebagai contoh dapat diambilkan di sini: rumah, sebab rumah merupakan wadah manusia, dan manusia merupakan isi dari rumah. Jadi jelaslah bahwa sebenarnya isilah yang mencari wadah.
Sebagai bukti dari uraian di atas, dapatlah dijelaskan bahwa: kematian manusia berarti (raga) ditinggalkan isi (hidup). Bagai pendapat yang mengatakan “wadah terlebih dahulu diciptakan” maka mengenai kematian itu seharusnya wadah mengatakan supaya isi jangan meniggalkan terlebih dahulu sebelum wadah mendahului meninggalkan. Hal ini jelas tidak mungkin terjadi, apalagi kalau kematian itu terjadi dalam umur muda dimana kesenangan dan kepuasan hidup tersebut belum dialaminya.


Demikianlah persoalan wadah ini dengan dunia, karena sebelum dunia ini diciptakan (sebagai wadah) maka yang telah ada adalah (isinya) Tuhan YME. Pendapat lain mengatakan kalau sebelum diadakan jalinan rasa maka keadaan masih kosong (awangawung). Tetapi setelah jalinan rasa dilaksanakan oleh pria dan wanita maka meneteslah benih dan apabila benih tadi mendapatkan wadahnya akan terjadi kelahiran. Sebaliknya kalau wadah tersebut belum ada maka kelahiran pun tidak akan terjadi, yang bearti masih suwung atau kosong. Meskipun begitu, “hidup’ itu tetap telah ada demikian pula “isi’, dan dimanakah letak isi tadi ialah pada ayah dan ibu. Maka selama ayah dan ibu masih ada maka hidup masih dapat membenihkan biji atau bibit.

10. Huruf La + Pa

Lapa atau mati atau lampus. Semua keadaan yang hidup selalu dapat bergerak, keadaan hidup tesebut kalau ditinggal oleh hidup maka disebut dengan mati. Sebenarnya pemikiran demikian itu tidak benar, akan tetapi kesalahan tadi telah dibenarkan sehingga menjadi salah kaprah. Sebab yang dikatakan mati tadi sebenarnya bukanlah kematian sebenarnya, akan tetapi hidup hanyalah meninggalkannya saja yaitu untuk mengembalikan semua ke asalnya, hidup kembali kepada yang menciptakan hidup, karena hidup berasal dari suwung sudah tentu kembali ke suwung atau kosong (awangawung) lagi. Akan tetapi sebenarnya dapatlah dikatakan bahwa suwung itu tetap ada sedangkan raga manusia yang berasal pula dari tanah akan kembali ke tanah (kuburan) pula.

Wallahua’lam


Pemikiran Mencius Oleh: Laura Market, Sound of Hope

Dalam kebudayaan Tionghoa, ada banyak sekali pepatah Tiongkok yang sangat kaya makna. Satu kalimat dalam pepatah yang sederhana itu ternyata dapat membawa pikiran seseorang untuk menemukan kebenaran.

Salah satunya adalah : “Mencuri seekor ayam setiap bulan” adalah pepatah dari Mencius (722-481 SM.)

Dai Ying, pejabat pemerintah dari Daerah Song memutuskan untuk mengurangi pungutan. Dia bertanya kepada Mencius, “Saya ingin menghapuskan pungutan. Tapi kita tidak memiliki penghasilan yang cukup. Bagaimana, apakah kita sebaiknya memotong pungutannya sedikit saja dulu, dan tunggu tahun depan sebelum menerapkan penghapusan pungutan?” Mencius berkata, “Ada seorang yang setiap hari mencuri seekor ayam dari tetangganya tiap hari. Dia sudah diberitahu, “Ini bukan kelakuan seorang lelaki bermoral.” Kemudian lelaki itu berkata:“Oke, saya akan mengurangi jumlah ayam yang saya curi. Saya akan mencuri seekor ayam tiap bulan dan tahun depan saya tidak akan mencuri lagi.” Dia padahal sudah mengerti bahwa yang dilakukannya itu salah, tapi dia masih belum bisa stop. Kenapa harus tunggu tahun depan?

Pepatah “Mencuri seekor ayam setiap bulan” ini merujuk pada perbuatan seseorang yang sebenarnya sudah menyadari bahwa yang dilakukannya salah, tapi orang tersebut tidak segera memperbaiki diri. Kelihatannya sulit saat ini, tapi saat kita memikirkan kembali makna dibalik pepatah sederhana itu, mungkin pemikiran kita yang kompleks itu bisa menjadi lebih sederhana, dan kita dapat menemukan satu jalan untuk merubah kebiasaan buruk secara total.

Mencius sangat baik dalam menggunakan analogi untuk mengilustrasikan maksudnya. Dia berkata bahwa memerintah negara adalah suatu hal yang sederhana, adalah hanya masalah apakah sang pemimpin mau berusaha atau tidak. Adipati Xuan dari daerah Qi pernah bertanya kepadanya, “Dapatkah kamu menjelaskan perbedaan antara “usaha yang kurang” dan “ketidakmampuan”? Mencius berkata, “Jika seseorang memintamu untuk membawa Gunung Tai dengan tangan dan meloncati Laut Utara, dan kamu berkata, “Saya tidak mampu”, itu adalah betul-betul kamu tak mampu. Tapi apabila seseorang memintamu untuk mematahkan ranting pohon dan kamu berkata, “Saya tak mampu”, itu adalah bentuk dari usaha yang kurang. Memerintah negara tidaklah sesulit seperti membawa Gunung Tai dengan tangan dan meloncati Laut Utara. Itu semudah mematahkan ranting pohon.” Untuk jelasnya: Seperti kita memperhatikan keluarga kita yang sudah berumur, seperti itulah juga kita memperhatikan semua keluarga orang lain yang sudah berumur. Seperti kita perhatian kepada anak-anak kita, seperti itulah juga kita perhatian dengan anak-anak orang lain. Bila kamu dapat melakukan hal ini, kamu akan merangkul seluruh negara didalam tanganmu.”

Kisah ini mengilustrasikan bahwa menjadi jujur kepada orang lain dan diri sendiri, seseorang dapat menemukan kebijakan sejatinya. Saat diri penuh belas kasih dan toleransi, seseorang dapat melakukan hal yang besar.

Kisah ini sangat sederhana, namun maknanya yang mendalam tak lekang oleh waktu. (Erabaru/ch)

sumber: erabaru.or.id/200905092348/pemikiran-mencius.html

08 Mei 2009

Hikmah Bekerja adalah Ibadah, dari kisah sukses Penjual Pisang Goreng oleh Purwanto / Wan-chong (ex Biologi Siji)

SORE sore terasa nylekamin jika disisipi beberapa potong pisang goreng dan teh manis hangat. Setelah lelah dalam perjalanan dari site, laju kendaraan mengantarkan saya ke sebuah warung gorengan yang tidak jauh dari komplek perhotelan mentereng di negeri ini. Kaca mata bisnis saya selalu saja senang memperhatikan geliat orang-orang yang berani menolong diri sendiri dan keluarganya melalui usaha halal dalam bentuk apapun. Melihat warung ini, saya mencoba ngetung ngetung kira-kira berapa besar nilai bisnisnya. Bagaimana ngelolanya, bagaimana pemasarannya, teknik jual si pelayan dan berbagai hal-hal teoritis lainnya.

Seorang paruh baya menyodorkan sepiring pisang goreng ke hadapan saya sambil tersenyum ramah dan berbasa-basi mempersilahkan saya untuk mencicipinya sekaligus menanyakan minuman apa yang saya minati. Pemilik wajah yang begitu teduh dan damai itu bernama Sudiro yang akhirnya saya tahu bahwa panggilan akrabnya adalah Wak Diro.

Menikmati pisang goreng terasa lebih hangat dengan obrolan ringan bersama Wak Diro. Dalam guyonan yang mengalir saya tahu ternyata Wak Diro adalah perantau asal Kudus yang sudah 16 tahun menjual gorengan pisang. Dalam satu hari ia bisa menghabiskan satu tandan besar dan hasil penjualannya bisa menyekolahkan ke empat anaknya hingga menjadi sarjana. Wak Diro rupanya jebolan fakultas teknik universitas negeri tertua di Jogjakarta, walau ia hanya bisa sampai semester 5.

“ Kenapa tidak bisnis yang lain Wak? Atau menjadi pegawai negeri?” tanya saya menyelidik. Belum sempat menjawab pertanyaan saya, ia membungkukan badan tanda permisi kepada saya karena datang satu mobil Kijang Inova baru yang mendekat. Ternyata mobil itu dikemudikan oleh istrinya yang mengantarkan sesuatu.

Pikiran saya berputar tak tentu. Tanpa sadar saya sedang ngukur kedalaman kantong orang tua ini. "Seorang penjual pisang goreng mampu menguliahkan keempat anaknya hingga sarjana dan kini didepan mata saya, si Istri datang dengan mobil baru yang tidak murah harganya".

Bukan cari uang

Sekali lagi saya jarah lagi semua sudut warung kecil itu. Penataan dagangan lumayan menarik, tetapi tidak istimewa. Kualitas produknya berupa gorengan juga terasa sama seperti pisang goreng ditempat lain. Atmosfir warung juga sama seperti warung-warung lain, walau yang ini terlihat lebih bersih dan terjaga. Sarana promosi sangat sederhana, hanya tulisan Pisang Goreng Panas yang ditulis tangan dengan kuas biasa. Daftar harga tercetak di selembar kertas terlaminasi yang ditempel di dinding sebelah kiri. Ada dua orang pegawai yang membantu menggoreng, membuat minuman dan melayani pelanggan sekaligus. Tetapi jumlah pembelinya silih berganti, tidak sederah air pancuran, tetapi datang satu-satu seperti tiada henti.

Tak lama kemudian istri Wak Diro pergi, kata Wak Diro, istrinya harus mengantar beberapa kertas tisue ke lima cabangnya yang lain. Dan informasi itu membuat saya memilih untuk bertahan lebih lama demi mengetahui apa rahasia sukses bisnis ini.

Setelah melewati beberapa basa-basi, lalu ia bertanya kepada saya, "Mas, sampean apa percaya sama Gusti Allah?". Sebuah pertanyaan yang sulit untuk dijawab, karena saya tidak bisa memperkirakan kemana arah pemikirannya.

Lalu tanpa menunggu jawaban saya, Wak Diro menjelaskan bahwa dalam 8 tahun terakhir Ia tidak lagi mencari uang semata, tapi Ia mencari Tuhan. "Uang bagi saya hanyalah sekadar bonus atas pencarian dan pengabdian saya ke Gusti Allah".

Seperti pengakuan kebanyakan manusia, Ia meyakini bahwa hanya Tuhan yang sanggup mengarahkan dirinya kepada kondisi apapun."Mas, saya bukan jualan pisang gorang lho", aku Wak Diro, "Saya ini sedang membantu orang-orang agar bisa beribadah dengan baik". "Wow..." pikir saya, apakah penjual pisang goreng ini masih waras?

"Saya ini senang membantu banyak orang dengan mengganjal perutnya agar ibadah shalat Ashar dan Maghrib-nya berjalan dengan baik, karena jam makan malam biasanya setelah Shalat Isya" terang Wak Dirno. Saya mulai memahami apa maksud kalimat Wak Diro sebelumnya, "Uang bagi saya hanyalah sekadar bonus atas pencarian dan pengabdian saya ke Gusti Allah".

Kini saya paham, mengapa ia begitu ramah menyambut tamu-tamunya, kualitas gorengan tetap terjaga baik ukuran maupun takarannya dan ruangan kedai ini tetap terjaga kebersihannya. Jelas bukan karena sekadar mencari uang, tetapi Wak Dirno sedang beribadah. Mencari keridhaan Tuhan. Seperti dijanjikan Allah ketika kita bersyukur, maka nikmat itu terus bertambah dan mengalir lancar.

Saya benar-benar terbayang betapa saya dan banyak sahabat saya yang kerja mati-matian siang -malam hanya sekadar mencari uang. Bayangan itu begitu asam terasa setelah mendengar pengakuan Wak Diro itu. Betapa Wak Diro sudah menemukan kunci dasar sukses bisnis. Ia tidak sekadar menjual jajanan, ia muncul dengan alasan yang lebih mulia. Pisang goreng hanya media mendapatkan ridha Sang Khalik. Semua bentuk kerja dan bisnis dikerjakannya dengan menghadirkan batin, tulus dan iklas.

Khawatir

"Bagian saya adalah mempermudah ibadah orang lain, bagian Gusti Allah menjaga saya Mas" "Saya hanya pasrah dan memohon agar selalu dituntun Gusti Allah" aku Wak Diro. "Apapun langkah saya, saya percaya Gusti Allah akan menyelamatkan saya. Jika saya dibawa ke kubangan kebo sekalipun, saya tetap percaya kalau itu adalah kehendak Gusti Allah dengan maksud tertentu agar saya mendapatkan hikmah atas perjalanan itu".

Menyelesaikan pisang terakhir, saya bertanya, "Wak, apakah sampean tidak khawatir dengan kenaikan BBM?", dengan ringan Wak Diro menjawab, "Lha wong, saya sudah serahkan hidup saya ke Gusti Allah, kok mesti kuatir?". Sambil mengulurkan uang kembalian ke saya, ia berujar, "Saya kan cuma kawulo, apakah pantes kalau saya ikut campur tangan 'ngatur kerjaan Kanjeng Gusti?"

Ayuh sapa melu balik nGgombong, masinise sawunggalih wis nunggoni nang senen

----------------------------------------------

oleh Purwanto Wan chong (ex Biologi Sidji)

06 Mei 2009

Orang yang Rendah Hati akan Mendapat Manfaat, yang Terbuai oleh Rasa Puas Diri akan Mendapatkan Kerugian Oleh: Grace Mann

Ada pepatah Tiongkok kuno yang berbunyi, “Orang yang Rendah Hati akan Mendapat Manfaat, yang Terbuai oleh Rasa Puas Diri akan Mendapatkan Kerugian”. Filsuf Tao terkenal Tiongkok, Lao Zi berkata, “Seseorang bisa mengambil keputusan yang bijak saat dia tidak menanggap dirinya serba pintar. Seseorang bisa dihormati atas jasa-jasanya saat dia tidak membesar-besarkan dirinya. Seseorang bisa mengukir prestasi besar apabila dia tidak sombong.

Seorang yang penuh toleransi pasti sarat dengan nasib baik. Seseorang yang tidak punya toleransi pasti minim dengan nasib baik. Menjadi seorang yang rendah hati atau sombong, menentukan takdir dan nasib seseorang. Orang yang rendah hati dengan karakter nan luhur, moralitasnya akan semakin menonjol. Oleh sebab itu, rendah hati adalah sebuah nilai moral positif yang harus dipertahankan setiap orang.

Pada zaman Chun-Qiu (770-476 SM) di Tiongkok kuno, Zi Lu, seorang pengikut Konfusius suatu hari pernah bertanya kepada Konfusius, “Mengapa seorang yang moralitasnya merosot cenderung menjadi sombong?” Konfusius berkata,: “Lihatlah sungai Yangtze, pada bagian hulu, yakni mata airnya pertama kali mengalir dari Gunung Wen, aliran sungainya tidak cukup kuat untuk mengapungkan sebuah cangkir. Namun sesampai di hilir, aliran sungai Yangtze begitu deras sehingga dapat mengapungkan banyak perahu diatasnya.” Zi Lu bertanya, “Apa maksudnya, Guru?” Konfusius menjelaskan, “Sungai Yangtze adalah sungai terpanjang di Tiongkok, tapi ia bukanlah apa-apa pada mulanya. Ia menjadi besar dan lebar sepanjang alirannya karena ia menerima banyak air dari anak sungai dan selokan yang berbeda-beda. Demikian pula yang terjadi pada kehidupan manusia.” Seseorang yang berhati-hati dalam perbuatannya tidak akan menonjolkan jasa-jasanya sebagai milik dia sendiri. Orang yang bertanggungjawab bersifat bijaksana dan murah hati. Ia selalu menghargai orang lain, punya sifat toleransi, memaafkan dan menepati janjinya. Sedangkan orang yang bermoral merosot tidak mengutamakan akhlak, ucapan dan perbuatannya tidak sesuai, inilah alasannya mengapa orang tersebut kelihatan sombong.”

Seorang raja bernama Da-Yu yang mendirikan Dinasti Xia, tidak pernah menyombongkan diri. Dia sering berkata, “Keunggulan setiap orang patut saya pelajari.” Saat orang lain menyampaikan nasihat, dia sering membungkuk hormat untuk menunjukkan terima kasihnya. Dia juga sangat terbuka untuk menerima masukan. Maka dia selalu dikenang atas keberhasilannya mengontrol banjir dan menjinakkan Huang He (Sungai Kuning).

Adipati Zhou juga adalah orang dengan talenta luar biasa, mempunyai kharisma dan keahlian, namun dia tidak arogan dan tidak berpikiran dangkal. Adipati Zhou menyikapi kaum cendikia dengan sopan santun dan rendah hati. Dia khawatir pemerintah akan kehilangan orang cendikia dalam proses perekrutan. Dia mengikuti mandat langit, menyusun tatacara Zhou dan menciptakan musik klasik Tiongkok kuno, Yayue.

Kaisar Taizong(599 - 649 M) dari Dinasti Tang mencapai kemuliaan dengan cara menerima berbagai kritik yang mungkin orang lain sulit menerimanya. Dia berusaha untuk tidak menggunakan kekuasaannya yang absolut itu. Dia sering berkata, “Pemimpin yang baik menjadi lebih bijaksana dengan belajar dari kekurangan dan kesalahannya, sebaliknya pemimpin yang irasional selamanya bodoh dengan menyembunyikan kekurangan dan kesalahannya.” Dia tidak hanya suka menerima nasehat, juga berani meminta nasehat. Inilah mengapa banyak duta besar negara sahabat berani mengungkapkan pendapat mereka dalam kepemimpinan kaisar Taizong di era Zhenguan, dan para menteri serta jajaran staffnya menjadi pejabat yang paling jujur dan bersih dari korupsi sepanjang sejarah Tiongkok kuno.

Pemimpin bijaksana dalam sejarah Tiongkok kuno selalu menghormati langit dan menjunjung akhlak, bersikap rendah hati, menghargai orang lain, mengendalikan diri sendiri, dan membimbing khalayak menuju kebaikan. Ini adalah contoh teladan kemoralan. Sebagai konsekuensinya, mereka diberkati oleh Tuhan. Pernahkan mereka menyombongkan dirinya? Bila raja-raja besar dan agung saja sangat rendah hati, mengapa kita tidak belajar dari mereka?

Shi Chong dan Wang Kai adalah dua orang berpengaruh pada zaman Dinasti Jin (265 - 420 M) yang bersaing satu sama lain membanggakan kekayaan mereka. Wang Kai membuat layar sutera ungu sepanjang 40 mil di jalan masuk rumahnya. Shi Chong menyainginya dengan membuat layar satin penuh warna sepanjang 50 mil. Kemudian, Wang Kai mempertontonkan harta berharganya yaitu sebuah kipas dari batu karang sepanjang satu kaki, hadiah mewah dari kaisar, pada perjamuan di rumahnya. Saat semua tamu sedang mengaguminya, Shi Chong menghancurkan benda tersebut dengan sebuah kapak, lalu dia memberikan Wang Kai batu karang sepanjang tiga kaki untuk menggantikan kerusakannya. Pada akhirnya, rumah Shi Chong dikepung oleh perampok. Shi Chong berkata dengan menghela nafas, “Kamu membunuh saya karena mengincar harta saya”. Sampai sebelum dibunuh, Shi Chong baru menyadari kesalahannya. Bila dia sadar lebih dini, dia tidak akan pamer kekayaan yang membuat orang lain iri dan tergiur. Sombong dan pamer dapat berakibat sangat fatal. Dengan menyimak kisah ini, bukankah kita dapat belajar untuk berhati-hati dalam setiap perkataan dan perbuatan kita? Lagipula, kekayaan dan keahlian diri sendiri bukanlah sesuatu yang dapat disombongkan. Bila seseorang menyombongkan kekayaan dan keahliannya, dia telah kehilangan moral dan bahkan lebih memalukan sebelum akhirnya bencana menghampirinya.

Sekali manusia menjadi congkak, dia akan terhalang dalam peningkatan moralitasnya. Terbuai dengan perasaan puas diri adalah halangan terbesar dalam peningkatan. Seseorang dapat memikul tanggungjawab yang penting hanya apabila dia gigih mencari kebenaran dan meningkatkan moralitasnya. Seseorang dapat mengajarkan orang lain menjadi baik dan menghancurkan elemen yang tidak baik hanya apabila dia bertoleransi pada yang lain. Ada pepatah Tiongkok kuno yang berkata, “Jangan berhutang. Siapa yang berhutang akan mendapat hutang, Siapa yang tidak bertempur tidak akan memiliki musuh.” (Erabaru/ch)

sumber: erabaru.or.id/200905052281/orang-yang-rendah-hati-akan-mendapat-manfaat-yang-terbuai-oleh-rasa-puas-diri-akan-mendapatkan-kerugian.html

27 April 2009

The Heritage by Seti Yadi ex Biologi

The Heritage

Tahu nggak kawan? Di SMA DePotter ada satu benda yang sering luput dari perhatian.Benda keramat ini adalah satu satunya benda yang setia menunggu dan menemani kita dari pagi sampai siang.Dengan suaranya yang maha dahsyat dan terdengar dari 8 penjuru angin,mampu menghipnotis siapa saja yang mendengarnya.Ratusan siswa bahkan para gurupun akan masuk kekelas tanpa protes jikalau sang penentu waktu ini berbicara.Kadang kita membencinya karena dia sanggup untuk mengusir kita dari warung pak Dirjo,menyeret keluar dari kantin bu Radi bahkan lari tunggang langgang meninggalkan warung Panjang. Tetapi kadang kita begitu menyayanginya,merindukan nya,karena suaranya yang membius itu mampu melontarkan pikiran dan segenap khayalan keluar areal sekolah.Membayangkan asyiknya nongkrong di Remaja Photo sembari menunggu angkutan dan ngecengin siswa sekolah lain.Membayangan enaknya makan bakso di pasar Gombong atau mengkhayalkan betapa degdegannya bertemu Paramitha Rusady di gedung bioskop Lestari.Dia yang telah bertahta disinggasananya selama belasan bahkan mungkin puluhan tahun tidak pernah diketahui asal usulnya dan berapa usianya.Walaupun begitu wibawanya terlalu besar untuk kita abaikan . Siapa gerangan dia?Benda keramat yang tak pernah lekang dimakan zaman,tak lapuk dimakan usia,tak tergerus oleh kemajuan teknologi .Penampilanya memang tidak segagah dulu tetapi ketenangan dan kharismanya tetap melegenda.Dirindukan sekaligus dibenci,walaupun begitu sampai saat ini dia masih tetap setia untuk mengharu birukan sekolah kita.Siapa dia?..

..dia adalah..LONCENG KERAMAT SMA GOMBONG..

23 April 2009

Introvert or Ekstrovert oleh MichieRaikkonen Anggota KafeGaul Junior

oleh MichieRaikkonen Anggota KafeGaul Juniorhttp://forum.kafegaul.com/showthread.php?t=166696

Slama ini org berpersepsi bahwa org yg aktif , periang, suka bersosialisasi adalah org yg ekstrovert,
sebaliknya org yg pendiam, menarik diri dari pergaulan , pemurung, adalah org yg introvert.
Padahal pengertian introvert dan ekstrovert tidaklah seperti itu.
Introvert dan ekstrovert sebenarnya adalah perbedaan dalam hal sumber energi mental.
Org yg naturally introvert : sumber semangatnya/ nerginya berasal dari dalam diri sendiri
sedangkan org yg naturally ekstrovert : mendapatkan energinya dari interaksi sosial, dari sumber eksternal, semakin baik semakin banyak interaksi sosial yg dialaminya, energinya juga semakin bertambah, org yg ekstrovert tidak dapat hidup sendiri, they always need somebody else.

Disinilah sering salah pengertian:
org yg introvert bisa saja orang yang aktif, periang dan suka bersosialisasi,
namun biasanya setelah sekian waktu bersosialisasi, org introvert perlu privacy, butuh ketenangan untuk recharge batterynya lagi.
sedangkan org yg ekstrovert bisa saja menjadi org yang pendiam kalo dia tidak mendapatkan lingkungan yg mendukungnya dan memberikan apa yg dia butuhkan.

Tapi secara umum memang org ekstovert akan lebih aktif,
cause they need to n they enjoy it.

Introvert bukan berarti negatif, ato org2 yg murung dan selalu berpikiran negatif,
walopun begitulah anggapan sebagian besar orang yang umumnya ekstrovert.
Karena menurut cara berpikir ekstrovert,
mereka akan menjadi/ berprilaku seperti org introvert bila mereka dalam kondisi down,
ato mendapat masalah baik masalah pribadi atau sosial,
sedangkan org introvert berprilaku yg sama ,
sama2 diam , tetapi bukan dengan alasan seperti sedang murung/ sedih, dsb,
tapi memang mrk naturally spt itu, dan mrk fine2 aja spt itu.
Kalo menurut g,
jarang sekali ada org yg bener2 introvert naturally spt g,
lebih banyak org yg sbnrnya naturally ekstrovert, tapi berubah spt introvert karena satu dan lain hal, padahal mereka membutuhkan interaksi sosial u/ membuat mrk lebih hidup, dan keadaan spt itu sangat menderita bagi org ekstrovert.

Org introvert adalah org yang senang kesendiriani,
solving their own problems in their heads.
they will interacts if the interactions fun / enjoyable,
dan ga bertentangan dgn prinsip hidup mereka.

G org yg introvert, extremely naturally introvert,
yang kalo dibiarkan hidup sendirian di pulau terpencil,
i'll survive it without any significant problems, kecuali kalo g ga punya makanan.
Karena interaksi sosial just some fun experiences for me, if that is fun,
kalo situasinya ga fun, g akan menarik diri,
i don't like to involve myself in unfriendly/ unsatisfying conditions,
and i've got no problems with that.
Pada intinya g ga membutuhkan interaksi sosial u/ mencharge battery / semangat hidup g.
I have my own internal sources.

I have a question for all of u,
which one r u naturally? Introvert or Ekstrovert ?

14 April 2009

Kembali Ke UUD 1945 Yang Murni: Suatu Kemunduran Gagasan (oleh Rudi Aji ex Fisika2)

Saat proklamsi kemerdekaan dibacakan oleh dwitunggal Soekarno-Hatta pada 17 Agustus 1945, Negara Indonesia yg baru lahir dalam suasana kevakuman pemerintahan setelah Jepang kalah perang dengan sekutu, belum memiliki perangkat elementary yg sangat mendasar yaitu Presiden/Wakil presiden dan Konstitusi. Yang ada hanya sebuah panitia yang kala itu dinamakan PPKI (Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia). Baru keesokan harinya, melalui sidang PPKI, ditetapkanlah Pres/Wapres dan UUD 1945 sebagai konstitusi. Kerja kilat setelah sebelumnya dipersiapkan, dengan capaian hasil/output yg melampaui pemikiran pada masanya bahkan dua generasi sekalipun. Founding father kita kala itu mendapat limpahan rahmat dari Allah SWT, untuk perkara segenting dan sepenting ini, menyangkut negara dan rakyat di dalamnya. Dinamika yg melingkupi seperti suasana revolusi, penderitaan rakyat, menegakkan harga diri dan jati diri, main petak umpet dengan sekutu, menjadi latar belakang yg integral dan tidak bisa dipisahkan dengan pembentukan konstitusi itu sendiri. Setidaknya produk UUD 1945, menjadi modal dan fondasi yg sangat kuat dalam mendirikan rumah bangsa yang bernama negara

Akhir-akhir ini santer terdengar dari berbagai kalangan yang dipelopori para pensiunan jenderal, suatu gagasan dan pendapat bahwa seharusnya kita semua kembali ke UUD 1945 yang murni. Tentunya gagasan ini bukannya tanpa alasan. Ada yg beralasan alasan historis, penghargaan kepada founding father, tata negara, kesejahteraan, keadilan, dsb. Mereka mengatakan bahwa tujuan negara akan labih baik dan lebih terjamin apabila kita menggunakan konstitusi 1945 yg asli. Tentunya pendapat demikian tidak salah di alam demokrasi sekarang ini, dan sah-sah saja.

Kalau penulis berpendapat, bukankah pemikiran seperti bertentangan danga fakta, realita, serta hukum proses. Bukankah tidak serta merta orang mengenal ilmu pengetahuan lantas begitu saja datangnya serta tidak mutlak kebenarannya?? Pada masanya, teori geosentris begitu terkenal dan tidak terbantahkan.. namun apa yg terjadi kemudian? Teori itu runtuh setelah ilmu pengetahuan membuktikan bahwa Teori Heliosentris Copernicus-lah yang benar. Zaman dulu, orang bepergian naik kuda, sudah merasa paling cepat, tapi sekarang ini kita semua saksikan orang bepergian, sangat jarang menggunakan kuda tetapi menggunakan kendaraan bermotor, bahkan pesawat yg lebih cepat lagi. Pemecahan problematika bangsa dan pencapaian-nya, tentu selaras, sejalan, serta seiring dengan ruang dan waktu zaman yg melingkupinya beserta teknologi serta pemikiran saat itu. Awal kemerdekaan, mungkin belum perlu ada lembaga Mahkamah Konstitusi, mengingat suasana kemerdekaan yg masih harus dipertahankan. Demikian juga pemilihan presiden dan wapres secara langsung oleh rakyat pada awal kemerdekaan dulu, mengingat masa revolusi dan keterbatasan biaya. Juga masa jabatan pres/Wapres, yg tidak dibatasi sepanjang terpilih kembali, terbukti kemudian hari kurang tepat dan melahirkan keotoriteran kepemimpinan. Ini hanyalah beberapa contoh saja, masih banyak contoh yg dapat digali sesuai perbedaan zaman yg melingkupi antara Indonesia awal kemerdekaan dengan Indonesia modern saat ini, baik politik, ekonomi, hankam, sosial dsb. Dengan kondisi seperti itulah, UUD 1945 disempurnakan (diamandemen) mengikuti cara Amerika. Sedangkan kalo mengikuti cara Perancis, Maka konstitusi akan diganti total.

Kalau penulis boleh berpendapat, kiranya kurang tepat kita SET BACK ke 1945 dengan ber-memori dan mengenang serta napak tilas masa perjuangan dulu, sambil membayangkan hidup di zaman itu, juga bercita-cita pula mempunyai tatanan kenegaraan yg kalau boleh penulis katakan sudah kuno, padahal problematika yg kita hadapi adalah tahun 2009 ke atas, lengkap dengan kasus lokal dan global.
Naif melihatnya memelihara mindset (paradigma) seperti itu. Sulit rasanya mempercayai mereka berpendapat dan berpikir demikian demi kebaikan bangsa dan negara, tanpa kepentingan tertentu apalagi bagi yg pernah merasakan kekuasaan dan cenderung mempertahankan/berkeinginan status quo (Pro Status Quo). Janganlah NKRI yang umurnya masih muda, kepengin seperti Amerika Serikat yang sudah 3 abad yg lalu merdeka, atau negara-negara maju lainnya, tanpa mempertimbangkan historis dan situasi yg ada, serta budaya, etos kerja penghuni negara. Hendaknya kita semua berjuang, bekerja keras, ikhlas, seta sabar akan takdir dan ketentuan Tuhan. Sekiranya sekarang belum seperti Amerika Serikat, berarti kita harus bekerja dan berjuang lebih keras lagi, seraya senantiasa berdoa kepada Tuhan agar Tuhan ridho kepada kita dan mengabulkan permohonan kita. Tidak lantas menghujat, memfitnah, saling menyalahkan, dan bentuk serta perilaku tidak dewasa lainnya, yang kalo kita selami adalah cermin dari ketidakcerdasan itu sendiri, apalagi yg berbuat seperti itu tidak pernah memberikan solusi. Tidak semudah membalik telapak tangan menuju ke sana. Diperlukan daya dan upaya serta ikhtiar tiada henti dengan senantiasa memohon pertolongan Tuhan oleh segenap anak bangsa

Teruslah maju para pemikir dan pengelola negaraku dimanapun berada. Janganlah kalian ragu, berikan sumbangan pemikiran dan tenaga yang terbaik untuk negeri ini. Lengkapi dan sempurnakan segala sesuatu yg telah diberikan founding father kita dengan tulus dan ikhlas dan niat beribadah, supaya pertolongan Tuhan menjadi dekat.
Tidak pas membawa generasi muda set back ke zaman sebelumnya. Tantangan bangsa dan negara, sangat berbeda setiap zaman.

Damailah negeriku
Jayalah bangsaku

Aji/Fisika-2
.

12 April 2009

Foto kumpul pembahasan kegiatan DePotter

Foto ki-ka & atas - bawah: Susilo, Lomba perut Miko n Misman,
Ika baca 'puisi' dan Lis sebagai penilai; Tomo dan keluarga

Foto Bersama

Yang narsis di foto

Rudi dan Tri Wahyudi

Hasil rencana kegiatan DePotter90 4 tahun kedepan di posting menyusul ..

11 April 2009

Nostalgia Nonton Pelem di Lestari part II oleh Yadi Setiyadi ex Biologi (Nonton film part II)

Lebaran? Siapa yang nggak suka? Apalagi buat anak kampung kayak saya. Lebaran berarti baju baru, makan enak, ang pauw dan …..nonton film. Lho apa hubungannya? Ya, lebaran adalah saat dimana anak anak kampung seperti saya bersenang senang. Salah satunya ya nonton film. Nonton film adalah kemewahan yang jarang didapat, maka begitu lebaran tiba, berduyun duyun tua, muda, anak anak bercampur para pemudik menyerbu gedung film.

Kalau di Gombong tentu saja Lestari dan Rahayu. Tidak peduli hari itu filmnya apa,…9 janda genit kah, 4 cewek jagoan beraksi kembali kah, 17 tahun keatas kah. sing penting nonton film, sudah kepalang basah turun gunung. Beli tiket adalah suatu perjuangan yang maha dahsyat. Waktu itu budaya antri belum begitu dikenal. Cepat dapat, lambat ketinggalan. Bersiap siaplah untuk mpet mpetan, mandi keringat, darah, air mata, bibir pecah pecah, mata berkunang kunang (kalau yang belakangan kayaknya panas dalem ya heheheheh). Plus aroma parfum murahan. Pokokoke campur campur semua deh ada disini. Cuma buat selembar karcis.

Tetapi perjuangan sebenarnya ada didalam gedung. Dengan durasi film sekitar 2 jam kita musti bertahan dari hawa panas keringat yang tak mampu diredam oleh beberapa gelintir kipas angin yang menempel didinding gedung. Bercampur kepulan asap rokok yang polusinya melebihi ambang batas. Bak balon udara rasanya gedung ini mau terbang.

Di gedung Lestari ketika pertunjukan akan dimulai, seingat saya ketika mati lampu layar akan berwarna ungu dan tertulis “Selamat datang di lestari theater”. Dan yang menarik adalah backsoundnya. Musik pengiring yang masih terngiang ngiang sampai sekarang. Ada yang masih inget???.. dimulai dengan suara tembakan pestol khas koboi. Saya baru ngeh ternyata back soundnya diambil salah satu trilogy western movie karya Sergio Leone. Trilogy The Man With No Name yang dibintangi Clint Eastwood. A Fistful of Dollars, The God The Bad and The Ugly dan for a Few Dollars More (film yang terakhir inilah yang soundtracknya paling mirip dengan backsound Lestari). Jadi putar dvdnya dan anda akan terbang ke masa lalu. Kalau Rahayu saya ndak inget sama sekali. Ada yang inget?

Keunikan lainnya adalah suasana riuh rendah didalam gedung.. Ketika sang jagoan disiksa suasana berubah mellow. Ketika sang cewek tampil dengan baju minim, suitan dan teriakan nakal terdengar dari berbagai sudut. Tetapi tepukan dan teriakan bergemuruh ketika di menit menit akhir sang jagoan muncul dan dengan heroic membasmi dan menghajar musuh musuhnya.. Inget kan jargon yang sering kita dengar disekeliling kita.. ”Lakonne Menange Keri”. Susana seperti inilah yang tidak akan anda dapatkan dimasa sekarang. Di Cineplex atau Gedung Gedung laennya. Suasana khas nonton saat Lebaran.

Kapokkah saya nonton saat lebaran.?.. Ya.. saya pilih naek ombak banyu atau drummollen atau undar undaran (..carrousell ala Tempo doeloe yang diputar pake tenaga manusia diiringi lagu lagu perjuangan) di belakang pasar gombong. Naek kuda kayu mumet sethithik tapi seneng. Tapi kalau nonton film dilain hari saya tetap suka.

Bagaimana dengan rekan Deppoterr90, Pernah punya pengalaman yang sama?

Jadi,…..tariiiiiiik manggggg teretet tereteeet

08 April 2009

Refleksi Kemerdekaan; Mensyukuri Nikmat Tuhan (Menyambut Pemilu Esok) oleh Aji ex Fisika Loro

PENGOEMOEMAN !!!
DAG INLANDER,... ..HAJOO URANG MELAJOE,...KOWE MAHU KERDJA???GOVERNEMENT NEDERLANDSCH INDIE PERLU KOWE OENTOEK DJADI BOEDAKATAOE TJENTENK DI PERKEBOENAN- PERKEBOENAN ONDERNEMING KEPOENJAAN GOVERNEMENT NEDERLANDSCH INDIE DJIKA KOWE POENYA SJARAT DAN NJALIBERIKOET:
1. Kowe poenja tangan koeat dan beroerat;
2. Kowe poenja njali gede;
3. Kowe poenja moeka kasar;
4. Kowe poenja tinggal di wilajah Nederlandsch Indie;
5. Kowe boekan kerabat dekat pemberontak- pemberontak ataoepoen maling ataoepoen mereka jang soedah diberantas liwat actie politioneel;
6. Kowe beloem djadi boedak nederlander ataoepoen ondernemer ataoe toean tanah ataoe baron eropah;
7. Kowe maoe bekerdja radjin dan netjes.
KOWE INLANDER PERLOE DATANG KE RAWA SENAJAN DISANA KOWE HAROES DIPILIH LIWAT DJOERI-DJOERI JANG BERTOEGAS :
1. Keliling rawa Senajan 3 kali;
2. Angkat badan liwat 30 kali;
3. Angkat peroet liwat 30 kali

Kowe mesti ketemoe Mevrouw Shanti, Meneer Tomo en Meneer AtmadjajaKowe nanti akan didjadikan tjentenk oentoek di Toba, Buleleng, Borneo, Tanamera, Batam, Soerabaja, Batavia en Riaoeeiland.Governement Nederlandsch Indie memberi oepah :
1. Makan 3 kali perhari dengan beras poetih dari Bangil;
2. Istirahat siang 1 uur;
3.Oepah dipotong padjak Governement 40 percent oentoek wang djago. Haastig kalaoe kowe mahoe..

Pertanggal 31 Maart 1889 Niet Laat te Zijn Hoor..
Batavia 1889 Onder denaam van Nederlandsch Indie Governor Generaal H.M.S Van den Bergh S.J.J de Gooij

Pengumuman ini terpampang di depan hidung anak bangsa yg mendiami tanah air dan memang diciptakan serta diwariskan Tuhan kepada mereka. Para tamu yg belakangan alih profesi menjadi penjajah, dengan muka sombong serta pandangan menghina, menganggap pendahulu kita sebagai anak bangsa seperti budak dan sama sekali tidak menghargai martabat pemilik tanah air sebagai pewaris sah serta pemiliknya. Itulah kenapa, tanpa pamrih demi bangsa dan negara, para pahlawan kita sebelum kemerdekaan, berjuang dengan keringat, tangis air mata, darah, dan nyawa, menegakkan jati diri, harga diri, dan martabatnya sebagai anak bangsa.

Takdir dan ketentuan Tuhan tiba saatnya, manakala 17-08-1945, pintu gerbang kemerdekaan itu terbuka setelah sekian abad kita dijajah, berjuang dengan ribuan nyawa para syuhada dan pahlawan kita. Para Bapak Pendiri Negara, tentunya tahu persis, rasanya dijajah, dihinakan, direndahkan martabatnya sebagai manusia dan anak bangsa. Tidak boleh terulang kembali sejarah bangsa ini mengalami penjajahan yg pahit dan getir. Founding father kita dengan mata hati yg bersih dan ikhlas telah membrikan yg terbaik buat bangsa dan negara ini. Allah SWT, Tuhan Yg Mahakuasa telah memberikan kemudahan berupa nikmat kemerdekaan. Diaturnya segala sesuatunya perihal pendirian suatu negara serta dipikirkan pula kelangsungan hidupnya, tentunya dengan suasana batin zaman itu dan belum modern seperti sekarang ini.

Hingga tibalah masa sekarang ini, kita semua depotter-90, dilahirkan dan diberi kesempatan berkarya di alam kemerdekaan yg penuh kenikmatan dan Tuhan telah berikan itu. Tidak ada yg merendahkan kita. Kita sejajar dan bersanding jarak dengan bangsa lain di dunia, dan hidup bermartabat. Orang asing/WNA siapapun dia yang memasuki negara ini, akan diperiksa barangnya oleh Bea dan Cukai RI, akan diperiksa identitas orangnya oleh Imigrasi RI. Suatu simbol negara berdaulat penuh. Siapapun juga yg mengganggu kedaulatan NKRI, akan berhadapan dengan pembela setia Ibu Pertiwi yaitu TNI, demikian pula instansi pemerintah lain sesuai tugas pokok dan fungsinya. Lengkap sudah kita hidup berbangsa dan bernegara.

Adapun dalam perjalanan bangsa, terdapat aral melintang, onak dan duri, adalah hal yg lumrah dalam mengarungi hidup. Kadangkala ada di atas, kadangkala ada di bawah. Adapun dalam perjalanan suatu bangsa, belum mencapai tujuan sesuai cita-citanya, tidak lantas kita sebagai elemen intelektual/terpelajar, setidaknya lulusan SMA-90, lantas pesimis dan saling menyalahkan serta bersikap apatis, masa bodoh, terhadap kemaslahatan bangsa dan negaranya. Yang ada adalah berjuang dan berjuang serta berjihad (sungguh-sungguh) ber-amar makruf nahi mungkar, mengisi alam kemerdekaan ini, semampu kita sebagai anak bangsa yg bertanggung jawab terhadap kelangsungan hidup bangsa dan negaranya.

Besok, kita akan melakukan tugas sebagai warga negara. Kenapa melakukan tugas?.. Sebab penulis memandang itu sebenarnya adalah bukan hak, tetapi kewajiban kita mengisi dan berpartisipasi di alam kemerdekaan. Kita semua tidak perlu berurai air mata, berkubang darah, dan meregang nyawa, seperti pendahulu kita dalam merebut kemerdekaan. Jangan kalian kecewakan para pendiri bangsa dan negara ini. Ribuan calon wakil kita telah tersedia untuk dipilih sebagai wakil kita dalam menentukan arah bangsa dan negara ini lima tahun ke depan. Tidak semuanya buruk serta berbuat maksiat kepada Tuhannya, pilihlah sesuai hati nurani dengan senantiasa berpedoman dengan kriteria seorang pemimpin yaitu Amanah, Jujur, Cerdas, dan menyampaikan kebenaran (Amanah, Siddiq, Fathonah, Tabligh). Bela dan jaga kelangsungan negara ini sebaik-baiknya. Kawal dan awasi negara ini, juga dengan sebaik-baiknya. Jadilah kita yg terbaik untuk negara ini.

Aku sangat mencintai negeri ini seperti kalian semua.
Lahir, hidup, berkarya, dan kelak kalau ajalku tiba-pun ingin tetap di berada haribaan Ibu Pertiwi.

Damailah Bangsaku
Jayalah Negeriku

Tulisan ini aku sumbangkan dan aku dedikasikan dengan maksud menggugah peran, tugas, dan kewajiban kita sebagai warga negara yg bertanggung jawab atas kelangsungan hidup bangsa dan negara ini.

Aji/Fisika-2
.

    Alumni Fisika 1

    Agus Wuryantoro * Aminurohman * Atmaji Sukoco * Daniel Sadono * Djoko Triwidayanto * Djumono * Dwi "Sendrum" * Dwi Endri Setyowati * Eko Budi Prasetyo * Eko Sujatmiko * Eling Tumiarsih * Endang Mugiastuti * Endar Prastono * Fifi * Avanti Sulistyo Dewi * Halomon Purnomo Sitanggang * Haris Kurniawan * Hartoyo * Hikmah Nur Anggraeni * Imbuh Sulistyorini * Jarot Haryo Wibowo * Joko Sulistyo Tetuko * Joko Sutarno * Judi Elviana * Kasino * Kiswanto * Komariyah * Luthfi Bahyu Aji * Manisman * Mardiyono * Meini Arwati * Miko Hananto * Mukhamad Hasim Iswanto * Paiman * Pudjianto Eko Seno * Putut Wijonarko * Riyadi * Rudi Hartono (Alm) * Sigit Tri Wuryanto * Siti Rokhimah * Slamet Riyadi * Sugiri * Sugiyono * Susilo Wardoyo * Wihartoyo * Yohanes Sukmono

    Alumni Fisika 2

    Agung Budiyono * Agung Prabowo * Ambar Setyorini * Anwar * Mustajabul Mufid * Bambang Ari Prastono * Christina Melyana Rosita * Edi Kurniawan * Hartiningsih * Ie Ay Tjen * Imam Sudibyo * Marsidi * Munirudin * Puji Sri Diananingsih * Purwidiyanto * Ros Mariani * Rudi Aji Hermawan * Rudy Widyantara * Rusdi Pujianto * Sigit Pramudyana * Slamet * Slamet Rahardjo * Slamet Yudho Kusworo * Soenarso * Sri Setiyanti * Sugeng Riyadi * Sugiyanto * Suherman * Supriyanto * Supriyono Subegjo * Sutrisno * Tato Sri Hartono * Teguh Supriyanto * Tori Subiyanto * Tri Adi Wibowo * Tri Wahyudi * Tri Widiyarto Triyono * Umar Sahid * Uud Dharma Aji * Wahyu Indarto * Wasingah (Alm) * Wisnu Subiyanto * Wiwit Kurnanto * Yan Yan Garuyana * Yusda Indria Ambarwati * Yusuf Wibandoko

    Alumni Biologi 1

    Ana Satrianingsih * Antonius Rudi Sasongko * Arin Kurniawati * Arwiyani * Asti Hari Mulianingsih * Bagjowati Lestariningsih * Banu Hestiono * Budi Setyorini * Defrita Elijanti * Dian Saraswati * Djeni Edhi Wibowo * Dwiyanto Indrawan * Dyah Sri Sulistyani * Ekowati Puspitasari * Elisa Setiyawati * Endang Parjiatmi * Estiningtyas Dharmawasih * Hartono * Hedy Soeswandono * Hendrikus Awan Sudewo * Humaedi * Ibnu Wibowo * Indah Warni * Indaryati * Indrawati * Irianto * Isnaeni Widyawati * Karni Widiastuti * Khamid Rifai * Lina Septianingrum * Mohammad Fajar * Nurchayati Salamah * Pujianingsih * Purwanto * R.r. Nur Pawekas Widiastuti * Reni Nursanti * Rudi Sunarko * Sairin * Samirah * Saptono Susilo * Sri Hariyatiningsih * Sugiarti * Rinawati * Susi Harjanti * Tri Widiono

    Alumni Biologi 2

    Abu Darin * Ani Salamah * Bambang Edi Sumarno * Bambang * Setijawan * Dwi Haryanto (Karanganyar) * Edi Musriyanto * Edi Sutarto * Endang Dwi Astuti * Eri Nur Widiastuti * Hartiwi Indaryanti * Komarudin * Kusriyani * Liliek Hikam Himawan * Lilis Kurniawati *Martono (Tangerang) * Mastuti Kustianadjanti * Misman * Mujiono * Munirah * Novi Ratnawati Rahayu (Semarang) * Nur Chayati * Nurhayati Salamah * Prarianto * Respatiningsih * Setijono (Lampung) * Setiyadi (Bali) * Sri Haryani * Sri Purwanti Dewi * Sri Susmiyati * Sugito * Sulasmi * Sumartini * Supiarti * Supraptiningsih * Supriyadi * Suratmi * Suratmin * (Makasar) * Suratni * Sutji Nurhayati (Cilegon) * Tangguh Priatmoko Aji * Tanti Estiningsih * Teguh Setiawan * Tri Endar Suswatiningsih * Tuti Winarni * Wahyu Dwi Nugroho * Widi Hastina * Wing Wiharo (Solo) * Yunita Puspita Dewi

    Alumni Bahasa

    Ambar Pujiyatno * Anando Haryanto * Arief Prasetyo * Arlisman * Beti Rosmawati * Cahyo Pramono * Darwati * Dasuki Suprapto * "Didot" * Dwi Astuti * Edi Suprapto * Ellya * Nila Kusuma * Eni Kusrini * Ety Yuliastuti * Fajar Iva * Ganang Sutopo * Jusiphie Swasti Putra Utami * Kodriyanto * Kristanti Nurwidiyani * M. Romadi * Maria Theresia Ita * Wahyu Yuda Wasti * Muji Sumarti * Muridan * Ninik Ariyani * Nugro Ratnasari * Reny Citasary * Sakimun * Safyudin * Sri Subiyanti * Sulis Tiyowati * Supriyati * Swari Panca Utami * Teguh * Setiyono * Titi Purnawati * Triyanto * Tuti Sugiarti * Urip Danang Nugroho * Walgiyati * Warih Prabowo * Waris * Ronggowarsito * Wiwik Widiasih * Wury Udaningsih * Yatiningsih

    Alumni IPS 1

    Bambang Purwanto * Catherima Neni Suryandari * Christina * Indah Haryanti * Darsimin * Dedi Noerwahyudi * Djatining * Palupi * Djoko Tri Hantoro * Dumpyuk Eti Nurani * Edhi Sasono * Eko Heri Kiswanto * Eko Wahyudiono * Eli Susmieni * Erma Sulistianingsih * Fifti Miniasih * Fitri Rokhmah * Ignatius Edi Saptomo * Ignatius Sigit Kuncoro * Indra Lasmonowati * Kartika Rusmartini * Kasman * Margaretha Indarti Sukmawati * Maryati Is Purwanti * Moh. Basyarudin * Neni Budi Pratiwi * Nugroho Ediharjo * Nuniek Indriani * Purwanti * Risbudiyono * Sigit Priyadi * Slamet Widodo * Sri Kurniati Khofifah * Sri Suprapti * Sudjud Pambudi * Suharyati * Suharyatun * Susianto * Sutadi * Sutarto * Sutomo * Tien Herawati * Toto Tri Baryanto

    Alumni IPS 2

    Abdul Chodik Mukti * Aminah Zuhriyah * Amrih Wibowo * Ananto Handoyo * Anytri Juliawati * Arum Hapsariningtyas * Bambang Mulyono * Barkah Widiyati * Bibit Murti Rahayu * Catur Prasetyo * Dany Wibowo * Densy Fianti * Djuli Setijadi * Dwi Safarini * Dwi Suprihatiningsih * Joko Waluyo * Jony * Wijonarto * Maria Sri Sulastri * M Guntur Prahoro * Minarti * Mugi Rahayu * Muslimah * Restu Ariyani * Retno Wardani * Rina Susanti * Romelani * Roni Andarwantoro * Roslitasari * Rr. Tunjung Bayuwati * Rusmono * Santoso Ari * Nurhadi * Setiyowati * Slamet Riyadi * Sri Indah Wahjuni * Sri Sulastri * Stepanus Setyo Widiyanto * Siti Murfingah * Sugiarto * Supadmi * Suripto * Syaifulludin * Tresnani * Tri Budi Susetyo * Umi Fatimah Warisno * Widiyanti * Widodo

    Sekretariat

    * PondokJaya, Sektor 3A, BintaroJaya, Tangerang
    * Jl. Parkit Sektor2, BintaroJaya, Jakarta Selatan

    Email : DePOTTER90@Ymail.com

    Followers