24 Februari 2009

Ahli Management Waktu

Ahli Management Waktu
(dari Blog http://belajargagal.blogspot.com/2007/10/ahli-management-waktu.html)

Suatu hari, seorang ahli 'Manajemen Waktu' berbicara didepan sekelompok mahasiswa bisnis, dan ia memakai ilustrasi yg tidak akan dengan mudah dilupakan para siswanya.

Ketika dia berdiri dihadapan siswanya dia berkata, "Baiklah, sekarang waktunya kuis."

Kemudian dia mengeluarkan toples berukuran satu galon yg bermulut cukup lebar, dan meletakkannya diatas meja. Lalu ia juga mengeluarkan sekitar selusin batu berukuran segenggam tangan dan meletakkan dengan hati-hati batu-batu itu kedalam toples.

Ketika batu itu memenuhi toples sampai ke ujung atas dan tidak ada batu lagi yg muat untuk masuk ke dalamnya, dia bertanya, "Apakah toples ini sudah penuh?" Semua siswanya serentak menjawab, "Sudah."

Kemudian dia berkata, " Benarkah? Dia lalu meraih dari bawah meja sekeranjang kerikil. Lalu dia memasukkan kerikil-kerikil itu ke dalam toples sambil sedikit mengguncang-guncangkannya, sehingga kerikil itu mendapat tempat diantara celah2 batu-batu itu.

Lalu ia bertanya kepada siswanya sekali lagi, "Apakah toples ini sudah penuh?"

Kali ini para siswanya hanya tertegun, "Mungkin belum", salah satu dari siswanya menjawab.

"Bagus!" jawabnya

Kembali dia meraih kebawah meja dan mengeluarkan sekeranjang pasir. Dia mulai memasukkan pasir itu ke dalam toples, dan pasir itu dengan mudah langsung memenuhi ruang-ruang kosong diantara kerikil dan bebatuan.

Sekali lagi dia bertanya, "Apakah toples ini sudah penuh?"

"Belum!" serentak para siswanya menjawab

Sekali lagi dia berkata, "Bagus!"

Lalu ia mengambil sebotol air dan mulai menyiramkan air ke dalam toples, sampai toples itu terisi penuh hingga ke ujung atas.

Lalu si Ahli Manajemen Waktu ini memandang kpd para siswanya dan bertanya, "Apakah maksud dari ilustrasi ini?" Seorang siswanya yg antusias langsung menjawab, "Maksudnya, betapapun penuhnya jadwalmu, jika kamu berusaha kamu masih dapat menyisipkan jadwal lain kedalamnya"

"Bukan", jawab si ahli, "Bukan itu maksudnya. Sebenarnya ilustrasi ini mengajarkan kita bahwa : Kalau kamu tidak meletakkan batu besar itu sebagai yg pertama, kamu tidak akan pernah bisa memasukkannya ke dalam toples sama sekali. Apakah batu-batu besar dalam hidupmu? Mungkin anak-anakmu, suami/istrimu, orang-orang yg kamu sayangi, persahabatanmu, pendidikanmu, mimpi-mimpimu. Hal-hal yg kamu anggap paling berharga dalam hidupmu. Hobbymu. Waktu untuk dirimu sendiri. Kesehatanmu. Ingatlah untuk selalu meletakkan batu-batu besar ini sebagai yg pertama, atau kamu tidak akan pernah punya waktu untuk melakukannya. "Jika kamu mendahulukan hal-hal kecil (kerikil dan pasir)dalam waktumu maka kamu hanya memenuhi hidupmu dengan hal-hal kecil, kamu tidak akan punya waktu berharga yg kamu butuhkan untuk melakukan hal-hal besar dan penting (batu-batu besar) dalam hidupmu.

Kisah sukses Purdie Chandra

Kisah sukses Purdie Chandra
(dari http://belajargagal.blogspot.com/2007/03/kisah-sukses-purdie-chandra.html)

Pernyataan John F.Kennedy ini saya yakin kebenarannya. Itu bukan sekedar retorika, tapi memang sudah terbukti dalam perjalanan hidup saya. Gagal total itulah awal karier bisnis saya.

Pada akhir 1981, saya merasa tidak puas dengan pola kuliah yang membosankan. Saya nekad meninggalkan kehidupan kampus. Saat itu saya berpikir, bahwa gagal meraih gelar sarjana bukan berarti gagal dalam mengejar cita-cita lain. Di tahun 1982, saya kembali mulai merintis bisnis bimbingan tes Primagama, yang belakangan berubah menjadi Lembaga Bimbingan Belajar Primagama.

Bisnis tersebut saya jalankan dengan jatuh bangun. Dari awalnya yang sangat sepi peminat-hanya 2 orang - sampai akhirnya peminatnya membludak hingga Primagama dapat membuka cabang di ratusan kota , dan menjadi lembaga bimbingan terbesar di Indonesia.

Dalam kehidupan sosial, memang kegagalan adalah itu adalah sebuah kata yang tidak begitu enak untuk didengar. Kegagalan bukan sesuatu yang disukai, dan suatu kejadian yang setiap orang tidak menginginkannya. Kita tidak bisa memungkiri diri kita, yang nyata-nyata masih lebih suka melihat orang yang sukses daripada melihat orang yang gagal, bahkan tidak menyukai orang yang gagal.

Maka, bila Anda seorang Entrepreneur yang menemui kegagalan dalam usaha, maka jangan berharap orang akan memuji Anda. Jangan pula berharap orang disekitar Anda maupun relasi Anda akan memahami mengapa Anda gagal.

Jangan berharap Anda tidak disalahkan. Jangan berharap pula semua sahabat masih tetap berada di sekeliling Anda. Jangan berharap Anda mendapat dukungan moral dari teman yang lain. Jangan berharap pula ada orang yang meminjami uang sebagai bantuan sementara. Jangan berharap bank akan memberikan pinjaman selanjutnya.

Mengapa saya melukiskan gambaran yang begitu buruk bagi seorang Entrepreneur yang gagal? Begitulah masyarakat kita, cenderung memuji yang sukses dan menang. Sebaliknya, menghujat yang kalah dan gagal. Kita sebaiknya mengubah budaya seperti itu, dan memberikan kesempatan kepada setiap orang pada peluang yang kedua.

Menurut pengalaman saya, apabila orang gagal, maka tidak ada gunanya murung dan memikirkan kegagalannya. Tetapi perlu mencari penyebabnya. Dan justru kita harus lebih tertantang lagi dengan usaha yang sedang kita jalani yang mengalami kegagalan itu. Saya sendiri lebih suka menggunakan kegagalan atau pengalaman negatif itu untuk menemukan kekuatan-kekuatan baru agar bisa meraih kesuksesan kembali.

Sudah tentu, kasus kegagalan dalam bisnis maupun dunia kerja, saat krisis ekonomi kian merebak dan bertambah. Ribuan orang terkena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) dan kehilangan mata pencahariannya. Sungguh ironis, seperti halnya kita, suka atau tidak suka, setiap manusia akan mengalami berbagai masalah, bahkan mungkin penderitaan.

Bagi seorang Entrepreneur, sebaiknya jangan sampai terpuruk dengan kondisi dan suasana seperti itu. Kita harus berani menghadapi kegagalan, dan ambil saja hikmahnya (kejadian di balik itu). Mungkin saja kegagalan itu untuk memuliakan hati kita, membersihkan pikiran kita dari keangkuhan dan kepicikan, memperluas wawasan kita, serta untuk mendekatkan diri kepada Tuhan. Untuk mengajarkan kita menjadi gagah, takkala lemah. Menjadi berani ketika kita takut. Itu sebabnya mengapa saya juga sepakat dengan apa yang dikatakan Richard Gere, Aktor terkemuka Hollywood, yang mengatakan bahwa kegagalan itu penting bagi siapapun.

Mengapa demikian? Karena selama ini banyak orang membuat kesalahan sama, dengan menganggap kegagalan sebagai musuh kesuksesan. Justru sebaliknya, kita seharusnya menganggap kegagalan itu dapat mendatangkan hasil. Ingat, Kita harus yakin akan menemukan kesuksesan si penghujung kegagalan.

Ada beberapa sebab dari kegagalan itu sendiri. Pertama, kita ini seringkali menilai kemampuan diri kita terlalu rendah. Kedua, setiap bertindak, kita sering terpengaruh mitos yang muncul di masyarakat di sekitar kita. Ketiga, biasanya kita terlalu 'melankolis' dan suka memvonis diri sendiri terlebih dahulu, bahwa kita ini dilahirkan dengan nasib buruk. Keempat, kita cenderung masih memiliki sikap, tidak mau atau tidak mau tahu dari mana kita harus memulai kembali suatu usaha.

Dengan mengetahui sebab kegagalan itu, tentunya akan membuat kita yakin untuk bisa mengatasinya. Bila kita mengalami sembilan dari sepuluh hal yang kita lakukan menemui kegagalan, maka sebaiknya kita bekerja sepuluh kali lebih giat. Dengan memiliki sikap dan pemikiran semacam itu, maka akan tetap akan menjadikan kita sebagai sosok Entrepereneur yang selalu optimis akan masa depan. Maka, sebaiknya janganlah kita suka mengukur seorang Entrepreneur dengan menghitung berapa kali dia jatuh. Tapi, ukurlah berapa kali ia bangkit kembali.

Purdie Chandra.
Pemilik Primagama

23 Februari 2009

Pembuatan KTP DKI Sangat Merepotkan dan Mahal, bagaimana di Gombong..

Pagi ini membaca keluhan warga negara di Suara Pembaca detik.com, menggambarkan begitu mengakarnya budaya korupsi/pungli di birokrasi kita.

Wajar jika ada pengamat asing menilai bahwa korupsi/pungli di Indonesia membuat biaya ekonomi tinggi disegala bidang...
Salah satu penulis asing disalah satu bukunya menggambarkan bagaimana ganasnya korupsi/pungli di Indonesia.
Korupsi/pungli birokrasi terhadap bayi sejak dari baru lahir sampai dengan orang meninggal dunia. Bayangkan bayi baru lahir saja sudah berurusan dengan pungli yaitu pengurusan pembuatan Akte Lahir.. bahkan meninggal dunia masih ada korupsi/pungli pembuatan surat kematian..

Bisa dibayangkan budaya yang mengakar ini di birokrasi kita terhadap Warga Negara sepanjang hidupnya.
Saat ini Gaji PNS termasuk tinggi, tapi masih saja korupsi bisa sembunyi-sembunyi.
Jadi mental & iman bagi aparat/birokrasi harus lebih kuat, agar tidak terjadi seperti keluhan seperti si Suara Pembaca di bawah ini..

Bagaimana aparat/birokrat di tingkat kebumen/gombong.... (tidak ketahuan..?)


=================================================================
http://suarapembaca.detik.com/read/2009/02/23/091335/1088858/283/pembuatan-ktp-dki-sangat-merepotkan-dan-mahal

Senin, 23/02/2009 09:13 WIB
Pembuatan KTP DKI Sangat Merepotkan dan Mahal
Handy - suaraPembaca


Jakarta - Pada link http://sudindukcapil. barat.jakarta.go.id/ pelayanan.php?id=1# tertera biaya pembuatan Kartu Tanda Penduduk (KTP) DKI Jakarta adalah gratis. Waktu yang diperlukan hanya 14 hari. Namun, yang saya alami sangatlah berbeda. Dari mulai RT tempat tinggal saya, pihak Kelurahan, dan Kepolisian Polsek Tanjung Duren.

Biaya yang ditagihkan ke saya oleh RT lingkungan tempat tinggal saya adalah 1 juta untuk KTP DKI dan 600 ribu untuk KTP DKI + KK (Kartu Keluarga) resmi. Lalu, dari Kelurahan saya diminta menunggu 6 bulan untuk pembuatan KTP yang kata pihak Kelurahan adalah prosedur resmi. Bila saya ingin cepat maka ada "jalan tol"-nya.

Saya menolak syarat yang diajukan. Ssaya mencoba untuk bertanya kepada pihak Kepolisian ternyata yang saya dapatkan tidak berbeda jauh. Di kantor Polsek Tanjung Duren saya diminta 75 ribu untuk pembuatan surat keterangan berkelakuan baik.

Dan, yang lebih mengejutkan, salah seorang dari mereka mengatakan kalau non-muslim memang lebih susah untuk membuat KTP. Sungguh suatu kenyataan yang mengagetkan.

Harapan saya semoga dengan adanya suara opini ini pihak Pemerintah Kota DKI Jakarta Barat dapat melakukan tindakan. Agar ke depannya tidak ada lagi orang yang mengalami seperti yang saya alami. Terima kasih.

Handy
Salak Raya Tanjung Duren Utara
Jakarta Barat
porsche_307@yahoo.com
081808727243
===============================================================

18 Februari 2009

Ulang Tahun Februari

NO NAMA TEMPAT TANGGAL KELAS I KELAS III
1 Sairin Kebumen 29-Feb I.6 III.A.2.1
2 Ros Mariani Kebumen 5-Feb I.1 III.A.1.2
3 Mardiyono Kebumen 7-Feb I.6 III.A.1.1
4 Respatiningsih Kebumen 11-Feb I.5 III.A.2.2
5 Lilis Kurniati Kebumen 15-Feb I.6 III.A.2.2
6 Fifi Avanti Sulistyo Dewi Kebumen 16-Feb I.5 III.A.1.1
7 Hartoyo Kebumen 16-Feb I.4 III.A.1.1
8 Supriyadi Cilacap 16-Feb I.4 III.A.2.2
9 Christina Indah Haryanti Kebumen 18-Feb I.2 III.A.3.1
10 Rusdi Pujianto Kebumen 19-Feb I.5 III.A.1.2
11 Sri Sulastri Kebumen 20-Feb I.1 III.A.3.2
12 Agung Prabowo Kebumen 23-Feb I.3 III.A.1.2
13 Teguh Supriyanto Kebumen 24-Feb I.4 III.A.1.2
14 Moh. Basyarudin Kebumen 25-Feb I.2 III.A.3.1
15 Warih Prabowo Kebumen 25-Feb I.2 III.A.4
16 Fajar Iva Kebumen 28-Feb I.5 III.A.4
17 Atmaji Sukoco Kebumen 3-Feb I.6 III.A.1.1
18 Ibnu Wibowo Kebumen 4-Feb I.6 III.A.2.1
19 Fifti Miniasih Kebumen 5-Feb I.5 III.A.4
20 Catherima Neni Suryandari Kebumen 7-Feb I.6 III.A.3.1
21 Tri Adi Wibowo Kebumen 9-Feb I.4 III.A.1.2
22 Dwi Endri Setyowati Kebumen 14-Feb I.7 III.A.1.1
23 Joko Sulistyo Tetuko Banyumas 17-Feb I.6 III.A.1.1
24 Dyah Sri Sulistani Kebumen 18-Feb I.5 III.A.2.1
25 Ie Ay Tjen Kebumen 18-Feb I.4 III.A.1.2
26 Eri Nur Widiastuti Kebumen 20-Feb I.5 III.A.2.2

02 Februari 2009

View Waduk Sempor dari Pesawat Terbang

Kalau kita melakukan perjalanan menggunakan pesawat terbang dari Jakarta ke Yogyakarta, begitu sudah sampai diatas wilayah kabupaten kebumen, Flight officer akan mengumumkan bahwa penerbangan ke Yogyakarta akan segera sampai.

Jangan lupa pada saat itu, kita berada di atas daerah gombong/kebumen. Jika anda beruntung, mendapatkan cuaca yang cerah, anda duduk di kabin sebelah kiri dan di dekat jendala, coba tengok kebawah, maka anda bisa melihat/mencari tahu Waduk Sempor dari pesawat terbang anda dan juga geografis sepanjang penerbangan sampai ke Adi Sutjipto Yogyakarta.

Saya sebenernya sudah beberapa kali bisa melihat waduk sempor dari pesawat terbang Jakarta-Jogja, dan sepanjang wilayah kabupaten kebumen, tapi baru kali ini Saya bisa mengabadikan serta mengambil gambar/foto Waduk Sempor dengan menggunakan Digital Camera yg mempunyai zoom 10x






















Waduk Sempor dari ketinggian Pesawat Terbang Jakarta - Yogyakarta





















Waduk Wadas Lintang dari ketinggian pesawat terbang Jkt-Yog





















Alur sungai Lukulo membelah wilayah kab.kebumen dilihat dari ketinggian pesawat terbang

    Alumni Fisika 1

    Agus Wuryantoro * Aminurohman * Atmaji Sukoco * Daniel Sadono * Djoko Triwidayanto * Djumono * Dwi "Sendrum" * Dwi Endri Setyowati * Eko Budi Prasetyo * Eko Sujatmiko * Eling Tumiarsih * Endang Mugiastuti * Endar Prastono * Fifi * Avanti Sulistyo Dewi * Halomon Purnomo Sitanggang * Haris Kurniawan * Hartoyo * Hikmah Nur Anggraeni * Imbuh Sulistyorini * Jarot Haryo Wibowo * Joko Sulistyo Tetuko * Joko Sutarno * Judi Elviana * Kasino * Kiswanto * Komariyah * Luthfi Bahyu Aji * Manisman * Mardiyono * Meini Arwati * Miko Hananto * Mukhamad Hasim Iswanto * Paiman * Pudjianto Eko Seno * Putut Wijonarko * Riyadi * Rudi Hartono (Alm) * Sigit Tri Wuryanto * Siti Rokhimah * Slamet Riyadi * Sugiri * Sugiyono * Susilo Wardoyo * Wihartoyo * Yohanes Sukmono

    Alumni Fisika 2

    Agung Budiyono * Agung Prabowo * Ambar Setyorini * Anwar * Mustajabul Mufid * Bambang Ari Prastono * Christina Melyana Rosita * Edi Kurniawan * Hartiningsih * Ie Ay Tjen * Imam Sudibyo * Marsidi * Munirudin * Puji Sri Diananingsih * Purwidiyanto * Ros Mariani * Rudi Aji Hermawan * Rudy Widyantara * Rusdi Pujianto * Sigit Pramudyana * Slamet * Slamet Rahardjo * Slamet Yudho Kusworo * Soenarso * Sri Setiyanti * Sugeng Riyadi * Sugiyanto * Suherman * Supriyanto * Supriyono Subegjo * Sutrisno * Tato Sri Hartono * Teguh Supriyanto * Tori Subiyanto * Tri Adi Wibowo * Tri Wahyudi * Tri Widiyarto Triyono * Umar Sahid * Uud Dharma Aji * Wahyu Indarto * Wasingah (Alm) * Wisnu Subiyanto * Wiwit Kurnanto * Yan Yan Garuyana * Yusda Indria Ambarwati * Yusuf Wibandoko

    Alumni Biologi 1

    Ana Satrianingsih * Antonius Rudi Sasongko * Arin Kurniawati * Arwiyani * Asti Hari Mulianingsih * Bagjowati Lestariningsih * Banu Hestiono * Budi Setyorini * Defrita Elijanti * Dian Saraswati * Djeni Edhi Wibowo * Dwiyanto Indrawan * Dyah Sri Sulistyani * Ekowati Puspitasari * Elisa Setiyawati * Endang Parjiatmi * Estiningtyas Dharmawasih * Hartono * Hedy Soeswandono * Hendrikus Awan Sudewo * Humaedi * Ibnu Wibowo * Indah Warni * Indaryati * Indrawati * Irianto * Isnaeni Widyawati * Karni Widiastuti * Khamid Rifai * Lina Septianingrum * Mohammad Fajar * Nurchayati Salamah * Pujianingsih * Purwanto * R.r. Nur Pawekas Widiastuti * Reni Nursanti * Rudi Sunarko * Sairin * Samirah * Saptono Susilo * Sri Hariyatiningsih * Sugiarti * Rinawati * Susi Harjanti * Tri Widiono

    Alumni Biologi 2

    Abu Darin * Ani Salamah * Bambang Edi Sumarno * Bambang * Setijawan * Dwi Haryanto (Karanganyar) * Edi Musriyanto * Edi Sutarto * Endang Dwi Astuti * Eri Nur Widiastuti * Hartiwi Indaryanti * Komarudin * Kusriyani * Liliek Hikam Himawan * Lilis Kurniawati *Martono (Tangerang) * Mastuti Kustianadjanti * Misman * Mujiono * Munirah * Novi Ratnawati Rahayu (Semarang) * Nur Chayati * Nurhayati Salamah * Prarianto * Respatiningsih * Setijono (Lampung) * Setiyadi (Bali) * Sri Haryani * Sri Purwanti Dewi * Sri Susmiyati * Sugito * Sulasmi * Sumartini * Supiarti * Supraptiningsih * Supriyadi * Suratmi * Suratmin * (Makasar) * Suratni * Sutji Nurhayati (Cilegon) * Tangguh Priatmoko Aji * Tanti Estiningsih * Teguh Setiawan * Tri Endar Suswatiningsih * Tuti Winarni * Wahyu Dwi Nugroho * Widi Hastina * Wing Wiharo (Solo) * Yunita Puspita Dewi

    Alumni Bahasa

    Ambar Pujiyatno * Anando Haryanto * Arief Prasetyo * Arlisman * Beti Rosmawati * Cahyo Pramono * Darwati * Dasuki Suprapto * "Didot" * Dwi Astuti * Edi Suprapto * Ellya * Nila Kusuma * Eni Kusrini * Ety Yuliastuti * Fajar Iva * Ganang Sutopo * Jusiphie Swasti Putra Utami * Kodriyanto * Kristanti Nurwidiyani * M. Romadi * Maria Theresia Ita * Wahyu Yuda Wasti * Muji Sumarti * Muridan * Ninik Ariyani * Nugro Ratnasari * Reny Citasary * Sakimun * Safyudin * Sri Subiyanti * Sulis Tiyowati * Supriyati * Swari Panca Utami * Teguh * Setiyono * Titi Purnawati * Triyanto * Tuti Sugiarti * Urip Danang Nugroho * Walgiyati * Warih Prabowo * Waris * Ronggowarsito * Wiwik Widiasih * Wury Udaningsih * Yatiningsih

    Alumni IPS 1

    Bambang Purwanto * Catherima Neni Suryandari * Christina * Indah Haryanti * Darsimin * Dedi Noerwahyudi * Djatining * Palupi * Djoko Tri Hantoro * Dumpyuk Eti Nurani * Edhi Sasono * Eko Heri Kiswanto * Eko Wahyudiono * Eli Susmieni * Erma Sulistianingsih * Fifti Miniasih * Fitri Rokhmah * Ignatius Edi Saptomo * Ignatius Sigit Kuncoro * Indra Lasmonowati * Kartika Rusmartini * Kasman * Margaretha Indarti Sukmawati * Maryati Is Purwanti * Moh. Basyarudin * Neni Budi Pratiwi * Nugroho Ediharjo * Nuniek Indriani * Purwanti * Risbudiyono * Sigit Priyadi * Slamet Widodo * Sri Kurniati Khofifah * Sri Suprapti * Sudjud Pambudi * Suharyati * Suharyatun * Susianto * Sutadi * Sutarto * Sutomo * Tien Herawati * Toto Tri Baryanto

    Alumni IPS 2

    Abdul Chodik Mukti * Aminah Zuhriyah * Amrih Wibowo * Ananto Handoyo * Anytri Juliawati * Arum Hapsariningtyas * Bambang Mulyono * Barkah Widiyati * Bibit Murti Rahayu * Catur Prasetyo * Dany Wibowo * Densy Fianti * Djuli Setijadi * Dwi Safarini * Dwi Suprihatiningsih * Joko Waluyo * Jony * Wijonarto * Maria Sri Sulastri * M Guntur Prahoro * Minarti * Mugi Rahayu * Muslimah * Restu Ariyani * Retno Wardani * Rina Susanti * Romelani * Roni Andarwantoro * Roslitasari * Rr. Tunjung Bayuwati * Rusmono * Santoso Ari * Nurhadi * Setiyowati * Slamet Riyadi * Sri Indah Wahjuni * Sri Sulastri * Stepanus Setyo Widiyanto * Siti Murfingah * Sugiarto * Supadmi * Suripto * Syaifulludin * Tresnani * Tri Budi Susetyo * Umi Fatimah Warisno * Widiyanti * Widodo

    Sekretariat

    * PondokJaya, Sektor 3A, BintaroJaya, Tangerang
    * Jl. Parkit Sektor2, BintaroJaya, Jakarta Selatan

    Email : DePOTTER90@Ymail.com

    Followers