Pagi ini membaca keluhan warga negara di Suara Pembaca detik.com, menggambarkan begitu mengakarnya budaya korupsi/pungli di birokrasi kita.
Wajar jika ada pengamat asing menilai bahwa korupsi/pungli di Indonesia membuat biaya ekonomi tinggi disegala bidang...
Salah satu penulis asing disalah satu bukunya menggambarkan bagaimana ganasnya korupsi/pungli di Indonesia.
Korupsi/pungli birokrasi terhadap bayi sejak dari baru lahir sampai dengan orang meninggal dunia. Bayangkan bayi baru lahir saja sudah berurusan dengan pungli yaitu pengurusan pembuatan Akte Lahir.. bahkan meninggal dunia masih ada korupsi/pungli pembuatan surat kematian..
Bisa dibayangkan budaya yang mengakar ini di birokrasi kita terhadap Warga Negara sepanjang hidupnya.
Saat ini Gaji PNS termasuk tinggi, tapi masih saja korupsi bisa sembunyi-sembunyi.
Jadi mental & iman bagi aparat/birokrasi harus lebih kuat, agar tidak terjadi seperti keluhan seperti si Suara Pembaca di bawah ini..
Bagaimana aparat/birokrat di tingkat kebumen/gombong.... (tidak ketahuan..?)
=================================================================
http://suarapembaca.detik.com/read/2009/02/23/091335/1088858/283/pembuatan-ktp-dki-sangat-merepotkan-dan-mahal
Senin, 23/02/2009 09:13 WIB
Pembuatan KTP DKI Sangat Merepotkan dan Mahal
Handy - suaraPembaca
Jakarta - Pada link http://sudindukcapil. barat.jakarta.go.id/ pelayanan.php?id=1# tertera biaya pembuatan Kartu Tanda Penduduk (KTP) DKI Jakarta adalah gratis. Waktu yang diperlukan hanya 14 hari. Namun, yang saya alami sangatlah berbeda. Dari mulai RT tempat tinggal saya, pihak Kelurahan, dan Kepolisian Polsek Tanjung Duren.
Biaya yang ditagihkan ke saya oleh RT lingkungan tempat tinggal saya adalah 1 juta untuk KTP DKI dan 600 ribu untuk KTP DKI + KK (Kartu Keluarga) resmi. Lalu, dari Kelurahan saya diminta menunggu 6 bulan untuk pembuatan KTP yang kata pihak Kelurahan adalah prosedur resmi. Bila saya ingin cepat maka ada "jalan tol"-nya.
Saya menolak syarat yang diajukan. Ssaya mencoba untuk bertanya kepada pihak Kepolisian ternyata yang saya dapatkan tidak berbeda jauh. Di kantor Polsek Tanjung Duren saya diminta 75 ribu untuk pembuatan surat keterangan berkelakuan baik.
Dan, yang lebih mengejutkan, salah seorang dari mereka mengatakan kalau non-muslim memang lebih susah untuk membuat KTP. Sungguh suatu kenyataan yang mengagetkan.
Harapan saya semoga dengan adanya suara opini ini pihak Pemerintah Kota DKI Jakarta Barat dapat melakukan tindakan. Agar ke depannya tidak ada lagi orang yang mengalami seperti yang saya alami. Terima kasih.
Handy
Salak Raya Tanjung Duren Utara
Jakarta Barat
porsche_307@yahoo.com
081808727243
===============================================================
Wajar jika ada pengamat asing menilai bahwa korupsi/pungli di Indonesia membuat biaya ekonomi tinggi disegala bidang...
Salah satu penulis asing disalah satu bukunya menggambarkan bagaimana ganasnya korupsi/pungli di Indonesia.
Korupsi/pungli birokrasi terhadap bayi sejak dari baru lahir sampai dengan orang meninggal dunia. Bayangkan bayi baru lahir saja sudah berurusan dengan pungli yaitu pengurusan pembuatan Akte Lahir.. bahkan meninggal dunia masih ada korupsi/pungli pembuatan surat kematian..
Bisa dibayangkan budaya yang mengakar ini di birokrasi kita terhadap Warga Negara sepanjang hidupnya.
Saat ini Gaji PNS termasuk tinggi, tapi masih saja korupsi bisa sembunyi-sembunyi.
Jadi mental & iman bagi aparat/birokrasi harus lebih kuat, agar tidak terjadi seperti keluhan seperti si Suara Pembaca di bawah ini..
Bagaimana aparat/birokrat di tingkat kebumen/gombong.... (tidak ketahuan..?)
=================================================================
http://suarapembaca.detik.com/read/2009/02/23/091335/1088858/283/pembuatan-ktp-dki-sangat-merepotkan-dan-mahal
Senin, 23/02/2009 09:13 WIB
Pembuatan KTP DKI Sangat Merepotkan dan Mahal
Handy - suaraPembaca
Jakarta - Pada link http://sudindukcapil. barat.jakarta.go.id/ pelayanan.php?id=1# tertera biaya pembuatan Kartu Tanda Penduduk (KTP) DKI Jakarta adalah gratis. Waktu yang diperlukan hanya 14 hari. Namun, yang saya alami sangatlah berbeda. Dari mulai RT tempat tinggal saya, pihak Kelurahan, dan Kepolisian Polsek Tanjung Duren.
Biaya yang ditagihkan ke saya oleh RT lingkungan tempat tinggal saya adalah 1 juta untuk KTP DKI dan 600 ribu untuk KTP DKI + KK (Kartu Keluarga) resmi. Lalu, dari Kelurahan saya diminta menunggu 6 bulan untuk pembuatan KTP yang kata pihak Kelurahan adalah prosedur resmi. Bila saya ingin cepat maka ada "jalan tol"-nya.
Saya menolak syarat yang diajukan. Ssaya mencoba untuk bertanya kepada pihak Kepolisian ternyata yang saya dapatkan tidak berbeda jauh. Di kantor Polsek Tanjung Duren saya diminta 75 ribu untuk pembuatan surat keterangan berkelakuan baik.
Dan, yang lebih mengejutkan, salah seorang dari mereka mengatakan kalau non-muslim memang lebih susah untuk membuat KTP. Sungguh suatu kenyataan yang mengagetkan.
Harapan saya semoga dengan adanya suara opini ini pihak Pemerintah Kota DKI Jakarta Barat dapat melakukan tindakan. Agar ke depannya tidak ada lagi orang yang mengalami seperti yang saya alami. Terima kasih.
Handy
Salak Raya Tanjung Duren Utara
Jakarta Barat
porsche_307@yahoo.com
081808727243
===============================================================
0 comments:
Posting Komentar