Kalo ada yang nanya sama aku tentang Gubernur baru Jawa Tengah, terutama tentang apa yang bisa diharapkan dari mereka. Maka aku gak bisa gebyah uyah dalam menilai mereka. Terutama dengan kondisi saat ini dimana Bibit-Rustri menang dengan mencengangkan di Jawa Tengah. Terus terang aku tidak terlalu berharap sama kepemimpinan Bibit Waluyo karena sampai saat ini aku gak tahu apa mau dia. Kecuali bahwa dia dia pengin jadi Gubernur entah gubernur manapun yang penting gubermur. Sebut saja, dia gagal nyalon guberner DKI tapi nyalon ke JATENG. Apakah DKI dan JATENG itu sesuatu yang sama? Mungkin iya dimata Bibit Waluyo. Tapi tidak bagi orang JATENG terutama saya. Lo tapi kok bisa menang ya? Kemenangan Bibit sebenarnya ditengarai oleh banyak pihak (minimal saya) adalah faktor Rustriningsih. Lo bukan karena saya orang Kebumen (maksudnya pernah tinggal di wilayah kebumen) dan bukan karena dia senior saya, tapi fakta bahwa orang JATENG barat lebih mengenal Rustriningsih sebagai Bupati Kebumen. Dan jika dari Kebumen sendiri perolehan suaranya sangat fantastis maka perolehan suara di daerah sekitarnya bisa diharapkan sangat tinggi. Logika sederhananya jika di bekas wilayah andahannya Rustri bisa memperoleh suara yang sangat tinggi bisa diartikan dia dicintai rakyatnya dan artinya pula dia berhasil memimpin Kebumen. Dan moga-moga dia bisa membawa keberhasilannya itu ke tingkat yang lebih tinggi. Itu harapan orang.
Cuma, sepertinya kemenangan Bibit - Rustri itu kemenangan relatif karena ada lebih dari 40% suara rakyat Jawa Tengah yang tercecer karena ogah milih. Suatu kemengan yang bisa jadi menjadi lebih besar atau lebih kecil antai suatu yang 40% lebih itu tidak tercecer.
Jadi gimana dong? Ya aku gak mengharapkan Jawa Tengah gagal mendapatkan pemimpin tapi angka 40% golput ini telah menggambarkan betapa Jawa Tengah bagiku masih belum mendapatkan sosok pemimpin ideal.
Dengan komposisi sekarang ini, kemungkinan besar Bibit akan mendominasi kekuasaan dan Rustri yang mendongkel perolehan suara bisa hanya menjadi hiasan saja. Itulah sehebat apapun prestasi Rustri karena dia cuma wakil gubernur, ya harus diterima bahwa gerak dia tak akan lebih leluasa ketimbang ketika dia menjadi bupati. Artinya dia bukan orang nomor 1 di wilayahnya. Dan aku yakin ada bagian dari 40% yang tercecer itu ogah milih karena alasan ini.
Jika ada calon lain selain 5 pasang yang udah maju? Ya bisa aja yang 40% lebih itu mengisi ke situ dan sebagian dari punyanya Bibit-Rustri kesedot ke situ.
Wallahu'alam
Cuma, sepertinya kemenangan Bibit - Rustri itu kemenangan relatif karena ada lebih dari 40% suara rakyat Jawa Tengah yang tercecer karena ogah milih. Suatu kemengan yang bisa jadi menjadi lebih besar atau lebih kecil antai suatu yang 40% lebih itu tidak tercecer.
Jadi gimana dong? Ya aku gak mengharapkan Jawa Tengah gagal mendapatkan pemimpin tapi angka 40% golput ini telah menggambarkan betapa Jawa Tengah bagiku masih belum mendapatkan sosok pemimpin ideal.
Dengan komposisi sekarang ini, kemungkinan besar Bibit akan mendominasi kekuasaan dan Rustri yang mendongkel perolehan suara bisa hanya menjadi hiasan saja. Itulah sehebat apapun prestasi Rustri karena dia cuma wakil gubernur, ya harus diterima bahwa gerak dia tak akan lebih leluasa ketimbang ketika dia menjadi bupati. Artinya dia bukan orang nomor 1 di wilayahnya. Dan aku yakin ada bagian dari 40% yang tercecer itu ogah milih karena alasan ini.
Jika ada calon lain selain 5 pasang yang udah maju? Ya bisa aja yang 40% lebih itu mengisi ke situ dan sebagian dari punyanya Bibit-Rustri kesedot ke situ.
Wallahu'alam
2 comments:
Betul mas. Sejujurnya saya lebih senang jika mbak Rustri jadi orang nomor 1 dikebumen saja. Sehingga dia bisa memakmurkan wong kebumen. Dan itu sudah terbukti dengan penghargaan yang selama ini diterima.
Cuma karena dia sekarang sudah (akan) menjadi nomor dua di jateng. saya hanya bisa berdoa semoga punya pengaruh untuk membawa kebumen dan jateng selatan lebih maju lagi.
selamat selamat ya mbak ruustri...
Posting Komentar