(Aji ex Fisika Loro - DePotter90)
Sekedar intermezo lagi. Mungkin juga lamunan.Andaikata seluruh penghuni langit dan bumi bertanya padaku, antum darimana. Lantang aku jawab tanpa ragu sedikitpun, INDONESIA. Dlm munajat kepada Tuhan, sungguh aku bersyukur dilahirkan di tanah air bernama Indonesia. Aku cinta negeri ini dari ujung rambut sampai ujung kuku-ku.Saat ini negeriku yang damai, permai, yang bernama Ibu Pertiwi sedang hamil tua. Mengandung calon pemimpin masa depan bangsa periode 2009-2014. Layaknya perempuan yang sedang hamil, maka hampir semua geraknya terbatas atau bahkan dibatasi demi kebaikan sang ibu dan si jabang bayinya.
Menyambut kelahirannya yang akan kita daulat menjadi pemimpin, sudahkan melewati proses yg benar dan baik? Tentunya bangsa Indonesia wajib menyiapkannya. Ya.. Kita siap menyambutnya dengan gempita, dengan proses yang kita anggap benar dan baik yaitu pemilu. Secara konsep pemilu kita adalah salah satu yang terbaik di dunia. "One man one vote", yang kita semua tahu, bahwa seorang Nelson Mandela rela memperjuangkannya selama 27 tahun di balik penjara hanya untuk "one man one vote". Ini pesta demokrasi terbesar lima tahunan di Republik, dan rakyat negeri ini berhak menikmatinya yang tentunya dengan cara yg ma'ruf dan menjaga lingkungan serta bertenggang rasa dengan sesama.
Janganlah berpikir sempit dengan lantas mencap baliho, pamflet, yang katanya cuma bisa mengotori keindahan kota. Atau ada pentas seni yang membodohi rakyat. Hendaknya berpikir itu hanyalah salah satu saja proses menyambut lahirnya pemimpin kita.
Sekarang ini sungguh hebat negeriku ini dalam memilih pemimpin. Semua kalangan rakyat negeri ini yang mempunyai hak pilih diundang untuk memberikan suaranya tanpa kecuali. Bersama-sama menentukan pilihan pemimpinnya sesuai kehendaknya. Rakyat berkuasa.Bagi anda yg merasa yakin bahwa dg kuantitas gender akan menang dan memimpin negeri ini, maka dirikan saja Partai Perempuan. Teorinya pasti menang karena jumlah perempuan > laki-laki. Bagi yang meyakini sistem islam dan khilafahnya, buat saja partai islam, logikanya pasti akan menang karena jumlah orang islam 80%. Negeri ini sudah terbuka, kehidupan madani sudah terpampang lebar, yang untuk menuju kesana tidak murah dan tidak gampang, bahkan dengan darah dan air mata para pendahulu kita. Kita wajib memeliharanya.
Mari ajak diri kita, keluarga kita, teman, kolega, tetangga, saudara, dan para handai taulan kita, menjaga ibu pertiwi agar melahirkan calon pemimpin kita dengan selamat lahir dan batin. Dalam islam, memilih pemimpin hukumnya wajib, sebab kalo sampai negeri ini tidak mempunyai pemimpin atau memiliki pemimpin dengan cara yang tidak sah apalagi sampai dengan cara kekerasan, maka musibah akan menimpa kita. Negara akan kacau dan chaos. Ada sekitar 10.000 caleg dari berbagai unsur partai yang akan menjadi wakil kita. Apakah mungkin dari 10.000 tidak ada yg memenuhi kriteria kita? Sepertinya berlebihan.
Kita jaga rumah kita, Indonesia kita. Kita pilih pemimpin yang takut pada Tuhannya, berbakti pada bangsa dan negaranya. Insya Allah, bukankah salah satu doa yang mustajab dan tidak ada hijab di hadapan Allah adalah doa pemimpin yang adil, yang takut pada Tuhannya? Pemimpin seperti itu, akan senantiasa mendoakan rakyat dan negaranya sejahtera dunia dan akhirat. Jangan golput, sebab kalo kita semua berpikir golput, apa yang terjadi nanti dengan negeri ini? Sikap tidak bertgjwab pada kelangsungan hidup negaranya.
Tuhan, lindungilah negeri ini, berkahilah bangsa ini. Terima kasih telah Engkau ciptakan aku sebagai rakyat Indonesia.
Lantas aku terbangun, dan rupanya sudah terdengar kumandang adzan subuh. Sebentar lagi sinar cerah akan terbit di ufuk timur secerah masa depan bangsa dan negaraku ini.
Amien.
Kediri, 24/3/2009
Aji / Eks Fisika-2
Sekedar intermezo lagi. Mungkin juga lamunan.Andaikata seluruh penghuni langit dan bumi bertanya padaku, antum darimana. Lantang aku jawab tanpa ragu sedikitpun, INDONESIA. Dlm munajat kepada Tuhan, sungguh aku bersyukur dilahirkan di tanah air bernama Indonesia. Aku cinta negeri ini dari ujung rambut sampai ujung kuku-ku.Saat ini negeriku yang damai, permai, yang bernama Ibu Pertiwi sedang hamil tua. Mengandung calon pemimpin masa depan bangsa periode 2009-2014. Layaknya perempuan yang sedang hamil, maka hampir semua geraknya terbatas atau bahkan dibatasi demi kebaikan sang ibu dan si jabang bayinya.
Menyambut kelahirannya yang akan kita daulat menjadi pemimpin, sudahkan melewati proses yg benar dan baik? Tentunya bangsa Indonesia wajib menyiapkannya. Ya.. Kita siap menyambutnya dengan gempita, dengan proses yang kita anggap benar dan baik yaitu pemilu. Secara konsep pemilu kita adalah salah satu yang terbaik di dunia. "One man one vote", yang kita semua tahu, bahwa seorang Nelson Mandela rela memperjuangkannya selama 27 tahun di balik penjara hanya untuk "one man one vote". Ini pesta demokrasi terbesar lima tahunan di Republik, dan rakyat negeri ini berhak menikmatinya yang tentunya dengan cara yg ma'ruf dan menjaga lingkungan serta bertenggang rasa dengan sesama.
Janganlah berpikir sempit dengan lantas mencap baliho, pamflet, yang katanya cuma bisa mengotori keindahan kota. Atau ada pentas seni yang membodohi rakyat. Hendaknya berpikir itu hanyalah salah satu saja proses menyambut lahirnya pemimpin kita.
Sekarang ini sungguh hebat negeriku ini dalam memilih pemimpin. Semua kalangan rakyat negeri ini yang mempunyai hak pilih diundang untuk memberikan suaranya tanpa kecuali. Bersama-sama menentukan pilihan pemimpinnya sesuai kehendaknya. Rakyat berkuasa.Bagi anda yg merasa yakin bahwa dg kuantitas gender akan menang dan memimpin negeri ini, maka dirikan saja Partai Perempuan. Teorinya pasti menang karena jumlah perempuan > laki-laki. Bagi yang meyakini sistem islam dan khilafahnya, buat saja partai islam, logikanya pasti akan menang karena jumlah orang islam 80%. Negeri ini sudah terbuka, kehidupan madani sudah terpampang lebar, yang untuk menuju kesana tidak murah dan tidak gampang, bahkan dengan darah dan air mata para pendahulu kita. Kita wajib memeliharanya.
Mari ajak diri kita, keluarga kita, teman, kolega, tetangga, saudara, dan para handai taulan kita, menjaga ibu pertiwi agar melahirkan calon pemimpin kita dengan selamat lahir dan batin. Dalam islam, memilih pemimpin hukumnya wajib, sebab kalo sampai negeri ini tidak mempunyai pemimpin atau memiliki pemimpin dengan cara yang tidak sah apalagi sampai dengan cara kekerasan, maka musibah akan menimpa kita. Negara akan kacau dan chaos. Ada sekitar 10.000 caleg dari berbagai unsur partai yang akan menjadi wakil kita. Apakah mungkin dari 10.000 tidak ada yg memenuhi kriteria kita? Sepertinya berlebihan.
Kita jaga rumah kita, Indonesia kita. Kita pilih pemimpin yang takut pada Tuhannya, berbakti pada bangsa dan negaranya. Insya Allah, bukankah salah satu doa yang mustajab dan tidak ada hijab di hadapan Allah adalah doa pemimpin yang adil, yang takut pada Tuhannya? Pemimpin seperti itu, akan senantiasa mendoakan rakyat dan negaranya sejahtera dunia dan akhirat. Jangan golput, sebab kalo kita semua berpikir golput, apa yang terjadi nanti dengan negeri ini? Sikap tidak bertgjwab pada kelangsungan hidup negaranya.
Tuhan, lindungilah negeri ini, berkahilah bangsa ini. Terima kasih telah Engkau ciptakan aku sebagai rakyat Indonesia.
Lantas aku terbangun, dan rupanya sudah terdengar kumandang adzan subuh. Sebentar lagi sinar cerah akan terbit di ufuk timur secerah masa depan bangsa dan negaraku ini.
Amien.
Kediri, 24/3/2009
Aji / Eks Fisika-2
0 comments:
Posting Komentar